Lebih Kurang 1.000 Puskesmas Jabar Disiapkan untuk Vaksinasi Covid-19
Jawa Barat membutuhkan 67 juta dosis vaksin Covid-19 dan direncanakan mulai disuntikkan awal tahun 2021. Meski demikian, penerapan protokol kesehatan tetap menjadi prioritas dalam menghadapi pandemi.
Oleh
MACHRADIN WAHYUDI RITONGA
·2 menit baca
BANDUNG, KOMPAS — Lebih kurang 90 rumah sakit dan 1.000 puskesmas di Jawa Barat disiapkan untuk melayani pemberian vaksin Covid-19. Pemberian vaksin direncanakan digelar pada minggu ketiga Januari 2021.
Ketua Harian Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Jabar Daud Achmad di Bandung, Selasa (29/12/2020), memaparkan, kebutuhan vaksin di Jabar lebih dari 67 juta dosis. Vaksin itu akan diprioritaskan kepada warga dengan kebutuhan tertentu, seperti tenaga kesehatan, masyarakat rentan, dan pelayanan publik.
”Kebutuhan vaksin tersebut disesuaikan dengan data yang dihimpun dari Kementerian Kesehatan,” ujarnya. Kebutuhan vaksin terbanyak ditujukan untuk kelompok rentan, yakni mencapai 10,8 juta. Setelah itu, menyusul masyarakat umum dan pelaku ekonomi yang membutuhkan setidaknya 9,7 juta vaksin.
Dari 27 kabupaten dan kota di Jabar, Kota Bogor menjadi daerah dengan kebutuhan tertinggi, lebih kurang 6,99 juta vaksin multidosis dan 20.370 unit untuk vaksin dosis tunggal (single dose). Sementara itu, Kota Bandung membutuhkan lebih kurang 4,08 juta vaksin multidosis dan 41.066 dosis tunggal.
Menurut Gubernur Jabar Ridwan Kamil, sudah disiapkan lebih kurang 90 rumah sakit dan 1.000 puskesmas. Para petugas di fasilitas kesehatan tersebut dilatih untuk pemberian vaksin sehingga target pemberian vaksin bisa diselenggarakan awal 2021.
”Vaksin nanti dibagi dua, ada yang langsung dibeli dari luar, ada yang dari Biofarma. Kemungkinan tokoh-tokoh di Jabar akan mengikuti teladan Pak Presiden untuk menjadi yang pertama dalam menggunakan vaksin Covid-19,” ujarnya.
Meskipun vaksinasi Covid-19 di Jabar akan dilaksanakan awal Januari 2021, Kamil tetap meminta warga untuk tetap menerapkan protokol kesehatan dengan maksimal. Dia berharap, warga Jabar tidak mengendurkan disiplin kesehatan, seperti menjaga jarak dan menggunakan masker jika bepergian.
Apalagi, Jabar masih menjadi salah satu provinsi dengan jumlah kasus Covid-19 yang tinggi di Indonesia. Berdasarkan data yang dihimpun Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Jabar, jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di provinsi ini mencapai 81.322 pasien atau 11,18 persen dari jumlah nasional.
Untuk mengurangi persebaran pandemi yang semakin tinggi, Kamil mengingatkan warga untuk mengurangi mobilitas, terutama menahan diri berlibur. Selain itu, untuk mengantisipasi lonjakan kasus sebagai dampak libur akhir tahun, dia menekankan setiap petugas mengawasi daerah berpotensi menimbulkan keramaian sehingga tidak ditemui kerumunan.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Doni Monardo dalam kunjungan ke Bandung pun menekankan protokol kesehatan sebagai tonggak utama dalam mengurangi laju pandemi Covid-19. ”Patuh terhadap protokol kesehatan adalah vaksin terbaik sebelum vaksin diberikan kepada kita semua,” ujarnya.