Banyuwangi Tembus 100 Kasus, Penularan Kontak Erat Keluarga Mendominasi
Tren penularan Covid-19 di Banyuwangi, Jawa Timur, beralih dari riwayat perjalanan menjadi kontak erat dalam satu keluarga.
Oleh
ANGGER PUTRANTO
·3 menit baca
BANYUWANGI, KOMPAS — Kasus positif Covid-19 di Banyuwangi mengalami lonjakan hingga tembus 100 kasus. Tren penularan juga beralih dari semula riwayat perjalanan menjadi kontak erat dalam satu keluarga.
Pada Kamis (20/8/2020) penambahan kasus harian lebih dari 14 kasus. Jumlah tersebut menjadi rekor penambahan terbanyak di Banyuwangi. Selama ini penambahan terbanyak hanya 12 kasus dalam sehari.
Penambahan 14 kasus dalam sehari tersebut disinyalir masih bisa bertambah. ”Sampai saat ini (pukul 12.00), ada penambahan 14 kasus. Masih ada kemungkinan bertambah untuk hari ini,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi Widji Lestariono di Banyuwangi, Kamis (20/8/2020).
Bukan hanya kasus positif Covid 19 yang tembus 100 kasus dan rekor penambahan kasus harian yang menjadi perhatian, melainkan juga terjadi perubahan tren penularan, dari semula riwayat perjalanan menjadi kontak erat dalam satu keluarga.
Hal itu diakui oleh Rio. Ia menyebut dari penambahan 14 kasus pada Kamis (20/8/2020), sebanyak empat orang terinfeksi dari anggota keluarganya yang memiliki riwayat perjalanan.
Pada Maret, April, dan Mei, lanjut Rio, penularan akibat riwayat perjalanan memang mendominasi. Tapi dalam tiga bulan terakhir, terlebih pada Agustus, kasus kontak erat dalam keluarga menunjukkan tren meningkat.
Catatan Kompas, pada Maret hingga Mei, hanya ada dua kasus kontak erat keluarga, yaitu pada pasien 04 dan 05. Keduanya tertular dari pasien 02 yang saat itu berstatus PDP dan ketika meninggal baru dinyatakan positif Covid-19. Pasien 02 merupakan suami dari pasien 04 sekaligus ayah dari pasien 05.
Selama Agustus, sejak 1 Agustus hingga 20 Agustus, Kompas mencatat ada 10 kasus kontak erat keluarga. Kasus 50 dan 52 tertular dari pasien 45; kasus 78 tertular pasien 73; kasus 79, 80, 81, dan 82 tertular dari pasien 72; kasus 86 tertular dari pasien 49; serta kasus 88 dan 89 tertular dari pasien 69.
”Kasus penularan kontak erat keluarga mencapai 40 persen. Kasus ini biasanya diawali kasus riwayat perjalanan dari salah satu anggota keluarga. Keluarga menjadi kluster-kluster kecil penularan,” tuturnya.
Kasus penularan kontak erat keluarga mencapai 40 persen. Kasus ini biasanya diawali kasus riwayat perjalanan dari salah satu anggota keluarga.
Rio mengaku, tidak mudah menerapkan protokol kesehatan di rumah. Antarsesama anggota keluarga tentu sulit apabila diminta saling menjaga jarak. Selain itu, juga sulit apabila mengharuskan semua anggota keluarga mengenakan masker selama di dalam rumah.
Salah satu yang bisa dilakukan ialah memaksa anggota keluarga yang keluar rumah untuk menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Sekembalinya dari luar rumah, anggota keluarga yang melakukan perjalanan juga harus segera ganti baju dan mandi.
”Kepala keluarga yang sudah beraktivitas di luar rumah, kini juga harus memikirkan anggota keluarga lainnya. Mereka jangan seenaknya di luar rumah mengabaikan protokol kesehatan karena anggota keluarga di rumah bisa jadi korbannya,” tutur Rio.
Hal senada disampaikan dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga Dian Santo Prayoga. Menurut dia, peningkatan protokol kesehatan di rumah tangga harus dirumuskan dan dikampanyekan.
”Kalau dulu masker digunakan saat keluar rumah, mungkin sekarang mau tidak mau penggunaan masker di dalam rumah juga harus dibiasakan. Sampai saat ini, saya juga masih kerap keluar rumah, saat pulang ke rumah mau tidak mau saya pakai masker bahkan face shield,” ujar Dian.
Dian juga berharap Pemerintah Kabupaten Banyuwangi kembali mengaktifkan rumah-rumah isolasi di desa masing-masing. Ia bahkan berharap rumah isolasi tersebut dapat ditingkatkan jumlahnya hingga per RT atau per dusun.
Rumah isolasi tersebut, lanjut Dian, bisa digunakan bagi anggota keluarga yang masih melakukan perjalanan keluar kota. Hal tersebut digunakan sebagai upaya pencegahan sembari menunggu upaya pemantauan melalui tes cepat.