Ribuan Orang Rayakan HUT Kemerdekaan di Puncak Lawu, Petugas Gabungan Disiagakan
Pandemi Covid-19 tidak menyurutkan semangat masyarakat merayakan HUT ke-75 Kemerdekaan RI dengan menggelar upacara di puncak Gunung Lawu, Jawa Timur.
Oleh
RUNIK SRI ASTUTI
·3 menit baca
MAGETAN, KOMPAS — Ribuan orang bersiap memperingati Hari Ulang Tahun Ke-75 Kemerdekaan RI dengan menggelar upacara pengibaran bendera Merah Putih di puncak Gunung Lawu, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, Senin (17/8/2020). Untuk memantau pergerakan pendaki dan mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, petugas gabungan dibantu sukarelawan disiagakan di posko-posko sepanjang jalur pendakian.
”Hingga pendaftaran ditutup pukul 16.00, jumlah pendaki yang terdata di posko pendakian Cemoro Sewu, Magetan, mencapai 1.000 orang. Pendaftaran akan dibuka lagi keesokan harinya saat beberapa pendaki mulai turun,” ujar Kepala Resor Pemangkuan Hutan Sarangan Kesatuan Pemangkuan Hutan Lawu dan Sekitarnya Kholil, Minggu (16/8/2020).
Jumlah orang yang mendaftar ini meningkat dibandingkan dengan sehari sebelumnya, 800 pendaki. Dari 800 pendaki itu, sebagian sudah turun, tetapi sebagian lagi masih bertahan di puncak. Selain dari jalur pendakian Cemoro Sewu, pendaki juga bisa naik dari jalur pendakian Cemoro Kandang dan Candi Cetho di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.
Kholil mengatakan, jumlah pendaki ke Gunung Lawu dari pintu Cemoro Sewu dibatasi maksimal 1.000 orang per hari karena pandemi Covid-19. Pembatasan itu bertujuan mencegah kegiatan pendakian ini menjadi sumber penularan Covid-19. Menurut dia, kapasitas puncak Lawu mampu menampung hingga 10.000 orang. Pada 17 Agustus 2016, pendaki sempat mencapai 7.000 orang.
”Di puncak terdapat tempat yang lapang. Selain itu, banyak tempat yang bisa dikunjungi pendaki sehingga memungkinkan mereka mengatur jarak antarkelompok,” kata Kholil.
Menurut Kholil, orang-orang yang mendaftar pendakian ke puncak Gunung Lawu saat ini, berdasarkan kartu identitasnya, berasal dari sejumlah daerah di luar Magetan. Mayoritas datang berombongan, baik dalam kelompok kecil berisi dua hingga lima orang maupun kelompok besar.
Berdasarkan rentang usianya, mayoritas merupakan kalangan pelajar dan mahasiswa. Adapun terkait dengan motivasinya, mereka mengaku mendaki karena ingin menggelar upacara pengibaran bendera Merah Putih di puncak, tepat saat momen peringatan HUT ke-75 RI.
Membeludaknya jumlah orang yang ingin mendaki ke puncak Gunung Lawu menyebabkan antrean panjang dan berjubel di tempat pendaftaran yang berada di dekat pintu masuk Cemoro Kandang. Demi bisa mendaftar, ratusan pendaki rela mengantre sejak pagi. Sayangnya, banyak yang mengabaikan protokol kesehatan pencegahan Covid-19, seperti tidak bermasker dan tidak menjaga jarak minimal 1 meter.
Untuk mencegah penularan Covid-19, petugas dari Perum Perhutani memeriksa suhu tubuh setiap pendaki saat melalui pintu gerbang. Imbauan untuk memakai masker serta menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat disampaikan melalui pengeras suara secara terus-menerus. Pendaki juga diingatkan menyiapkan perlengkapan pribadi dengan baik untuk mengantisipasi dinginnya cuaca di puncak.
Sementara untuk memantau pergerakan pendaki, Perhutani bekerja sama dengan BPBD Magetan, Polres Magetan, dan sukarelawan dari komunitas pencinta alam Gunung Lawu. Petugas gabungan lintas instansi bersiaga di sepanjang jalur pendakian, mulai dari pintu gerbang hingga di semua posko sampai ke puncak. ”Regu penyelamat disiagakan. Bahkan, tambahan personel juga disiapkan, terutama tim untuk evakuasi pendaki,” ucap Kholil.
Sementara itu, Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Magetan Ajun Komisaris Nugroho mengatakan, pihaknya telah membagikan masker gratis kepada para pendaki yang tidak bermasker. Selain itu, sejumlah personel juga disiagakan untuk menjaga arus lalu lintas di sekitar pintu pendakian Cemoro Sewu. ”Ketertiban dan keamanan pengunjung yang jumlahnya cukup banyak di Cemoro Sewu pada malam 17 Agustus juga mendapat perhatian dari Polres Magetan,” katanya.
Menurut Nugroho, ada dua peristiwa besar yang menarik minat masyarakat untuk mendaki puncak Lawu. Peristiwa itu adalah peringatan Kemerdekaan RI setiap tanggal 17 Agustus dan malam Suro. Pengunjung pada malam Suro biasanya membeludak dan mayoritas adalah orang yang ingin melakukan ritual tertentu.