Bakal Paslon Gubernur Nasrul-Indra Mendaftar ke KPU Sumbar
Bakal pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit-Indra Catri mendaftar ke KPU Sumbar pada hari kedua pendaftaran. Baru dua dari empat potensi bakal paslon yang mendaftar untuk Pilgub Sumbar.
Oleh
YOLA SASTRA
·3 menit baca
PADANG, KOMPAS — Bakal pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit-Indra Catri mendaftar ke KPU Sumbar pada hari kedua pendaftaran. Baru dua dari empat potensi bakal pasangan calon gubernur dan wakil gubernur yang mendaftar untuk Pemilihan Gubernur Sumbar 2020.
Nasrul mendatangi kantor KPU Sumbar di Padang, Sabtu (5/9/2020) sekitar pukul 15.30. Nasrul didampingi Ketua Tim Sukses Nasrul-Indra, Supardi, serta sejumlah pengurus Partai Gerindra Sumbar. Indra datang menyusul sekitar 50 menit kemudian, sedangkan Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Gerindra Sumbar Andre Rosiade datang pukul 16.36.
”Saya bersama Indra Catri telah menyerahkan berkas pencalonan kami selaku gubernur dan wakil gubernur Sumbar. Alhamdulilah saat diverifikasi sudah lengkap semua dan nanti dilanjutkan dengan pemeriksaan admistrasi,” kata Nasrul, yang juga Wakil Gubernur Sumbar, ketika berorasi seusai mendaftar.
Agenda pendaftaran Nasrul-Indra ke KPU Sumbar terkesan mendadak karena baru diinformasikan Sabtu siang. Padahal, sebelumnya pasangan politisi Partai Gerindra ini berencana mendaftar pada 6 September 2020, hari terakhir pendaftaran Pilgub Sumbar.
Nasrul menjelaskan, mereka mendaftar lebih cepat untuk menghindari keramaian dan pelanggaran protokol kesehatan Covid-19. Ia memperkirakan, akan ada 5.000 pendukung bakal datang mengantar jika pendaftaran dilakukan pada Minggu (5/9/2020).
Nasrul melanjutkan, ia dan Indra, yang merupakan Bupati Agam, bertekad melanjutkan pembangunan Sumbar dari segala aspek. Mereka berjanji menata pemerintahan yang lebih baik agar sinergi provinsi dengan kabupaten/kota, DPRD, dan pemerintah pusat semakin bagus.
Selain itu, Nasrul-Indra berjanji segera memulihkan perekonomian Sumbar yang terdampak pandemi Covid-19. Begitu pula halnya pembangunan infrastruktur dan sumber daya manusia, tidak luput menjadi perhatian mereka.
Komisioner KPU Sumbar Divisi Perencanaan dan Data Informasi Nova Indra mengatakan, syarat pencalonan dan syarat calon bakal pasangan calon Nasrul-Indra sudah lengkap dan memenuhi syarat. ”Syarat pencalonan dan syarat calon Nasrul-Indra lengkap dan dapat diterima. Selanjutnya mereka akan ikut pemeriksaan kesehatan pada 7-10 September 2020,” kata Nova.
Hingga Sabtu (5/9/2020), kata Nova, baru dua bakal pasangan calon gubernur dan wakil gubernur yang mendaftar untuk Pilgub Sumbar ke KPU Sumbar. Penghubung dua bakal pasangan calon lain, Mulyadi-Ali Mukhni dan Fakhrizal-Genius Umar, sudah mengonfirmasi melalui telepon bakal mendaftar pada Minggu (6/9/2020).
Nova melanjutkan, tidak ada dispensasi bagi bakal pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Sumbar yang terlambat mendaftar. Pendaftaran dibuka hingga Minggu pukul 24.00. ”Jika terlambat, meskipun hanya sedetik, tidak bisa mendaftar,” kata Nova.
Untuk bisa mendaftar Pilgub Sumbar, pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur harus mengantongi dukungan partai politik minimal 13 kursi DPRD Sumbar atau 20 persen. Nasrul-Indra mengantongi 14 kursi (Gerindra 14 kursi) begitu pula dengan Mahyeldi-Audy mengantongi 14 kursi (PKS 10 kursi, PPP 4 kursi).
Adapun informasi sementara yang Kompas himpun, Mulyadi-Ali mengantongi 23 kursi (Demokrat 10 kursi, PAN 10 kursi, dan PDI-P 3 kursi) dan Fakhrizal-Genius 14 kursi (Golkar 8 kursi, Nasdem 3 kursi, dan PKB 3 kursi). Dua bakal pasangan calon ini bakal mendaftar pada hari terakhir.
Pada pilkada serentak 9 Desember 2020, Sumbar menggelar pemilihan gubernur dan 13 pemilihan bupati/wali kota. Kabupaten/kota yang menggelar pilkada adalah Bukittinggi, Sijunjung, Agam, Limapuluh Kota, Padang Pariaman, Dharmasraya, Solok (kabupaten), Solok (kota), Solok Selatan, Tanah Datar, Pesisir Selatan, Pasaman, dan Pasaman Barat.
”Hingga Sabtu ini pukul 11.00, sudah 14 bakal paslon yang mendaftar pilkada. Saya belum cek yang terakhir, datanya bergerak terus. Dari 14 bakal paslon itu, tiga di antaranya dari jalur perseorangan, yaitu di Pasaman Barat, Sijunjung, dan Limapuluh Kota,” ujar Nova.