logo Kompas.id
NusantaraProyeksi PAD Berkurang Rp 1,9 ...
Iklan

Proyeksi PAD Berkurang Rp 1,9 Triliun, Jateng Tak Hanya Andalkan APBD

Berkurangnya kegiatan di Pusat Rekreasi dan Promosi Pembangunan (PRPP) yang dimiliki Pemprov Jateng menjadi salah satu penyebab. Selain itu, juga menurunnya ekonomi masyarakat sehingga nilai kredit di BPR BKK berkurang.

Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
· 3 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/b8gDXHbYkZso8S1XM7TGnbcoONs=/1024x665/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F07%2F20200724WEN8_1595567888.jpg
KOMPAS/P RADITYA MAHENDRA YASA

Perajin pakaian batik yang berusaha bertahan untuk dapat berproduksi di Kedungmundu, Kota Semarang, Jawa Tengah, Jumat (24/7/2020). Omzet mereka dalam beberapa bulan ini turun hingga 70 persen. Mereka harus menjangkau konsumen melalui berbagai aplikasi digital.

SEMARANG, KOMPAS — Proyeksi pendapatan asli daerah atau PAD Jawa Tengah pada 2020 berkurang sebanyak Rp 1,9 triliun akibat pandemi Covid-19. Sumber pembiayaan lain selain APBD dan APBN, seperti dari program Pemulihan Ekonomi Nasional, dioptimalkan.

Menurut data Pemerintah Provinsi Jateng, proyeksi pendapatan daerah pada Perubahan APBD 2020 yakni Rp 26,013 triliun, turun Rp 2,287 triliun. Penurunan pendapatan daerah, salah satunya pendapatan asli daerah (PAD) yang turun Rp 1,952 triliun, dari semula Rp 15,993 triliun menjadi Rp 14,041 triliun.

Editor:
wahyuharyo
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000