Polisi Buru Dalang Penyerangan Rumah Sukarelawan Cabup di Luwu Utara
Polisi masih memburu dalang di balik penyerangan tiga rumah sukarelawan calon kepala daerah di Luwu Utara. Dua kaki tangan telah ditangkap.
Oleh
Saiful Rijal Yunus
·3 menit baca
MAKASSAR, KOMPAS — Dua terduga penyerang rumah sukarelawan pasangan calon bupati-wakil bupati Indah-Suaib di Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Utara, ditangkap aparat kepolisian. Namun, polisi masih memburu dalang penyerangan tersebut.
”Kurang dari 24 jam setelah kejadian, dua terduga pelaku kami tangkap tadi malam sekitar pukul 23.00 di kediaman masing-masing. Saat ini, keduanya masih dalam pemeriksaan mendalam tim penyidik,” kata Kepala Polres Luwu Utara Ajun Komisaris Besar Irwan Sunudin saat dihubungi dari Makassar, Sabtu (12/12/2020).
Irwan menjelaskan, kedua terduga, yakni AR dan KJ, diketahui terlibat dalam penyerangan tiga rumah warga yang terjadi dalam waktu hampir bersamaan pada Jumat (11/12/2020) dini hari. Mereka berdua adalah warga Kecamatan Bone-bone, wilayah yang sama dengan lokasi tiga rumah yang diserang itu.
Menurut Irwan, AR adalah orang yang menyediakan bahan bakar dari kendaraannya untuk disiramkan ke kain. Kain tersebut dilemparkan ke target agar menciptakan kebakaran. Sementara itu, KJ adalah orang yang mengetahui dan turut terlibat dari kejadian ini. ”Bukti-bukti sudah cukup kuat. Tinggal pendalaman saja untuk menetapkan status keduanya nanti,” ucap Irwan.
Satu orang yang terduga pelaku lainnya, tutur Irwan, melarikan diri dan masih dalam pengejaran. AL, yang juga warga setempat, diduga orang yang memberi perintah untuk melakukan penyerangan dan pembakaran tersebut. ”Dari percakapan di telepon dua orang yang kami tangkap, di situ jelas bagaimana AL ini menyuruh melakukan pembakaran dengan bensin. Kami sedang mengejar terduga pelaku ini,” kata Irwan.
Terkait kemungkinan keterlibatan pihak lain dalam kejadian ini dan sangkut paut dengan pilkada, Irwan belum bisa memastikan hal ini. Sebab, salah satu kunci penyerangan adalah terduga pelaku AL yang masih dalam pencarian. ”Namun, kami akan mengungkap hal ini seterang-terangnya, termasuk jika ada aktor lain yang turut berperan,” kata Irwan.
Sejauh ini, ia melanjutkan, kondisi Luwu Utara tetap kondusif dan terkendali. Meski demikian, kepolisian tetap menambahkan aparat yang bertugas di lapangan, khususnya di wilayah Bone-bone.
Penyerangan rumah dan pembakaran kendaraan terjadi pada Jumat (11/12/2020) sekitar pukul 02.00 Wita. Dua lokasi penyerangan terletak di Desa Sidomukti, Bone-bone, sementara satu titik di Desa Patoloan, di kecamatan yang sama.
Tiga rumah tersebut adalah milik sukarelawan pasangan calon Indah Putri Andriani-Suaib Mansur. Dalam kejadian ini, dua mobil dari dua lokasi kejadian hangus terbakar. Sementara itu, di satu lokasi lainnya, api cepat dipadamkan dan hanya menyambar kanopi rumah. Tidak ada korban jiwa ataupun luka.
Kepala Polsek Bone-bone Komisaris Harold Kaloari mengatakan, dua terduga pelaku yang ditangkap memang tercatat warga di wilayahnya. Sejauh ini, belum ada catatan kriminal dari keduanya meski ada informasi keduanya beberapa kali bikin onar.
Pasangan Indah-Suaib saat ini unggul dalam penghitungan sementara Pilkada Luwu Utara atas dua pasangan calon lainnya. Indah merupakan bupati petahana Luwu Utara. Dari penghitungan cepat Lembaga Survei Indonesia (LSI), pasangan Indah-Suaib meraih suara 45,43 persen. Keduanya unggul jauh dari pasangan Thahar Rum-Rahmat Laguni (28,05 persen) dan pasangan Arsyad Kasmar-Andi Sukma (26,52 persen). Thahar Rum merupakan wakil bupati petahana.
Sementara itu, penghitungan di laman KPU telah mencapai 90,30 persen pada Sabtu sore dengan hasil Indah-Suaib meraih 44,9 persen suara, Thahar-Rahmat memperoleh 28,5 persen, dan Arsyad-Sukma mendapatkan 26,6 persen.
Sebelumnya, Indah menyampaikan, kejadian ini menunjukkan adanya intimidasi terhadap tim pendukungnya di lapangan. Beberapa kali sebelum penyerangan dan pembakaran ini, sejumlah anggota timnya juga mendapatkan ancaman dan teror oleh sekelompok orang.
Meski demikian, Indah mengarahkan para pendukung tidak terpancing dan menjaga suasana aman di seluruh wilayah. Ia juga menyerahkan semua proses ke pihak kepolisian.
”Kami juga bersyukur aparat bertindak cepat untuk mengamankan wilayah dan segera melakukan penyelidikan. Kami berharap pelaku segera ditangkap dan suasana di wilayah Luwu Utara yang kita cintai ini aman dan terus kondusif,” ucapnya.