Hujan Deras Picu Banjir dan Longsor di Kota Padang
Kota Padang, Sumatera Utara, dilanda Banjir sejak Rabu (10/9/2020) akibat hujan deras.
Oleh
YOLA SASTRA
·4 menit baca
PADANG, KOMPAS — Banjir dan tanah longsor melanda sejumlah titik di Kota Padang, Sumatera Barat, akibat hujan deras sejak Rabu (9/9/2020) malam. Selain hujan deras, banjir dipicu pula oleh minimnya daya tampung drainase. Belum ada laporan jumlah kerugian dan keluarga terdampak akibat kejadian ini.
Berdasarkan pantauan Kompas di Jalan Gajah Mada dekat Simpang Alai, Kelurahan Alai Parak Kopi, Padang Utara, Kamis (10/9/2020) pagi, banjir merendam jalan raya hingga rumah warga. Di jalan raya, pukul 09.30, banjir merendam sepanjang sekitar 100 meter dengan ketinggian sekitar 50 sentimeter.
Pengendara sepeda motor dan mobil di lokasi tersebut kesulitan menembus banjir. Ada yang berputar arah, ada pula yang nekat menerobos. Sejumlah pengendara sepeda motor terpaksa melaju di trotoar agar bisa melintas. Petugas BPBD Kota Padang turut membantu warga pejalan kaki untuk melintas atau keluar dari rumah menggunakan perahu karet.
Di permukiman RT 001 RW 007 Kelurahan Alai Parak Kopi, rumah warga masih terendam banjir dengan ketinggian 20-30 sentimeter. Menurut sejumlah warga, pada Kamis sekitar pukul 05.00, ketinggian banjir di dalam rumah sempat mencapai 1 meter. Meskipun mulai surut, warga belum menimba air di dalam rumah karena genangan air di luar masih relatif tinggi.
Rispa (45), warga Kelurahan Alai Parak Kopi, mengatakan, banjir mulai masuk ke rumah pukul 03.00. Genangan air semakin dalam sekitar subuh. Rispa dan keluarga tidak sempat menyelamatkan barang-barang berharga karena sedang tidur lelap sehingga terlambat menyadari.
”Kami tidak sempat menyelamatkan barang-barang. Ada laptop, ponsel, televisi, mesin cuci, kasur, dan lainnya yang terendam, dan kemungkinan sudah rusak. Air mendadak tinggi, sedangkan kami sedang enak tidur,” kata Rispa.
Firdaus (60), warga di pinggir Jalan Gajah Mada, mengatakan, hujan mulai turun pada Rabu (9/9/2020) pukul 22.00. Pada Kamis sekitar pukul 01.00, hujan semakin deras. Banjir tidak sampai masuk ke rumah Firdaus karena rumah sudah ditinggikan, tetapi halamannya tergenang hingga 50 sentimeter.
”Banjir memang tidak sampai masuk ke rumah. Namun, dampaknya, akses keluar masuk jadi sulit karena halaman dan jalan raya banjir. Anak saya kesulitan untuk berangkat kerja,” kata Firdaus.
Menurut Firdaus, banjir di Kelurahan Alai Parak Kopi terjadi setiap tahun saat hujan deras. Saat terjadi banjir di Kota Padang pada Rabu (8/7/2020), banjir juga melanda lokasi ini. Selain hujan deras, banjir dipicu saluran drainase yang tidak mampu menampung debit air.
Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana BPBD Kota Padang melaporkan, banjir setidaknya terjadi di enam kecamatan, yaitu Padang Selatan, Bungus Teluk Kabung, Lubuk Begalung, Padang Barat, Padang Timur, dan Padang Utara, dengan tinggi sekitar 40 sentimeter hingga 1 meter. Sementara itu, tanah longsor terjadi di Bungus Teluk Kabung dan Padang Selatan.
Kami tidak sempat menyelamatkan barang-barang. Ada laptop, ponsel, televisi, mesin cuci, kasur, dan lainnya yang terendam, dan kemungkinan sudah rusak.
Di Padang Selatan, banjir merendam Kompleks Jondul Rawang di Kelurahan Rawang, Kelurahan Ranah Parak Rumbio, Kelurahan Air Manis, dan area belakang Kantor Koramil 03/Padang Selatan, Kelurahan Mata Air. Kemudian di Bungus Teluk Kabung, yaitu Perumahan Bungus Jurai Permai, Kelurahan Bungus Barat; Jalan Koto Gadang; dan Kelurahan Bungus Timur. Di Padang Timur, banjir melanda Kelurahan Jati.
Di Lubuk Begalung, banjir menggenangi Jalan By Pass Simpang 4; Kelurahan Banuaran Nan XX; Jalan Batuang Taba, Arai Pinang, Kelurahan Pagambiran Ampulu Nan XX; dan Kelurahan Parak Laweh. Di Padang Barat, banjir terjadi di Simpang 6, Kelurahan Kampung Pondok. Sementara itu, di Padang Utara, banjir melanda Jalan Gajah Mada, Kelurahan Alai Parak Kopi.
Adapun tanah longsor terjadi di Kelok Jariang; Bukit Lampu, Bungus Teluk Kabung; Jalan Lama Koto Kaciak, menuju ke Pantai Air Manis; Jalan Baru menuju ke Pantai Air Manis; Jondul RT 005 RW 001 Kelurahan Rawang, Padang Selatan.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Padang Sutan Hendra mengatakan, hujan dengan intensitas tinggi sejak Rabu malam hampir merata di Kota Padang. Hujan deras memicu banjir dan tanah longsor di sejumlah lokasi. ”Banjir paling tinggi terjadi di Jondul Rawang dan Mata Air, sekitar 1 meter,” kata Sutan, Kamis pagi.
Menurut Sutan, curah hujan tinggi tidak tertampung oleh saluran air sehingga memicu banjir. Kondisi itu diperparah pula oleh pasang naik air laut yang membuat aliran air ke muara terhambat, bahkan berbalik arah. Pada pukul 10.30, banjir sudah mulai surut meskipun masih ada genangan air.
Adapun untuk tanah longsor, kata Sutan, sempat mengganggu akses lalu lintas di Kelok Jariang. Sekarang, material sudah selesai disingkirkan dan kendaraan sudah dapat melintas. Sementara itu, tanah longsor di lokasi lain sedang proses pembersihan oleh petugas.
”Sejauh ini, tidak ada warga mengungsi akibat banjir ataupun longsor,” kata Sutan. Selain itu, belum ada laporan jumlah kerugian dan keluarga terdampak akibat kejadian ini.