Papua Fokuskan Vaksinasi di Lima Daerah Episentrum
Pemberian vaksin Covid-19 untuk Papua diprioritaskan pada lima daerah yang memiliki kasus tertinggi.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·2 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Dinas Kesehatan Provinsi Papua akan mendahulukan vaksinasi Covid-19 di lima kabupaten/kota yang menjadi episentrum pandemi itu di provinsi tersebut. Kelima daerah itu ialah Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Kabupaten Mimika, Kabupaten Nabire, dan Kabupaten Biak Numfor.
Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Papua Arry Pongtiku di Jayapura, Selasa (29/12/2020), mengatakan, pihaknya memprioritaskan vaksinasi di kelima daerah ini karena memiliki jumlah kasus yang tertinggi di seluruh Papua. Kelima daerah ini juga berstatus zona merah atau berisiko tinggi penularan Covid-19.
Dari data Satuan Tugas Pengendalian, Pencegahan, dan Penanganan Covid-19 Provinsi Papua hingga Senin (28/12/2020), jumlah kumulatif kasus di Kota Jayapura sebanyak 6.084 orang, Mimika 3.598 orang, Biak Numfor 914 orang, Kabupaten Jayapura 839 orang, dan Nabire 397 orang.
Hingga Senin kemarin, jumlah kematian akibat Covid-19 di Papua mencapai 236 orang. Sementara sebanyak 1.245 orang lainnya dirawat dan 11.821 orang sembuh. Adapun positivity rate Covid-19 di Papua mencapai 13,75 persen, jauh di atas ambang batas yang ditetapkan WHO, yakni 5 persen.
”Setelah pemberian vaksin di lima wilayah ini, barulah kami memberikan vaksin bagi warga yang berada di daerah zona merah lainnya di Papua. Saat ini, kami masih menyiapkan data kebutuhan fasilitas tempat penyimpanan vaksin,” kata Arry.
Ia menuturkan, Dinas Kesehatan Papua akan menyiapkan tenaga vaksinator di seluruh wilayah Papua. Ini agar pemberian vaksin Covid-19 dapat mencapai target yang ditetapkan pemerintah.
”Pemberian vaksin difokuskan bagi warga yang berusia 18 hingga 59 tahun dan tidak memiliki penyakit penyerta. Karena itu, diperlukan tenaga yang terlatih agar tidak terjadi kesalahan dalam pemberian vaksin,” kata Arry.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi Papua dr Aaron Rumainum saat dihubungi dari Jayapura mengatakan, pihaknya mulai gencar melakukan sosialisasi pemberian vaksin Covid-19 di sejumlah kabupaten.
Menurut dia, terdapat tiga tantangan dalam pemberian vaksin Covid-19 di Papua, yakni minimnya fasilitas penyimpanan vaksin, minimnya tenaga pemberi vaksin atau vaksinator yang baru mencapai sekitar 300 orang, dan jaringan telekomunikasi yang belum memadai untuk pendaftaran peserta pengguna vaksin via pesan telepon seluler.
”Kami akan menyiapkan tambahan sukarelawan yang menjadi vaksinator. Kami meminta pemerintah bisa menyiapkan fasilitas penyimpanan vaksin untuk 467 fasilitas kesehatan di Papua dan tidak memberlakukan pendaftaran via pesan telepon di seluruh wilayah Papua,” kata Aaron.
Anggota Majelis Rakyat Papua, Tony Wanggai, menyatakan, pihaknya akan meminta pemerintah untuk memastikan pengadaan sarana di seluruh wilayah Papua terlebih dahulu sebelum pemberian vaksin bagi masyarakat.