logo Kompas.id
NusantaraHarapan Sejahtera saat 15...
Iklan

Harapan Sejahtera saat 15 Tahun Perdamaian Aceh

Perjanjian perdamaian pada 15 Agustus 2005 memberikan harapan baru bagi warga Aceh untuk menata hidup lebih baik. Namun, faktanya setelah 15 tahun perdamaian, masih ada air mata, terutama dari kaum papa.

Oleh
ZULKARNAINI
· 7 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/lJaZ1P0AuSuh0H26FJPPRDK1eEc=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F08%2F20200809AIN_Petani-Garam-Tradisional-1_1597168292.jpg
KOMPAS/ZULKARNAINI

Anwar (43) petani garam tradisional di Desa Lamnga, Kecamatan Mesjid Raya, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, Minggu (9/92020) saat sedang bekerja di dapur garam milik sendiri. Usaha garam itu menjadi penopang kehidupan keluarganya.

Perjanjian perdamaian pada 15 Agustus 2005 memberikan harapan baru bagi warga Aceh untuk menata hidup lebih baik. Namun, setelah 15 tahun perdamaian, masih ada air mata, terutama dari kaum papa. Dana besar otonomi khusus belum sepenuhnya menghadirkan kesejahteraan bagi rakyat Aceh.

Asap tebal mengepul dari sebuah dapur garam di tengah tambak di Desa Lamnga, Kecamatan Mesjid Raya, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, Minggu (10/9/2020) pagi. Anwar (43) tahun mendorong kayu ke bawah tungku. “Kayunya agak basah karena tadi malam hujan,” kata Anwar, petani garam tradisional sambil mengusap mata.

Editor:
aufrida wismi
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000