Potensi Kerugian Kebakaran Pasar Wage Mencapai Rp 1 Miliar
Polisi masih mendalami kebakaran yang melanda Pasar Wage di Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah, Senin (21/9/2020). Tidak ada korban jiwa dalam kebakaran ini, tapi kerugian diperkirakan lebih dari Rp 1 miliar.
Oleh
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
·3 menit baca
PURWOKERTO, KOMPAS — Kebakaran di Pasar Wage, Purwokerto, Jawa Tengah, Senin (21/9/2020), memicu kerugian lebih kurang Rp 1 miliar. Kepolisian Resor Kota Banyumas menerjunkan tim untuk mendalami penyebab insiden yang menghanguskan sekitar 100 lapak dan kios ini.
Sebelumnya, Senin sekitar pukul 03.30, api membakar Pasar Wage, dan baru bisa dipadamkan sekitar pukul 07.30. Untuk memadamkannya, dibutuhkan 8 mobil pemadam kebakaran dan 30 petugas.
”Ada dua unit mobil damkar untuk mengantisipasi api yang muncul lagi. Kerugian masih dihitung, mungkin lebih dari Rp 1 miliar,” kata Pelaksana Tugas Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Banyumas Imam Pamungkas.
Kepala UPTD Pasar Wage Arif Budiman memperkirakan ada 100 lapak dan kios yang hangus terbakar di Blok B. Ada berbagai jenis pedagang di sana, mulai dari pedagang pakaian, bahan pokok, serta sayur-mayur. ”Pedagangnya di sana campuran,” kata Arif.
Tursini (53), pedagang jajanan pasar di Lantai 2 Blok B menyampaikan, lapak dan barang dagangannya hangus dibakar api. Ia merugi hingga Rp 5 juta. Pedagang lainnya, Warsiti (52), pemilik kios di Lantai 1 Blok B, merugi hingga Rp 50 juta. Barang dagangannya, seperti mainan anak, sabuk, dan dompet, juga habis dilalap api.
Tukinem (41) yang sehari-hari berjualan sayur-mayur di Lantai 2 Blok B mengatakan sudah berjualan saat api muncul dari Lantai 1. ”Api cepat membesar dan saya buru-buru menyelamatkan diri,” kata Tukinem.
Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten Banyumas Purwadi Santoso akan segera mendata dan menyiapkan lapak sementara supaya kegiatan perdagangan bisa tetap berlangsung. ”Nanti lihat situasinya. Pedagang segera direlokasi sembari menunggu perbaikan pasar,” kata Purwadi.
Api cepat membesar dan saya buru-buru menyelamatkan diri.
Kepala Polresta Banyumas Komisaris Besar Whisnu Caraka mengatakan, penyebab kebakaran belum bisa dipastikan. Sejauh ini, api diduga berasal dari Blok B. Di sana ada warung minyak goreng. Apinya masih menyala di kios itu hingga pukul 06.30.
Whisnu meminta masyarakat tidak mendekati lokasi kebakaran terlebih dahulu. Tujuannya, mencegah potensi penjarahan barang pedagang, potensi kerumunan kala pandemi Covid19, serta terganggunya distribusi air oleh tim pemadam kebakaran. Hingga kini tidak ada korban jiwa dalam kebakaran ini.
Dalam dua dekade terakhir, Pasar Wage juga pernah terbakar pada Minggu (2/5/2004) dan Sabtu (5/7/2008). Pada 2004, sebanyak 253 los dan 22 kios di Blok C ludes. Kebakaran yang terjadi sejak pukul 04.30 itu mengakibatkan kerugian material kurang lebih Rp 4,5 miliar.
Empat tahun kemudian, kebakaran kembali terjadi, Sabtu (5/7/2008), sekitar pukul 23.00. Kebakaran itu melanda Blok B Petak 18 dan 20. Akibatnya, 47 los pedagang bumbu dan sayuran, 9 kios pedagang kelontong, serta 20 los pedagang daging dimakan api.
Seperti pada kebakaran kali ini, saat itu, upaya pemadaman api terhambat. Petugas pemadam kebakaran kesulitan mencari hidran dan jalan untuk menjangkau lokasi kebakaran (Kompas, Senin, 7 Juli 2008).