Kantor Keuskupan Agung Medan Jadi Kluster Baru Penularan
Peneluran kontak intensif dilakukan setelah Uskup Agung Keuskupan Agung Medan Mgr Kornelius Sipayung OFM Cap, beberapa stafnya, dan komunitas tempat tinggalnya positif terpapar Covid-19.
Oleh
AUFRIDA WISMI WARASTRI
·4 menit baca
MEDAN, KOMPAS — Peneluran kontak intensif dilakukan setelah Uskup Agung Keuskupan Agung Medan Mgr Kornelius Sipayung OFM Cap, beberapa anggota staf, dan komunitas tempat tinggalnya positif terpapar Covid-19. Umat dan warga yang berkontak dengan para pasien diminta waspada dengan melakukan pemeriksaan mandiri atau melapor ke puskesmas terdekat. Uskup diduga terpapar dari anggota komunitas di keuskupan yang terlebih dulu terpapar Covid-19.
Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Pemerintah Kota Medan, Mardohar Tambunan, Minggu (19/7/2020), mengatakan, sejauh ini total ada delapan orang yang terpapar di kantor Keuskupan Agung Medan. Selain Uskup Mgr Kornelius Sipayung, virus SAR-CoV-2 yang menyebabkan Covid-19 ditemukan pada beberapa anggota staf keuskupan dan pastor lain yang tinggal di komunitas keuskupan.
Mardohar mengatakan, belum diketahui secara pasti dari mana uskup terpapar Covid-19, tetapi diduga terpapar dari anggota komunitas yang mengikuti sebuah acara. Keuskupan menjadi kluster baru penularan, tetapi situasinya terkendali.
”Keuskupan sangat responsif menangani hal ini. Oleh karena itu, kami mohon warga dan umat yang bertemu dengan pasien sejak awal Juli untuk melapor. Semakin cepat diketahui, semakin bisa ditangani dengan baik,” kata Mardohar. Laporan bisa dilakukan di puskesmas terdekat.
Pemimpin umat Katolik di Keuskupan Agung Medan itu kini dirawat di RS Martha Friska, Medan, rumah sakit khusus penanganan Covid-19, setelah sebelumnya dirawat di RS Elisabeth Medan. ”Kondisinya baik, demamnya sudah hilang,” kata Mardohar.
Kepala Dinas Kesehatan Sumut Alwi Muhajid Hasibuan mengatakan, pihaknya belum mendapat laporan kasus ini. ”Sesuai standar, penelusuran wajib dilakukan, apalagi beliau adalah pemimpin umat,” kata Alwi. Saat ini sudah tersedia fasilitas tes Covid-19 secara bebas. Warga bisa menggunakan fasilitas itu untuk mengetahui keadaan kesehatan dirinya masing-masing.
Juru bicara Keuskupan Agung Medan, Pastor Benjamin Purba OFM Cap, dalam keterangan resminya yang disiarkan di saluran Youtube Komsos Keuskupan Agung Medan, Minggu, mengatakan, Mgr Kornelius Sipayung dinyatakan positif Covid-19 setelah melakukan tes reaksi cepat polimerase (PCR). Selain Uskup, Vikaris Jenderal (Vikjend) Keuskupan Agung Medan Pastor Mikael Manurung, beberapa pastor lain, dan staf juga dinyatakan positif.
Benjamin menyatakan kabar ini perlu disampaikan setelah dirinya, Sabtu (18/7/2020), ditunjuk sebagai juru bicara dan moderator Kuria Keuskupan Agung Medan dalam lingkup gerejawi dan sipil sampai dengan Uskup dan Vikjend sehat kembali. Pernyataan juga sekaligus meluruskan berita yang sudah beredar.
Menurut Benjamin, pada siang hari ada 16 orang di kantor Keuskupan Agung Medan, termasuk bagian dapur 3 orang, staf keuangan 5 orang, staf sekretariat 5 orang, tukang kebun 1 orang, dan satpam 1 orang. Lalu, di komunitas (rumah tinggal) ada Mgr Sipayung, Pastor Mikael Manurung, Pastor Bortar Rumapea, Pastor Jody Turnip, Pastor Petrus Simarmata, dan Pastor Fernandus Saragih.
Mgr Sipayung masuk RS Elisabeth Medan pada 13 Juli, dipindahkan ke RS Martha Friska Medan pada 14 Juli. Sebanyak empat pastor dan staf masuk ke RS Elisabeth Medan secara bergelombang sejak 6 Juli hingga 16 Juli dan dinyatakan positif Covid-19. Saat ini juga ada dua pastor dan seorang suster biarawati yang melakukan isolasi mandiri.
Benjamin meminta umat dan warga yang bertemu dengan para pasien positif sejak 1 Juli 2020, entah di Pematang Siantar, Parogil, atau Berastagi, diharapkan mengambil sikap sendiri dan berkonsultasi dengan dokter setempat. Informasi ini diberikan untuk menjadi perhatian karena para pasien bisa menjadi pembawa virus.
”Wabah korona menjadikan ketakutan, tetapi jangan merenggut kemanusiaan kita,” kata Benjamin. Selain selalu menerapkan protokol kesehatan, seperti menjaga jarak, menggunakan masker, mencuci tangan dengan sabun, ia juga meminta umat untuk menjaga etika sosial pada sesama yang tecermin dari sikap peduli, sikap pengertian, dan sadar lingkungan sosial.
Kasus Covid-19 di Medan diperkirakan baru akan memuncak pada bulan Agustus. (Mardohar Tambunan)
Benjamin juga mengajak umat menemani Uskup, para pastor, dan karyawan yang positif Covid-19 dalam doa. ”Tidak usah saling mempersalahkan,” katanya.
Hingga saat ini total kasus positif Covid-19 di Medan mencapai 1.818 kasus positif Covod-19. Sebanyak 522 dinyatakan sembuh dan pasien meninggal 92 orang. Adapun pasien suspect ada 206 orang. Seluruh wilayah di Kota Medan merupakan zona merah.
Mardohar mengatakan kasus Covid-19 di Medan diperkirakan baru akan memuncak pada Agustus sehingga warga Medan diminta waspada untuk selalu menerapkan protokol kesehatan. Saat ini di ruang publik masih banyak ditemukan warga Medan yang tidak disiplin menerpakan protokol kesehatan.
Juru bicara Percepatan Penanganan Covid-19 Sumut, Aris Yudhariansyah, mengatakan, sesuai standar penanganan pasien positif Covid-19, mereka yang berkontak 14 hari sebelum pasien dinyatakan positif harus ditelusuri. ”Kabupaten/Kota akan menelusuri terbentuknya kluster baru,” kata Aris.