Antisipasi Lonjakan Pemudik, Kepulauan Mentawai Terapkan Tes Usap Gratis
Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, mengadakan tes usap gratis di kantor penghubung di Padang untuk mengantisipasi penularan Covid-19 akibat lonjakan pemudik menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru.
Oleh
YOLA SASTRA
·5 menit baca
PADANG, KOMPAS — Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, mengadakan tes usap gratis di kantor penghubung di Padang untuk mengantisipasi penularan Covid-19 akibat lonjakan pemudik menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru. Namun, inisiatif baik dari pemerintah kabupaten belum diikuti dengan penataan antrean peserta sehingga menimbulkan keramaian.
Pantauan Kompas di kantor penghubung Kepulauan Mentawai di Jalan Azizi, Kelurahan Andalas, Padang Timur, Padang, Selasa (15/12/2020) siang, seratusan orang antre di sekitar halaman kantor. Sebagian besar dari mereka adalah umat Kristiani yang hendak merayakan Natal dan Tahun Baru bersama keluarga di Kepulauan Mentawai. Selain itu, ada pula umat Islam yang hendak menikmati libur akhir tahun di kampung halaman.
Jumlah peserta yang hendak menjalani pengambilan sampel tes usap relatif padat sehingga hampir tidak ada penerapan jaga jarak di antara mereka. Belasan orang menunggu di pinggir jalan sekitar kantor karena halaman berukuran sekitar 7 meter x 15 meter itu sesak oleh pengantre.
Seorang petugas berseragam organisasi masyarakat Pemuda Pancasila Kepulauan Mentawai mengingatkan pengantre agar tetap menjaga jarak dan memakai masker. Namun, karena lokasi relatif sempit dan petugas administrasi tidak menggunakan pengeras suara untuk memanggil nama peserta, sebagian orang yang mengantre cenderung mendekat ke arah petugas administrasi.
Jomarius (26), mahasiswa STIE Perdagangan Padang, mengatakan, ia hendak pulang ke kampung halamannya di Desa Muntei, Kecamatan Siberut Selatan, Kepulauan Mentawai. Jomarius hendak berangkat pada Sabtu (19/12/2020) dengan kapal Mentawai Fast untuk merayakan Natal dan Tahun Baru bersama keluarga.
Tes usap gratis ini cukup membantu masyarakat, apalagi saya sebagai mahasiswa. Kalau tes usap di luar, harus bayar sekitar Rp 900.000. (Jomarius)
”Tes usap gratis ini cukup membantu masyarakat, apalagi saya sebagai mahasiswa. Kalau tes usap di luar, harus bayar sekitar Rp 900.000,” kata Jomarius, mahasiswa jurusan manajemen pemasaran angkatan 2016, Selasa siang. Jomarius menambahkan, dengan adanya kepastian hasil tes usap, ia menjadi lebih tenang dan mengurangi risiko sebagai penular Covid-19 kepada keluarga di rumah.
Hal senada diungkapkan oleh Irene (22), warga Kepulauan Mentawai lainnya. Irene dan adik perempuannya hendak pulang ke Desa Sikakap, Kecamatan Sikakap, dengan kapal perintis pada Senin (21/12/2020). Mereka hendak merayakan Natal dan Tahun Baru bersama keluarga di kampung halaman.
Irene mengatakan, tes usap gratis ini sangat membantu masyarakat karena tidak lagi terbebani biaya tambahan untuk tes. Tes usap gratis juga meningkatkan rasio tes sehingga risiko penularan Covid-19 bisa ditekan. Namun, ia khawatir dengan lokasi tes usap yang ramai dan hampir tidak ada jaga jarak di antara peserta yang mengantre.
”Menurut saya, tes usap gratis ini bagus, bisa membantu masyarakat. Cuma ini, kan, ramai sekali. Kalau bisa, ditingkatkanlah (penerapan protokol kesehatan). Aturannya mau sehat malah, dengan ramai-ramai ini, jadi takut juga kami nantinya (tertular Covid-19). Makanya kami antre di luar saja,” kata Irene yang juga mahasiswa angkatan 2016 Fakultas Pertanian Universitas Andalas.
Secara terpisah, juru bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kepulauan Mentawai, Lahmuddin Siregar, mengatakan, tes usap gratis di kantor penghubung Kepulauan Mentawai di Padang berlangsung pada 19 November-31 Desember 2020. Kebijakan ini diterapkan pemerintah kabupaten untuk mengantisipasi kasus impor Covid-19, terutama pada momen Natal dan Tahun Baru.
