Tidak Pakai Masker, Sebagian Warga Kalbar Langsung Diminta Tes Usap
Satuan Tugas Pencegahan dan Penanggulangan Covid-19 Kalimantan Barat menggelar sidak penggunaan masker di sejumlah pasar di Kota Pontianak, Kamis (10/9/2020). Warga yang tidak menggunakan masker langsung dites usap.
Oleh
EMANUEL EDI SAPUTRA
·2 menit baca
PONTIANAK, KOMPAS — Satuan Tugas Pencegahan dan Penanggulangan Covid-19 Kalimantan Barat menggelar inspeksi mendadak penggunaan masker di sejumlah pasar di Kota Pontianak, Kamis (10/9/2020). Warga yang tidak menggunakan masker diminta langsung menjalani tes usap.
Salah satu tempat penyelenggaraan kegiatan itu di Pasar Flamboyan, Pontianak. Sebagian besar pedagang dan pengunjung pasar sudah menggunakan masker. Namun, ada juga yang tidak menggunakan masker. Mereka langsung menjalani tes usap (swab).
Gubernur Kalbar Sutarmidji menuturkan, pemerintah ingin melihat seberapa banyak masyarakat yang menggunakan masker. Selama obat belum ditemukan, kepatuhan menjaga jarak, kebiasaan mencuci tangan, dan menggunakan masker penting. Penting untuk menghindari penularan Covid-19.
”Jika sama-sama menggunakan masker, peluang terjangkit Covid-19 kecil sekali,” ujarnya.
Ke depan, petugas Satpol PP akan ditempatkan di pasar-pasar untuk mengawasi ketertiban penggunaan masker. ”Penggalakan penggunaan masker harus terus dilakukan. Yang tidak pakai langsung tes usap,” ujarnya.
Kluster-kluster yang ada saat ini muncul karena ketidaktertiban masyarakat menjalankan protokol kesehatan, khususnya penggunaan masker. ”Saya sudah ingatkan pejabat-pejabat kabupaten/kota. Ternyata lengah dan ada yang terjangkit,” ujarnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kalbar Harisson menambahkan, selain di Pasar Flamboyan, sidak penggunaan masker juga dilaksanakan di Pasar Kemuning, Dahlia, dan Pasar Puring. Total warga yang menjelani tes usap 136 orang.
Kasus baru
Kasus baru di Kalbar terus bermunculan. Pada Kamis, ada lima kasus konfirmasi baru. Kini, secara kumulatif kasus konfirmasi Covid-19 di Kalbar hingga Kamis sebanyak 728 orang. Sebanyak 621 orang (85,3 persen) dinyatakan sembuh dan enam orang meninggal.
Terbaru, sebanyak tiga orang ada di Kabupaten Kubu Raya. Dua orang di antaranya suami istri. Dua orang lainnya berasal dari Singkawang. Salah seorang di antaranya sekretaris Dinkes Kota Singkawang.
Harisson mengatakan, kasus baru tersebut kemungkinan transmisi lokal. Namun, tidak menutup kemungkinan juga ada wisatawan datang ke Singkawang. ”Kami lacak terus dari mana mereka tertular. Sekarang ini yang mendominasi kluster rumah tangga,” ujarnya.