Banyuwangi dan Jember Siapkan Fasilitas Rawat dan Isolasi Ekstra
Pemerintah Kabupaten Jember dan Banyuwangi berencana menambah kapasitas fasilitas perawatan dan isolasi khusus Covid-19. Hal ini sebagai antisipasi tren kenaikan kasus Covid-19 di kedua daerah tersebut sebulan terakhir.
Oleh
ANGGER PUTRANTO
·3 menit baca
BANYUWANGI, KOMPAS — Pemerintah Kabupaten Jember dan Banyuwangi, Jawa Timur, bakal menambah kapasitas fasilitas rawat dan isolasi khusus pasien Covid-19. Hal ini sebagai antisipasi tren kenaikan kasus Covid-19 di dua daerah tersebut dalam satu bulan terakhir.
Hingga saat ini, fasilitas perawatan khusus pasien Covid-19 di Jember dan Banyuwangi sudah terisi sekitar 80 persen dari kapasitas maksimal. Bahkan, di Banyuwangi, fasilitas isolasi bagi orang tanpa gejala sudah tidak mencukupi.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi dr Widji Lestariono ketika ditemui di Banyuwangi, Selasa (8/12/2020). ”Pekan ini, tempat isolasi orang tanpa gejala di Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Licin sudah terisi penuh. Jumlah ranjang di sana memang terbatas, hanya 63 unit,” tuturnya.
Widji mengatakan, tempat isolasi di Pusdiklat Licin difungsikan untuk mengisolasi orang tanpa gejala (OTG). Namun, tidak semua OTG diisolasi di fasilitas milik pemerintah tersebut. Hasil penilaian tim kesehatan dari puskesmas setempat mengenai kelaikan rumah yang akan dijadikan tempat isolasi mandiri menentukan apakah OTG tersebut bisa isolasi mandiri di rumah atau harus diisolasi di Pusdiklat Licin.
Widji mengatakan, beberapa faktor yang diamati antara lain, jumlah anggota keluarga yang tinggal bersama OTG dan keberadaan orang yang merawat pasien OTG selama isolasi mandiri. Apabila rumah tersebut dinilai tidak layak dijadikan tempat isolasi mandiri, penderita OTG wajib melakukan isolasi di pusat isolasi OTG di Pusdiklat Licin.
Hasil penilaian tim kesehatan puskesmas setempat mengenai kelaikan rumah yang akan dijadikan tempat isolasi mandiri menentukan apakah OTG tersebut bisa isolasi mandiri di rumah atau harus diisolasi di Pusdiklat Licin. (Widji Lestariono)
”Kami sedang membahas rencana pengoptimalan fasilitas isolasi di Pusdiklat Licin. Di sana belum semua ruangan dimanfaatkan. Kami berharap kapasitas isolasi bisa lebih dari 100 ranjang. Penambahan fasilitas ini merespons adanya tren peningkatan kasus Covid-19,” katanya.
Adapun fasilitas perawatan bagi pasien positif dengan gejala dipusatkan di enam rumah sakit rujukan. Saat ini, perawatan penderita Covid-19 di rumah sakit berkisar 60-80 peren dari kapasitas maksimal.
Di Banyuwangi, pada Senin (7/12/2020) tercatat ada 61 kasus baru. Hingga saat ini total kasus konfirmasi positif di Banyuwangi mencapai 2.930 kasus secara akumulatif.
Hal senada disampaikan Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Jember Gatot Triyono. Di Jember, selain perawatan di 11 rumah sakit rujukan, fasilitas milik pemerintah Jember Sport Garden (JSG) juga dijadikan tempat untuk isolasi dan karantina.
Gatot mengatakan, fasilitas isolasi ditujukan bagi OTG dan penderita Covid-19 yang disertai gejala ringan. Sementara fasilitas karantina ditujukan bagi warga yang reaktif Covid-19.
”Di JSG, fasilitas isolasi sudah terisi 71 orang dari total kapasitas 84 tempat tidur. Sedangkan fasilitas karantina sudah terisi 24 orang dari total kapasitas 50 tempat tidur,” ujar Gatot.
Fasilitas karantina dan isolasi, lanjut Gatot, ditujukan bagi warga yang dinilai rumahnya tidak layak digunakan karantina atau isolasi mandiri. Selain itu, Satgas Covid-19 juga menilai isolasi mandiri tidak menjamin keberhasilan penanganan. Sebab, hanya sedikit OTG serta mereka yang bergejala ringan atau reaktif, disiplin melakukan isolasi mandiri.
Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten Jember berencana menambah kapasitas fasilitas karantina dan isolasi. Rencana ini juga merespons lonjakan kasus positif di Jember yang terjadi sebulan terakhir.
”Pemerintah Kabupaten Jember berencana bekerja sama dengan dua hotel untuk penyediaan fasilitas karantina dan isolasi. Saat ini tim sedang meninjau dan menilai kesiapan kedua hotel tersebut,” ujar Gatot.
Pemerintah Kabupaten Jember berencana bekerja sama dengan dua hotel untuk penyediaan fasilitas karantina dan isolasi. (Gatot Triyono)
Terkait ketersediaan ruang perawatan di rumah sakit rujukan, Gatot mengatakan, dari 13 rumah sakit yang ditunjuk sebagai rumah sakit rujukan, baru 11 rumah sakit yang dioptimalkan. Saat ini, ketersediaan tempat tidur di rumah sakit nyaris penuh berkisar 88-90 persen dari total kapasitas.
Hingga Selasa (8/12/2020) pagi, tercatat ada 2.960 kasus Covid-19 di Jember. Jumlah tersebut meningkat tajam dalam sebulan terakhir. Dari total 2.960 kasus, 1.573 kasus tercatat pada 6 November hingga 6 Desember lebih tinggi apabila dibandingkan temuan kasus pada delapan bulan awal (Maret-Oktober) yang secara akumulatif berjumlah 1.387 kasus.