Kediri Siapkan RS untuk Tampung Pasien Bergejala Ringan-Sedang
Pemerintah Kabupaten Kediri, Jawa Timur, tengah mempersiapkan sebuah rumah sakit berkapasitas 100 tempat tidur yang bisa digunakan untuk menampung pasien Covid-19 kategori ringan sampai sedang.
Oleh
DEFRI WERDIONO
·3 menit baca
KEDIRI, KOMPAS — Pemerintah Kabupaten Kediri, Jawa Timur, tengah mempersiapkan sebuah rumah sakit yang bisa digunakan untuk menampung pasien Covid-19 kategori ringan sampai sedang. Seperti daerah lain, angka kasus Covid-19 di Kediri juga terus bertambah.
Sekretaris Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Kabupaten Kediri Slamet Turmudi, saat dihubungi dari Malang, Minggu (3/1/2021), mengatakan, pihaknya akan mempergunakan salah satu rumah sakit swasta di Pare, yakni RS Nuraini, yang setahun terakhir tidak digunakan.
Rumah sakit yang memiliki 100 tempat tidur itu akan digunakan sebagai rumah sakit rujukan atau darurat dengan sistem sewa selama satu tahun. Saat ini masih dilakukan pembenahan dan ditargetkan rumah sakit bisa beroperasi menampung pasien pada bulan Januari ini.
”Mengantisipasi perkembangan Covid-19 di Kabupaten Kediri yang jumlahnya terus meningkat. Ada beberapa rumah sakit yang sudah melebihi kapasitas sehingga kami mencari tempat representatif yang bisa digunakan. Ketemulah RS Nuraini,” ujarnya.
Ada beberapa rumah sakit yang sudah melebihi kapasitas sehingga kami mencari tempat representatif yang bisa digunakan.
Menurut Slamet, saat ini cukup banyak pasien dengan gejala ringan-sedang menumpuk di rumah sakit rujukan yang sudah ada. Nantinya mereka akan dipisah. Pasien bergejala ringan dan sedang akan ditempatkan di RS Nuraini. Sementara pasien Covid-19 kategori berat ditempatkan di rumah sakit yang sudah ada.
”Karena kondisi pasien menumpuk. Pasien yang bergejala sedang juga masuk ke rumah sakit rujukan sehingga pasien kategori berat terkadang tidak mendapat kamar. Akhirnya kami pisah,” ucapnya.
Di Kabupaten Kediri sejauh ini terdapat tiga rumah sakit rujukan, yakni RS Tulungrejo, RSUD Kabupaten Kediri (RSKK), dan RS Simpang Lima Gumul. Total ada sekitar 100 tempat tidur dari ketiga RS rujukan tersebut.
Selain itu, ada sembilan rumah sakit swasta yang menjadi mitra Satgas Covid-19 Kabupaten Kediri, tetapi jumlah tempat isolasi yang mereka miliki kurang mencukupi, yakni di bawah 20 unit, dan sebagian di antaranya sudah terisi.
”Kami juga bekerja sama dengan rumah sakit di wilayah Kota Kediri. Rumah sakit rujukan di Kota Kediri juga penuh. Total ada tiga rumah sakit rujukan di Kota Kediri, yakni RS Bhayangkara, RS Gambiran, dan RS Muhammadiyah,” katanya.
Berdasarkan data Jatim Tanggap Covid-19 per 3 Januari, jumlah total kasus terkonfirmasi positif di Kabupaten Kediri sebanyak 2.518 kasus (259 aktif, 2.066 sembuh, dan 193 meninggal). Sementara angka suspect 222 kasus, probable 136 kasus, diisolasi 222 kasus, dan discard 118 kasus.
Sementara itu, kondisi RS Lapangan Covid-19 Ijen Boulevard di Malang masih mencukupi. Rumah sakit yang berlokasi di Politeknik Kesehatan Malang itu diresmikan oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan perwakilan Badan Penanggulangan Bencana Nasional pertengahan Desember 2020 lalu.
”Aman, sampai saat ini masih terkendali,” ujar Kepala RS Lapangan Ijen Boulevard Hari Susanto saat dihubungi secara terpisah. Hari belum bisa menjelaskan data secara detail karena masih berada dalam perjalanan.
RS Lapangan Ijen Boulevard dikhususkan untuk merawat pasien kategori ringan-sedang. Rumah sakit ini diperuntukkan bagi pasien Covid-19 di Malang Raya, Blitar, dan sekitarnya.
Rumah sakit ini memiliki kapasitas 306 tempat tidur dengan sejumlah fasilitas pendukung, seperti CCTV di setiap kamar untuk memonitor pasien, lintasan joging, koneksi Wi-Fi, dan kafe 24 jam. Harapannya, fasilitas tersebut bisa membuat pasien nyaman sehingga imunitas mereka cepat meningkat.
Kota Malang masih menjadi salah satu zona merah di Jawa Timur. Berdasarkan data Jatim Tanggap Covid-19, jumlah pasien terkonfirmasi positif di Kota Malang sebanyak 3.830 orang (aktif 341, sembuh 3.110, meninggal 379). Adapun di Kabupaten Malang (zona oranye) terdapat 1.524 orang ( aktif 38, sembuh 1.399, meninggal 87).