Hindari Letusan Semeru, Rute Penerbangan dari dan Menuju Banyuwangi Diubah
Jadwal penerbangan dari dan menuju Banyuwangi tidak terdampak letusan Gunung Semeru. Namun, jalur penerbangan dialihkan dari yang semula menggunakan jalur selatan kini melalui jalur utara untuk menghindari sebaran abu.
Oleh
ANGGER PUTRANTO
·2 menit baca
BANYUWANGI, KOMPAS — Jadwal Penerbangan dari dan menuju Banyuwangi, Jawa Timur, tidak terdampak letusan Gunung Semeru. Namun, jalur penerbangan dialihkan dari yang semula menggunakan jalur selatan kini melalui jalur utara untuk menghindari sebaran abu di sekitar Gunung Semeru.
Bandara Banyuwangi melayani 8-12 penerbangan sehari. Penerbangan tersebut terdiri dari rute Surabaya-Banyuwangi pergi-pulang, Jakarta-Banyuwangi pergi-pulang, serta Banyuwangi-Denpasar pergi-pulang.
Informasi mengenai tidak terdampaknya penerbangan di Bandara Banyuwangi disampaikan Executive General Manager Angkasa Pura II Bandara Banyuwangi Cin Asmoro ketika ditemui di Banyuwangi, Rabu (2/12/2020). ”Sejak Selasa (1/12/2020) hingga Rabu siang, tidak ada penerbangan yang terdampak letusan Gunung Semeru di Lumajang,” ujarnya.
Cin mengatakan, tidak ada penerbangan yang terlambat, ditunda, ataupun dibatalkan. Seluruh penerbangan berangkat sesuai jadwal yang telah ditentukan.
Angkasa Pura II Bandara Banyuwangi, lanjutnya, dinyatakan aman dan tidak terganggu letusan Gunung Semeru. Cin juga menyatakan, tidak ada sebaran abu vulkanik di sekitar bandara yang berpotensi menganggu penerbangan.
”Kami secara berkala melakukan paper test guna memastikan apakah ada abu vulkanik yang jatuh di sekitar bandara. Sejak kemarin sore hingga siang hari ini, kami belum menemukan ada indikasi sebaran abu di sekitar bandara,” ujar Cin.
Kendati tidak berdampak pada jadwal penerbangan, letusan Gunung Semeru memaksa pesawat-pesawat yang terbang menuju dan dari Banyuwangi mengubah rute terbang. Pesawat yang semula terbang di jalur selatan kini harus menggunakan rute utara.
”Sejak Selasa pagi, rute penerbangan yang biasa melewati jalur selatan kami alihkan ke jalur utara. Hal itu dilakukan guna menghindari potensi gangguan penerbangan akibat sebaran abu vulkanik Gunung Semeru yang letaknya ada di sisi selatan Jawa,” kata Kepala Cabang Airnav Banyuwangi Suri Fikriansyah.
Suri mengungkapkan, abu vulkanik menyimpan potensi berbahaya bagi penerbangan. Abu yang menyerupai kristal kasar tersebut apabila tersedot dan masuk ke dalam mesin pesawat dapat mengikis komponen mesin.
Oleh karena itu, Airnav harus memastikan jalur penerbangan bebas dari potensi sebaran abu vulkanik. Suri belum memastikan sampai kapan rute penerbangan dialihkan dari selatan ke utara.
”Airnav pusat terus mengamati sebaran abu vulkanik hasil letusan Gunung Semeru. Apabila nantinya potensi ancaman bahaya penerbangan sudah mereda, kami pasti menginformasikan kepada para pilot untuk kembali ke jalur semula,” ujarnya.
Airnav pusat terus mengamati sebaran abu vulkanik hasil letusan Gunung Semeru.
Namun, menurut sejumlah pilot yang baru saja mendarat di Banyuwangi, Suri mendapat informasi bahwa tidak ada gangguan apa pun di udara di sepanjang jalur penerbangan. Para pilot mengatakan, sebaran abu sudah tidak terlihat di lapisan udara.