”Mentawai ini daerah kepulauan. Kondisinya rawan karena kondisi teritorial dan geografis yang sulit. Fasilitas kami juga kurang. Jadi, strategi kami untuk penanggulangan Covid-19 adalah mewajibkan setiap orang menjalani tes usap menjelang masuk ke Mentawai. Paling tidak (orang yang membawa virus SARS-CoV-2) sudah terjaring atau terdeteksi menjelang masuk,” kata Lahmuddin, ketika dihubungi dari Padang, Selasa sore.
Lahmuddin melanjutkan, setiap orang yang hendak masuk ke Kepulauan Mentawai harus bisa menunjukkan keterangan bebas Covid-19 berdasarkan hasil tes usap kecuali untuk kepentingan mendesak atau penugasan khusus. Pemkab bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Sumbar dan Laboratorium Diagnostik Fakultas Kedokteran Universitas Andalas memfasilitasi tes usap gratis di kantor penghubung Kepulauan Mentawai di Padang.
Pengambilan sampel tes usap di kantor penghubung Kepulauan Mentawai di Padang berlangsung setiap hari dengan jadwal pukul 09.00-12.00 dan 14.00-17.00. Hasil tes usap, kata Lahmuddin, keluar 2-3 hari. Tes usap gratis berlaku bagi semua orang yang hendak pergi ke Kepulauan Mentawai, tidak hanya bagi warga ber-KTP Kepulauan Mentawai.
Partisipasi
Menurut Lahmuddin, dalam dua hari ini, jumlah warga yang ikut tes usap di kantor penghubung Kepulauan Mentawai di Padang memang banyak. Biasanya, jumlah warga yang ikut tes usap berkisar 120-150 orang. Sementara pada Senin (14/12/2020), jumlahnya mencapai 221 orang.
”Dua hari belakangan memang ramai. Tadi saya sudah bicara dengan satpol PP untuk membantu kami mengawasi penerapan protokol kesehatan di sana (kantor penghubung). Tadi dari unsur masyarakat, Pemuda Pancasila Kepulauan Mentawai, juga membantu. Kami berharap ada partisipasi dari semua pihak karena masyarakat yang ikut tes usap banyak, sedangkan sumber daya kami terbatas. Kami juga meminta kesadaran masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan,” ujar Lahmuddin.
Meskipun tidak 100 persen mencegah orang membawa virus SARS-CoV-2 ke Kepuluan Mentawai, kata Lahmuddin, kebijakan tes usap gratis ini relatif efektif mengurangi risiko penularan Covid-19 di kabupaten itu. Sejak 14 November hingga 14 Desember 2020, setidaknya sudah 33 orang positif Covid-19 yang terjaring. Pada periode itu, ada 2.346 sampel tes usap yang diambil, yaitu 2.051 sampel telah diperiksa dan 295 sampel menunggu hasil.
”Dengan kebijakan ini, kasus Covid-19 di Kepulauan Mentawai bisa ditekan karena orang yang positif Covid-19 sudah kami stop di Padang,” kata Lahmuddin. Ia menambahkan, pemkab juga sudah bekerja sama dengan pemerintah provinsi sehingga orang yang terdeteksi positif Covid-19 di kantor penghubung Kepulauan Mentawai di Padang bisa diisolasi di tempat karantina pemprov ataupun tempat karantina mandiri.
Data Gugus Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Sumbar, Selasa (15/12/2020) malam, menyebutkan, tidak ada tambahan kasus positif Covid-19 di Kepulauan Mentawai. Sehari sebelumnya, kasus positif Covid-19 di Kepulauan Mentawai bertambah 7 orang. Total kasus positif Covid-19 di kabupaten itu sebanyak 226 orang dan 192 orang di antaranya telah sembuh tanpa ada kasus meninggal. Kepulauan Mentawai saat ini masuk kategori zona kuning atau risiko rendah penularan Covid-19 bersama enam kabupaten/kota lainnya di Sumbar.
Di Sumbar, Selasa, kasus positif Covid-19 bertambah 39 orang menjadi total 21.781 orang yang tersebar di 19 kabupaten/kota. Dari total 21.781 orang positif Covid-19 itu, 481 orang di antaranya meninggal dan 19.757 orang sembuh. Adapun jumlah orang diperiksa hingga Senin sebanyak 277.377 orang dengan positivity rate (PR) 7,85 persen atau melampaui ambang batas ideal angka PR yang ditetapkan WHO sebesar 5 persen.