Partai Golkar Memenangi Pilkada di Enam Kabupaten di NTT
Partai Golkar dan koalisinya menang sementara dalam pemilihan kepala daerah di enam kabupaten dari sembilan pilkada bupati-wakil bupati periode 2020-2025 di Nusa Tenggara Timur.
Oleh
Kornelis Kewa Ama
·3 menit baca
KUPANG, KOMPAS — Partai Golkar dan koalisinya menang sementara dalam pemilihan kepala daerah di enam kabupaten dari sembilan pilkada bupati-wakil bupati periode 2020-2025 di Nusa Tenggara Timur. Kemenangan Partai Golkar berkat kerja keras kader partai sampai tingkat desa dan kelurahan, di samping pemilihan figur yang dinilai layak dari sejumlah aspek.
Ketua Badan Pemenangan Pemilu Dewan Pimpinan Daerah Partai Golkar NTT Fransiskus Sarong di Kupang, Kamis (10/12/2020), mengatakan, enam wilayah pemilihan bupati-wakil bupati yang dimenangi Partai Golkar dan koalisinya antara lain Timor Tengah Utara dengan pasangan pemenang sementara, Juandi David-Eusebius Binsasi. Partai Golkar berkoalisi dengan PKB dan Gerindra, dengan jumlah kursi 10 dari enam kursi yang dibutuhkan di Timor Tengah Utara.
Di Kabupaten Malaka, kemenangan sementara diraih oleh Stefanus Bria Seran-Wandelinus Taolin. Dalam Pilkada Malaka, Partai Golkar berkoalisi dengan Nasdem, Demokrat, Hanura, Gerindra, dan PDI-P.
Pada Pilkada Belu, Partai Golkar yang berkoalisi dengan Nasdem, PKB, PKPI, dan PKB memenangkan pasangan calon bupati-wakil bupati Agustinus Taolin-Aloysius Heleserens.
Pilkada Manggarai Barat untuk sementara dimenangi Edi Endi-Yulianus Weng yang diusung Partai Golkar, Nasdem, PKB, dan PKPI. Di Kabupaten Ngada, Partai Golkar yang berkoalisi dengan PKB memenangkan Andreas Paru-Raimundus Bena.
”Ini kemenangan sementara, sesuai hasil hitung cepat Partai Golkar dan koalisi, yang kemudian dicocokkan dengan data sementara hasil pilkada yang masuk ke KPU setempat. Tunggu hasil akhir,” kata Fransiskus. Meski demikian, dengan hasil sementara ini, Partai Golkar dan koalisi telah mencapai target kemenangan dalam Pilkada 2020 di enam dari sembilan kabupaten di NTT.
Kader partai kerja atau tidak, masyarakat tidak peduli soal itu. Mereka lebih mengutamakan siapa calon yang bakal memimpin daerah itu lima tahun ke depan. Ini paling penting bagi masyarakat. (John Tuba Helan)
Menurut dia, kemenangan Partai Golkar berkat kerja keras semua kader partai dari tingkat pusat, provinsi, kabupaten dan kota, sampai desa dan kelurahan. Semua pengurus partai digerakkan untuk memenangkan paket calon yang diusung Partai Golkar dan koalisi.
Pasangan calon bupati-wakil bupati yang diusung Partai Golkar menjadi tanggung jawab semua kader partai untuk memenangkan sesuai ketentuan berlaku. Kemenangan ini juga tentu berkat kerja keras partai koalisi.
Kader partai di desa dan kelurahan serta saksi partai di setiap TPS adalah garda terdepan yang berperan sangat dominan menjalankan penugasan DPP dan DPD Partai Golkar. Mereka bekerja mencapai target partai, yakni memenangi pilkada di enam kabupaten tahun ini.
Selain kerja keras partai pengusung, pemilihan figur calon oleh partai pun cukup menentukan. Partai Golkar telah mempelajari dengan saksama rekam jejak para calon yang diusung sehingga calon itu benar-benar mendapat dukungan dari masyarakat.
Pengamat politik dari Universitas Nusa Cendana, Kupang, John Tuba Helan, mengatakan, kemenangan yang diklaim sejumlah partai politik itu sifatnya sementara. Penghitungan suara masih berlanjut dan akan diumumkan secara resmi oleh KPU daerah sesuai jadwal.
Faktor dominan
Menurut Tuba Helan, kemenangan itu tidak ditentukan oleh partai politik. Faktor paling dominan dalam menentukan pilihan masyarakat adalah figur calon. Masyarakat menilai dan mengikuti dengan sangat cerdik rekam jejak calon itu.
”Kader partai kerja atau tidak, masyarakat tidak peduli soal itu. Mereka lebih mengutamakan siapa calon yang bakal memimpin daerah itu lima tahun ke depan. Ini paling penting bagi masyarakat,” ujarnya.
Meski Partai Golkar mengklaim memenangi pilkada di Malaka, pasangan calon lain, yakni Simon Nahak-Louse Lucky Taolin, juga mengklaim kemenangan serupa.
Simon Nahak-Lucky Taolin berpatok pada hasil penghitungan dari semua desa dan kelurahan yang masuk ke posko, pasangan ini unggul jauh atas Stefanus Bria Seran-Wandelinus Taolin. Berdasarkan hasil survei oleh lembaga swadaya masyarakat sebelumnya, Simon Nahak-Lucky Taolin juga unggul jauh.
Pilkada di tiga kabupaten lainnya dimenangkan partai lain, yakni Sabu Raijua oleh pasangan Orient P Riwu Kaho-Thobias Uly, yang didukung Partai Demokrat, PDI-P, dan Gerindra. Pilkada Sumba Barat dimenangi pasangan calon Agustinus Niga Dapawole-Gregorius Pandango, yang didukung Gerindra, Nasdem, dan PAN.
Kemenangan sementara pilkada di Manggarai diraih pasangan calon Heribertus Nabit-Herybertus Nabut, yang didukung PDI-P, PKB, Gerindra, PKS, dan Hanura.