Anggota DPRD Buton Meninggal Positif Covid-19 Saat Dinas ke Kendari
Seorang anggota DPRD Buton meninggal saat melakukan kunjungan kerja ke Kendari, Sulawesi Tenggara. Bariuddin (66) diketahui terpapar virus setelah meninggal. Penelusuran kontak erat dilakukan.
Oleh
SAIFUL RIJAL YUNUS
·3 menit baca
KENDARI, KOMPAS — Seorang anggota DPRD Buton meninggal saat melakukan kunjungan kerja ke Kendari, Sulawesi Tenggara. Bariuddin (66) diketahui terpapar Covid-19 setelah meninggal. Seluruh kontak erat sedang ditelusuri, termasuk puluhan anggota DPRD dan Pemerintah Kabuapten Buton.
”Beliau meninggal dunia tadi pagi sekitar pukul 07.00. Setelah hasil uji swab keluar, beliau dinyatakan positif Covid-19,” kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTTP) Covid-19 Sultra dr La Ode Rabiul Awal di Kendari, Sultra, Jumat (21/8/2020) malam.
Rabiul menceritakan, almarhum masuk ke RS Bahteramas Kendari pada hari Rabu dengan keluhan sesak napas. Meski demikian, pasien bukan rujukan dari RSUD Buton, atau lainnya. Dari riwayat kesehatan, pasien diketahui hanya memiliki riwayat penyakit diabetes melitus.
Saat diuji cepat, lanjut Rabiul, hasil uji menunjukkan non-reaktif virus. Meski demikian, tim medis lalu melakukan rontgen dan diketahui pasien mengalami pneumonia, yang mengarah ke tuberkulosis (TBC). Pasien lalu diedukasi untuk dilakukan pengambilan sampel untuk dilakukan uji laboratorium.
Meski demikian, Rabiul menambahkan, kondisi pasien terus memburuk hingga akhirnya tidak tertolong dan meninggal pada Jumat pagi. Dokter yang menangani lalu mengambil spesimen untuk dilakukan uji laboratorium guna mengetahui kondisi pasien. Sekitar pukul 10.00 Wita, hasil laboratorium keluar, dan almarhum dinyatakan positif Covid-19.
”Almarhum dinyatakan positif terpapar virus dari hasil uji laboratorium. Jenazah almarhum sudah dikebumikan tadi sore dengan protokol Covid-19 di Kendari,” ujar Rabiul.
Juru Bicara GTPP Covid-19 Buton Hayun membenarkan adanya pasien positif Covid-19 asal Buton yang meninggal dunia. Pasien juga diketahui seorang anggota DPRD Buton yang sedang berkunjung ke Kendari.
Meski demikian, ucapnya, almarhum ke Kendari bukan rujukan RSUD Buton terkait penyakitnya. Beliau diketahui hanya memiliki riwayat penyakit gula sebelumnya dan pernah dirawat di Baubau.
Sekretaris Dewan DPRD Buton Harsila mengatakan, almarhum diketahui ke Kendari bersama semua anggota Dewan dan perwakilan eksekutif pada Selasa (18/8/2020). Kunjungan tersebut bertujuan untuk menerima hasil Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Pemkab Buton yang telah diverifikasi oleh Pemerintah Provinsi Sultra.
Almarhum diketahui ke Kendari bersama semua anggota Dewan dan perwakilan eksekutif pada Selasa (18/8/2020).
”Acaranya hari Rabu pagi. Tapi, almarhum sudah tidak ikut acara karena sudah dibawa ke rumah sakit oleh anaknya untuk berobat. Sejak tiba di Kendari, beliau tidak bersama rombongan karena menginap di rumah anaknya,” kata Harsila.
Saat berangkat ke Kendari, tutur Harsila, almarhum diketahui sempat bersama beberapa anggota Dewan menumpang kapal laut dari Baubau pada Selasa pagi. Sebagian besar anggota Dewan lainnya menempuh jalur darat dan menyeberang di Amolengo, Konawe Selatan.
”Saya bersama Ketua DPRD dan anggota lainnya lewat darat. Makanya sekarang sedang ditelusuri siapa yang bersama almarhum untuk segera dilakukan uji cepat, atau swab. Kami sekarang sedang mencari datanya,” tutur Harsila.
Ketua Dewan Perwakilan Wilayah Partai Amanat Nasional Sultra Abdurrahman Saleh menyampaikan, pihaknya turut berdukacita yang sedalam-dalamnya atas meninggalnya kader partai yang juga anggota DPRD Buton. Almarhum dikenal kader yang loyal dan berdedikasi bagi partai.
”Tadi pagi, saya dengar info dari Ketua DPD PAN Buton bahwa seorang kader meninggal dunia dengan positif Covid-19. Hal ini pada intinya agar menjadi pembelajaran penting bahwa virus Covid-19 telah masuk ke semua elemen masyarakat, baik itu masyarakat umum maupun pemerintah. Dan dampaknya sudah sangat nyata. Siapa saja bisa terpapar virus ini,” tuturnya.
Oleh karena itu, Rahman menambahkan agar warga disiplin dan benar-benar mematahui protokol kesehatan. Tidak hanya itu, seriap orang agar sadar dan mengurangi aktivitas di luar rumah yang tidak begitu penting untuk memutus rantai penyebaran virus.