Kluster Pondok Pesantren di Banyuwangi Semakin Tidak Terkendali
Sebanyak 100 kasus Covid-19 muncul di Banyuwangi, Jawa Timur. Sejumlah 89 kasus di antaranya berasal dari kluster pondok pesantren. Penyebab meluasnya kluster ini adalah adanya santri yang tinggal di luar pesantren.
Oleh
ANGGER PUTRANTO
·3 menit baca
BANYUWANGI, KOMPAS — Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, kembali mencatatkan rekor penambahan kasus harian Covid-19 dengan 100 kasus per hari. Kluster pondok pesantren menjadi penyumbang terbanyak kasus positif Covid-19 di Banyuwangi. Hingga saat ini tercatat 199 santri terkonfirmasi positif.
Dengan penambahan 100 kasus, secara akumulatif kasus positif Covid-19 di Banyuwangi mencapai 341 kasus. Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi Widji Lestariono seusai rapat koordinasi penanganan Covid-19 di Banyuwangi bersama Kementerian Kesehatan yang diwakili Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Budi Hidayat di Banyuwangi, Jumat (28/8/2020).
”Dari hari ke hari, ada penambahan kasus dari kluster pondok pesantren. Hari ini Banyuwangi ada penambahan 100 kasus baru, sebanyak 89 kasus di antaranya dari santri pondok pesantren. Dengan demikian, total santri positif Covid-19 sebanyak 199 orang,” ungkapnya.
Widji mengakui tidak terkendalinya kluster pondok pesantren salah satunya karena ada santri yang masih tersebar di luar kompleks pondok pesantren. Dari 199 santri yang positif, sebanyak 10 persen berada di luar lingkungan pondok pesantren.
Hari ini Banyuwangi ada penambahan 100 kasus baru, sebanyak 89 kasus di antaranya dari santri pondok pesantren.
Hingga saat ini, Dinas Kesehatan Banyuwangi terus berkoordinasi dengan pengasuh pondok pesantren untuk mendeteksi santri-santri yang berada di luar lingkungan pondok dan yang pulang ke rumah mereka. Santri yang berada di luar lingkungan pondok dikhawatirkan menularkan virus ke keluarga di rumah dan orang yang berkontak dengannya.
”Beberapa santri yang di luar (pondok pesantren) sudah terdeteksi. Semua yang terdeteksi itu kami swab dan hasilnya banyak yang positif. Masalahnya, kami belum tahu berapa banyak santri yang berada di luar lingkungan pondok pesantren,” ujar Widji.
Budi Hidayat mengatakan, munculnya kluster di sekolah asrama seperti di Pondok Pesantren Darussalam, Blokagung, Banyuwangi, sudah diprediksi. Penularan yang cepat dan masif diakui menjadi pola penularan di sekolah berasrama.
”Banyak orang yang tinggal di dalam satu lokasi yang sama dan kontaknya terus-menerus menjadi faktor yang menyebabkan penularan sangat cepat dan masif. Sekarang tinggal bagaimana mengidentifikasi santri-santri yang ada di luar lingkungan pondok,” ungkapnya.
Namun, Budi optimistis penyebaran ini bisa dikendalikan. Menurut dia, butuh penanganan yang tepat dan cepat dalam mencegah semakin meluasnya penularan Covid-19 di kluster pondok pesantren.
”Kami akan mem-backup upaya dari Dinas Kesehatan Banyuwangi. Upaya komprehensif yang akan dilakukan ialah melakukan karantina lokal, uji usap semua santri, pemberian obat, dan pemeriksaan selama 14 hari,” tutur Budi.
Budi menambahkan, Kementerian Kesehatan akan membentuk tim khusus berjumlah lebih kurang 20 orang untuk bersiaga di pondok pesantren selama 14 hari. Kedua puluh orang tersebut terdiri dari dokter, perawat, epidemiolog, sanitarian, ahli gizi, dan psikolog.
Saat ini di Pondok Pesantren Darussalam Blokagung, Tegalsari, juga sudah didirikan mini hospital. Budi berharap tim tersebut membuat operasional mini hospital semakin optimal.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menyambut baik supervisi dari Kementerian Kesehatan untuk menangani kluster pondok pesantren di Banyuwangi. Ia mengaku, ledakan kasus Covid-19 ini merupakan kejadian luar biasa. ”Ini butuh penanganan luar biasa karena sudah kejadian luar biasa. Kami butuh orang-orang yang memiliki track record baik,” ujarnya.
Sementara itu, Juru Bicara Pondok Pesantren Darussalam, Blokagung, Banyuwangi, Nihayatul Wafiroh yang coba dikonfirmasi belum memberikan jawaban. Pesan singkat yang dikirimkan Kompas tidak dibalas kendati telepon selulernya aktif.