Puluhan warga Kota Pontianak, Kalimantan Barat, terjaring dalam razia masker pada Minggu (6/9/2020) pagi. Mereka langsung menjalani tes usap. Hal itu memperlihatkan kedisiplinan masyarakat masih rendah.
Oleh
EMANUEL EDI SAPUTRA
·3 menit baca
PONTIANAK, KOMPAS — Puluhan warga Kota Pontianak, Kalimantan Barat, terjaring dalam razia masker pada Minggu (6/9/2020) pagi. Mereka langsung menjalani tes usap. Hal itu memperlihatkan kedisiplinan masyarakat menjalankan protokol kesehatan masih lemah.
Razia dilaksanakan di Taman Digulis Pontianak. Razia masker sudah beberapa kali dilaksanakan Satuan Tugas Pencegahan dan Penanggulangan Covid-19 Provinsi Kalimantan Barat dan Kota Pontianak dalam beberapa bulan terakhir. Namun, masih ada warga yang tidak mematuhi protokol kesehatan.
Kepala Bagian Operasi Kepolisian Resor Kota Pontianak Ajun Komisaris Rizal Ferdianto menuturkan, razia tersebut digelar tim gabungan TNI-Polri, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), dan Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar. Sebanyak 20 warga yang terjaring karena tidak menggunakan masker langsung menjalani tes usap (swab).
”Di lapangan masih banyak masyarakat kurang disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan. Salah satu protokol kesehatan yang dilanggar ialah tidak menggunakan masker,” ujarnya.
Rizal menuturkan, sementara ini belum ada penindakan berupa sanksi administrasi ataupun kerja sosial. Namun, sanksi ke depannya akan diterapkan, misalnya, teguran tertulis dan lisan. Kemudian, kerja sosial hingga denda Rp 200.000 bagi pelanggar protokol.
”Penegakan hukumnya masih menunggu petunjuk teknis dari pemerintah. Sambil menunggu petunjuk teknis, kami melaksanakan imbauan kepada masyarakat,” paparnya.
Dalam kesempatan itu, tim gabungan mengimbau dan mengedukasi masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan agar menghindari penyebaran Covid-19. Masyarakat diminta menggunakan masker, menjaga jarak, mencuci tangan, dan menghindari kerumunan.
Razia pada Minggu pagi tersebut melibatkan sekitar 250 personel gabungan TNI-Polri, Satpol PP, dan Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar. Personel ditempatkan di sejumlah lokasi di Taman Digulis Pontianak.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar Harisson menuturkan, kasus baru juga bertambah pada Minggu. Berdasarkan pemeriksaan laboratorium Universitas Tanjungpura Pontianak, terdapat 13 kasus konfirmasi baru. Kasus tersebar di Kota Pontianak 3 orang, Kabupaten Ketapang 3 orang, Kabupaten Kubu Raya 3 orang, Kabupaten Mempawah 1 orang, dan warga luar wilayah Kalbar 3 orang.
Warga luar wilayah tersebut akan pulang ke Pulau Jawa. Saat dites cepat (rapid test) mereka reaktif, lalu dilanjutkan dengan tes usap. Ada juga pekerja migran Indonesia dari Jawa Barat. ”Kasus baru ini dari transmisi lokal,” ungkap Harisson.
Dengan demikian, secara kumulatif hingga Minggu (6/9), total kasus konfirmasi Covid-19 di Kalbar 704 orang. Kemudian, 614 orang sudah dinyatakan sembuh (87,21 persen) dan 6 orang meninggal.
Tes usap dan pelacakan kasus terus dilakukan di kabupaten/kota. Seiring hal itu, ada potensi penambahan kasus baru. Di sisi lain, masyarakat belum patuh menjalankan protokol kesehatan sehingga tertular Covid-19. Razia masker juga akan terus dilakukan, baik pagi maupun malam. Razia pada malam hari rata-rata dilakukan di kafe.