Isolasi Mandiri Tak Disiplin, Penularan dalam Keluarga Rentan
Penularan Covid-19 rentan terjadi di dalam lingkup keluarga. Penyebabnya diduga dari ketidakdisiplinan pasien positif yang menjalani isolasi mandiri di rumahnya.
Oleh
NINO CITRA ANUGRAHANTO
·3 menit baca
SLEMAN, KOMPAS — Penularan Covid-19 rentan terjadi di dalam lingkup keluarga. Sepanjang Oktober-November 2020, Dinas Kesehatan Sleman menemukan 74 kasus dari lingkup keluarga. Penyebabnya diduga dari ketidakdisiplinan pasien positif menerapkan isolasi mandiri.
”Dari jumlahnya, diidentifikasi ada 74 orang dari Oktober-November 2020. Ini dari kluster keluarga atau disebut juga penularan yang terjadi di dalam keluarga. Misalnya, ada seorang suami pulang dari luar daerah dan tertular Covid-19. Lalu, di-tracing ke istrinya juga positif. Seperti itu kasusnya,” kata Kepala Dinas Kesehatan Sleman, Joko Hastaryo, di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Jumat (4/12/2020) sore.
Bentuk penularan dalam keluarga, salah satu contoh kasusnya terjadi pada seorang staf pengajar Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Yogyakarta, Oktober lalu. Ia meninggal seusai terkonfirmasi positif Covid-19. Setelah dilakukan penelusuran kontak, empat orang lain yang masih keluarga staf pengajar tersebut juga terpapar Covid-19.
Joko menjelaskan, dari catatan yang dimilikinya, rata-rata penularan dalam keluarga terjadi hingga generasi ketiga. Ia menduga, banyaknya kasus penularan dalam keluarga disebabkan ketidakdisiplinan pasien dalam menjalankan isolasi mandiri. Padahal, pasien itu masih tinggal bersama anggota keluarga lainnya yang belum terpapar Covid-19.
Menurut data Dinas Kesehatan Sleman, saat ini, ada 797 kasus positif aktif di Kabupaten Sleman. Dari jumlah tersebut, lebih dari 50 persen pasien memilih menjalani isolasi mandiri di rumahnya. Sisanya menjalani isolasi di shelter dan dirawat di rumah sakit. Pasien yang menjalani isolasi di shelter maupun rumahnya merupakan pasien tanpa gejala, atau asimtomatik.
Isolasi mandiri itu kamarnya harus tersendiri. Kamar mandi pun juga harus disendirikan. Intinya, pasien itu agar tidak berinteraksi dengan anggota keluarga lain sehingga meminimalkan risiko penularan. (Joko Hastaryo)
”Ini yang kami khawatirkan. Isolasi mandiri akan banyak melahirkan tambahan kasus. Maka, isolasi mandiri harus dijalankan dengan betul. Isolasi mandiri itu kamarnya harus tersendiri. Kamar mandi pun juga harus disendirikan. Intinya, pasien itu agar tidak berinteraksi dengan anggota keluarga lain sehingga meminimalkan risiko penularan,” kata Joko.
Joko menyatakan, pihaknya bakal meningkatkan pengawasan pasien tanpa gejala yang menjalani isolasi mandiri. Hal ini demi menjamin agar isolasi mandiri tidak menyebabkan anggota keluarga lain terpapar Covid-19.
Di sisi lain, isolasi mandiri menjadi pilihan tak terelakkan bagi pasien positif Covid-19 tanpa gejala. Terlebih, shelter isolasi juga semakin penuh dengan penambahan pasien yang terhitung tinggi setiap hari. Tiga hari terakhir, penambahan pasien selalu lebih dari 20 orang per hari.
Ada dua shelter isolasi di Kabupaten Sleman, yakni di Rusunawa Gemawang dan Asrama Haji Yogyakarta. Rusunawa Gemawang dapat menampung 51 pasien, sedangkan Asrama Haji Yogyakarta bisa menampung 112 pasien. Saat ini, semua kamar sudah terisi, di Rusunawa Gemawang. Sementara itu, Asrama Haji Yogyakarta hanya tersisa sekitar 30 kamar.
Secara terpisah, Sekretaris Daerah Kabupaten Sleman, Harda Kiswaya menyampaikan, pihaknya sedang menyiapkan shelter isolasi tambahan. Rencananya, shelter tambahan itu akan menggunakan salah satu bangunan dari Universitas Aisyiyah Yogyakarta. Bangunan itu dapat menampung hingga 100 orang pasien. Shelter tersebut akan digunakan merawat pasien tanpa gejala.
Lebih lanjut, Harda mengungkapkan, pihaknya akan memperketat pengawasan protokol kesehatan melalui Gugus Tugas Covid-19 di tingkat kecamatan dan desa. Hal ini menyikapi semakin tingginya tingkat penularan Covid-19 di Kabupaten Sleman. Pengetatan pengawasan diperlukan mengingat penerapan protokol kesehatan di masyarakat sudah mulai kendur. Padahal, penerapan protokol menjadi cara agar terhindar dari penularan.