H-1 Pilkada Indramayu, Petugas Terpapar Covid-19 Bertambah
Jumlah petugas penyelenggara Pilkada Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, yang terpapar Covid-19 terus bertambah. Bahkan, jumlahnya masih bisa bertambah karena belum seluruh hasil tes swab keluar.
Oleh
ABDULLAH FIKRI ASHRI
·3 menit baca
INDRAMAYU, KOMPAS – Sehari menjelang pemungutan suara Pilkada Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, petugas yang terpapar Covid-19 terus bertambah. Jumlahnya masih bisa bertambah karena belum seluruh hasil tes usap tenggorokan petugas keluar.
Pilkada Indramayu 2020 diikuti empat pasangan calon. Mereka adalah Muhamad Sholihin-Ratnawati (PKB, Demokrat, Hanura, dan PKS), Toto Sucartono-Deis Handika (perseorangan), Daniel Mutaqien Syafiuddin-Taufik Hidayat (Golkar), serta Nina Agustina-Lucky Hakim (PDI-P, Gerindra, dan Nasdem).
Hingga Selasa (8/12/2020) sore, Badan Pengawas Pemilu Indramayu mencatat 12 petugas pengawas di tempat pemungutan suara (TPS) terkonfirmasi positif Covid-19. Mereka termasuk dalam 85 petugas yang hasil tes uji cepatnya menunjukkan reaktif. Mereka lalu menjalani tes usap tenggorokan untuk memastikan keberadaan virus korona baru.
“Kami belum menerima semua hasil tes swab (usap tenggorokan) petugas. Semoga saja tidak bertambah. Petugas yang positif sudah diganti,” kata Koordinator Divisi Pengawasan dan Hubungan Luar Bawaslu Indramayu Supriadi. Setiap TPS diawasi oleh seorang petugas pengawas.
Sebelumnya, 3.969 petugas pengawas TPS dan lebih dari 31.804 petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) menjalani tes uji cepat sebagai syarat penyelenggara pilkada. Dari tes itu, menurut Ketua Komisi Pemilihan Umum Indramayu Ahmad Toni Fatoni, lebih kurang 270 orang reaktif.
Setelah menjalani tes usap tenggorokan, sebanyak 24 terkonfirmasi positif Covid-19 pada Minggu (6/12). Pihaknya belum menerima seluruh hasil tes usap petugas yang reaktif. “Sampai saat ini, belum ada penggantian petugas KPPS karena petugas di TPS masih cukup, minimal lima orang,” kata Toni.
Dalam satu TPS, terdapat 7 petugas KPPS. Jika dalam satu TPS, terdapat dua atau lebih anggota KPPS yang positif Covid-19, penggantinya dari petugas di TPS terdekat. “Kami tidak bisa mengambil orang baru lagi karena pasti yang bersangkutan harus rapid test (tes uji cepat) lagi,” ujarnya.
Juru bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Indramayu Deden Bonni Koswara mengatakan, belum seluruh hasil tes usap petugas pilkada keluar. “InsyaAllah, malam ini selesai. Kami lagi mendata jumlahnya. Hasilnya akan disampaikan kepada penyelenggara pilkada,” katanya.
Sampai saat ini, belum ada penggantian petugas KPPS karena petugas di TPS masih cukup, minimal lima orang
Kesiapan TPS
Toni menambahkan, seluruh logistik dan alat pelindung diri (APD) telah disalurkan ke TPS. Setiap anggota KPPS dibekali APD, seperti pelindung wajah, masker, sarung tangan, dan cairan antiseptik. “Kami juga menyiapkan dua pakaian hazmat di setiap TPS jika terdapat pemilih yang menunjukkan gejala Covid-19,” ujarnya.
Pihaknya berharap, pemilih datang sesuai waktu yang ditentukan demi menghindari kerumunan. Alasannya, lebih dari 1,3 juta calon pemilih berpotensi memadati 3.286 TPS. Meski demikian, pemilih yang datang tidak sesuai jadwal masih diberikan kesempatan untuk mencoblos.
Pihaknya juga mendeteksi TPS yang rawan banjir di daerah Eretan. Setidaknya ada dua TPS yang rawan banjir. “Kami sudah menyiapkan lokasi pemindahannya sesuai titik koordinat. Pemindahan harus selesai hari ini,” lanjutnya.
Terkait TPS rentan banjir, Bawaslu Indramayu mencatat 18 TPS di Eretan Kulon dan 6 TPS di Eretan Wetan yang perlu dipindahkan. “Selain itu, semua TPS sudah sesuai aturan. Kami akan mengawasi pelaksanaan protokol kesehatan di TPS. Kalau ada yang melanggar, langsung kami tindak di tempat,” ujar Supriadi.