Dapat 36.920 Dosis, Sumbar Siap Vaksinasi Covid-19
Pemerintah Provinsi Sumatera Barat siap menerima dan melakukan vaksinasi Covid-19 terhadap sumber daya manusia di bidang kesehatan. Untuk tahap I, Sumbar mendapatkan 36.920 dosis vaksin.
Oleh
YOLA SASTRA
·4 menit baca
PADANG, KOMPAS — Pemerintah Provinsi Sumatera Barat bakal menerima dan melakukan vaksinasi Covid-19 terhadap sumber daya manusia di bidang kesehatan. Vaksin mulai didistribusikan ke seluruh provinsi di Indonesia pada 3 Januari 2021. Sumbar mendapat vaksin sebanyak 36.920 dosis untuk vaksinasi tahap I.
Kepala Dinas Kesehatan Sumbar Arry Yuswandi, Sabtu (2/1/2021), mengatakan, logistik untuk vaksinasi tahap I, seperti cold chain dan safety box, sudah tersedia dan mencukupi. Dinkes juga melatih 462 orang sebagai vaksinator.
”Untuk kesiapan di Sumbar, logistik tersedia. Barang-barang itu cukup untuk tahap awal ini. Kami sudah melatih 462 vaksinator. Beberapa organisasi profesi juga melatih tenaga, tetapi saya belum tahu berapa datanya,” kata Arry.
Menurut Arry, Sumbar mendapatkan 36.920 dosis vaksin. Jumlah tersebut cukup untuk semua SDM kesehatan yang ada di Sumbar, termasuk petugas satpam dan petugas kebersihan di fasilitas kesehatan. Adapun vaksinasi bisa dilakukan di semua rumah sakit dan puskesmas di Sumbar. Total di Sumbar ada 275 puskesmas dan 78 rumah sakit.
Arry melanjutkan, ia sudah mendapat informasi vaksin Covid-19 mulai didistribusikan pada 3 Januari 2021 oleh Bio Farma. Namun, Arry belum tahu kapan vaksin akan sampai di Sumbar. Adapun untuk jadwal vaksinasi, Dinkes Sumbar menunggu informasi dari pemerintah pusat.
”Saat tiba di Sumbar, vaksin disimpan di cold room dinkes provinsi. Kemudian, baru didistribusikan ke kabupaten/kota sesuai sasaran. Dinkes kabupaten/kota mendistribusikan ke fasilitas kesehatan masing-masing,” ujar Arry.
Setiap kabupaten/kota di Sumbar, kata Arry, mendapatkan vaksin, tetapi untuk jumlah sasarannya berbeda-beda, tergantung jumlah SDM kesehatan daerah masing-masing. Kota Padang menjadi daerah dengan sasaran vaksinasi terbanyak di Sumbar karena memiliki SDM kesehatan, puskesmas, dan rumah sakit paling banyak.
Kepala Dinkes Kota Padang Ferimulyani Hamid mengatakan, untuk vaksinasi tahap I yang ditujukan kepada SDM kesehatan, Padang mendapatkan sekitar 10.000 dosis untuk sekitar 5.000 orang. Adapun di Padang terdapat 23 puskesmas dan 27 rumah sakit.
”Semua rumah sakit dan puskesmas harus bisa melayani pegawainya sendiri. Sasaran awal hanya petugas kesehatan dan SDM kesehatan, belum ke masyarakat. Jadi, semua fasilitas kesehatan melakukan vaksinasi sendiri,” kata Feri.
Feri melanjutkan, Dinkes Padang tidak melakukan pelatihan khusus untuk vaksinator Covid-19. Sebab, vaksinasi adalah kegiatan rutin di puskesmas. Semua petugas kesehatan, yaitu tenaga medis dan paramedis, sudah siap dan bisa melakukan vaksinasi.
Sementara itu, terkait kesiapan logistik vaksinasi, Feri mengatakan, cold chain punya dinkes lengkap. ”ADS dan safety box belum saya cek. Sejauh ini, vaksin belum tiba. Kalau hanya vaksin untuk tenaga kesehatan (SDM kesehatan), daya tampung kami cukup,” ujar Feri.
Kasus covid-19
Berdasarkan data Satgas Percepatan Penangan Covid-19 Sumbar, Jumat (1/1/2021), total kasus positif Covid-19 di Sumbar 23.590 orang (sejak 26 Maret 2020). Pada Jumat, kasus positif Covid-19 di Sumbar bertambah 150 orang dari 3.368 sampel, terbanyak dari Padang dengan tambahan kasus 66 orang.
Dari total kasus 23.590 orang, 526 orang meninggal, 21.754 orang sembuh, dan sisanya sedang dirawat atau diisolasi. Sejauh ini, jumlah orang diperiksa 304.025 orang dengan rasio positif (positivityrate) Covid-19 sebesar 7,76 persen atau melebihi rekomendasi WHO maksimal sebesar 5 persen.
Hingga Jumat, tidak ada kabupaten/kota yang berstatus zona merah dan zona hijau. Sepuluh kabupaten/kota berstatus zona oranye, yaitu Tanah Datar, Kota Solok, Agam, Limapuluh Kota, Pesisir Selatan, Padang Pariaman, Kabupaten Solok, Padang Panjang, Sijunjung, dan Solok Selatan. Adapun sembilan kabupaten/kota lainnya berstatus zona kuning.
Beberapa pekan terakhir, jumlah tambahan kasus positif Covid-19 di Sumbar belasan orang hingga seratusan orang per hari. Sebelumnya, jumlah kasus harian di atas 200 orang per hari, bahkan pernah mencapai 506 orang pada 16 Oktober 2020.
Arry mengatakan, beberapa waktu ini, kasus positif Covid-19 di Sumbar cenderung menurun. Penurunan itu salah satunya berkat konsistensi dalam tracing, testing, dan treatment (3T), serta menguatkan sosialisasi menggunakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak (3M).
Akan tetapi, Arry mengingatkan, semua pihak jangan sampai lalai dan abai terhadap protokol kesehatan. ”Walaupun kasus menurun, tetapi kemudian kita abai, bisa jadi kasusnya kembali meningkat. Yang dikhawatirkan tertular Covid-19 adalah orang dengan komorbid. Umumnya pasien Covid-19 yang meninggal punya komorbid,” ujar Arry.