Lagi, Tenaga Kesehatan di Cirebon Positif Covid-19
Dua perawat di Puskesmas Losari, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, terkonfirmasi positif virus korona jenis baru. Layanan puskesmas pun terhenti tiga hari.
Oleh
ABDULLAH FIKRI ASHRI
·3 menit baca
CIREBON, KOMPAS — Kasus tenaga kesehatan terpapar Covid-19 di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, terus terjadi. Kali ini, dua perawat di Puskesmas Losari terkonfirmasi positif virus korona jenis baru. Layanan puskesmas pun ditutup selama tiga hari.
Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Cirebon, Sartono, mengatakan, kasus tersebut bermula saat seorang pasien menjalani perawatan di Puskesmas Losari dengan gejala Covid-19. Sejumlah keluarga dari Madura, Jawa Timur, sempat menengok pasien. ”Yang bersangkutan meninggal sebelum tes swab (usap tenggorokan). Pasien dimakamkan dengan protokol Covid-19,” katanya, Minggu (26/7/2020), di Cirebon.
Sesuai prosedur, dilakukan tes usap terhadap 13 orang yang sempat kontak erat dengan pasien. Dua tenaga kesehatan dan seorang keluarga pasien dipastikan positif Covid-19. Salah satu perawat merupakan warga Brebes, Jawa Tengah.
Menurut Sartono, telah disediakan alat pelindung diri (APD) lengkap untuk tenaga kesehatan di setiap puskesmas. ”Tetapi, boleh jadi, masih ada yang tidak memakai APD standar,” ungkapnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Eni Suhaeni mengatakan, sudah teridentifikasi 155 orang yang sempat melakukan kontak erat dengan ketiga kasus positif Covid-19 tersebut. Sebanyak 90 orang di antaranya tenaga kesehatan.
Untuk sementara, Puskesmas Losari yang berbatasan dengan Brebes tidak menerima pasien selama tiga hari sejak Minggu. Penyemprotan disinfektan juga dilakukan di area puskesmas. ”Jika ditemukan positif lagi, puskesmas akan ditutup lagi,” katanya.
Untuk mencegah kasus penularan bagi tenaga kesehatan, lanjut Eni, pihaknya bakal menyiapkan alat tes usap di setiap puskesmas. Sebanyak 60 analis di puskesmas juga telah dilatih melakukan tes usap. Dengan begitu, identifikasi kasus Covid-19 dapat segera dilakukan di puskesmas.
Untuk sementara, Puskesmas Losari yang berbatasan dengan Brebes tidak menerima pasien selama tiga hari sejak Minggu. Penyemprotan disinfektan juga dilakukan di area puskesmas.
”Namun, kami terbatas alat VTM (viral transport medium), reagen, dan ekstraksi. Stok kami hanya untuk tracing (pelacakan kontak),” ujarnya. Eni mengatakan pihaknya tengah mengajukan 10.000 kit VTM, 1.000 reagen, dan 1.000 alat ekstraksi ke Laboratorium Kesehatan Daerah Jawa Barat.
Kasus penularan Covid-19 terhadap tenaga kesehatan juga pernah terjadi di Kota Cirebon. Pekan lalu, Puskesmas Gunung Sari berhenti beroperasi setelah empat tenaga kesehatan terkonfirmasi positif Covid-19.
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Cirebon Ahmad Fariz menilai, ketersediaan alat pelindung diri sudah jauh lebih baik dibandingkan empat bulan lalu saat wabah Covid-19 mulai melanda. Penggunaan alat pelindung diri oleh tenaga kesehatan tidak boleh kendur.
Di sisi lain, kejujuran pasien terkait riwayat perjalanan dan penyakit juga dapat mencegah penularan Covid-19 pada tenaga kesehatan. ”Ini yang harus dipastikan. Dari enam kasus positif Covid-19 di RSUD Waled, tiga kasus dipicu pasien yang tidak jujur,” ungkapnya.
Dengan penambahan kasus di Puskesmas Losari, kasus positif Covid-19 di Cirebon saat ini mencapai 62 orang. Empat orang di antaranya meninggal dan 24 orang dinyatakan sembuh. Kabupaten Cirebon menjadi daerah dengan kasus positif Covid-19 terbanyak di Jabar bagian timur.