Sulawesi Utara akan segera mendapatkan sekitar 15.000 dari 23.760 dosis vaksin Covid-19. Logistik penyimpanan segera disiapkan pula.
Oleh
KRISTIAN OKA PRASETYADI
·3 menit baca
MANADO, KOMPAS — Sulawesi Utara akan segera mendapatkan sekitar 15.000 dari 23.760 dosis vaksin Covid-19. Pemerintah provinsi sedang mempersiapkan volume sistem rantai dingin, termasuk di 15 kabupaten dan kota, agar vaksin dapat tersimpan dengan aman.
Dihubungi dari Manado, Minggu (3/1/2021), juru bicara Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sulut, Steaven Dandel, mengatakan, distribusi vaksin tahap pertama ke Sulut akan terbagi menjadi dua kloter. Yang pertama sekitar 15.000 dosis dan yang kedua 8.000 dosis. Semua vaksin pada tahap ini adalah buatan perusahaan China, Sinovac.
Vaksin tahap pertama diperuntukkan bagi tenaga kesehatan (nakes), tetapi Steaven belum dapat menyebut jumlah pasti penerima. Nakes yang masih berstatus positif Covid-19, misalnya, tidak dapat menerima suntikan vaksin. Pendataan masih berlangsung hingga Minggu tengah malam.
Ada 195 puskesmas dan 49 rumah sakit (RS) yang akan menjadi tujuan distribusi vaksin. Namun, Steaven mengatakan, data rumah sakit dan alur distribusi tidak dapat dipublikasikan karena alasan keamanan. Hal ini untuk mengatasi upaya warga nontenaga medis memalsukan identitas demi masuk ke antrean vaksin tahap pertama.
”Sekarang ini, vaksin adalah komoditas yang sangat dicari orang. Kalau alurnya kami publikasikan, sama saja membuka peluang orang untuk mencuri. Intinya, saat hari-H pelaksanaan, vaksin pasti sudah ada di fasilitas kesehatan yang ditunjuk,” ujar Steaven.
Sebanyak 100 nakes dari faskes yang ditunjuk menjadi tujuan vaksin telah dilatih menjadi vaksinator melalui kelas daring, November lalu. Ia mengatakan, mereka diminta melatih rekan-rekannya menjadi vaksinator pula.
Menurut dia, yang harus dipersiapkan saat ini adalah sistem rantai dingin (cold chain) untuk menyimpan vaksin di kabupaten/kota. Mereka harus menyisihkan ruang bagi vaksin Covid-19 di dalam sistem yang saat ini diisi vaksin penyakit lain yang rutin diberikan kepada masyarakat.
”Cold chain itu sebenarnya masalah arrangement (tatanan) saja. Kita sudah melaksanakan vaksinasi 30 tahun sehingga tidak mungkin kapasitasnya kurang. Kloter pertama sebanyak 15.000 dosis ini semuanya dari Sinovac. Jadi, kami sudah bisa memperkirakan berapa meter kubik yang dibutuhkan,” papar Steaven.
Ia memperkirakan, daerah tidak akan kekurangan kapasitas rantai pendingin. Namun, jika ternyata tempat penyimpanan tidak cukup, vaksin akan disimpan di fasilitas milik pemprov dan akan didistribusikan satu atau dua hari sebelum pelaksanaan vaksinasi. ”Jadi, ada plan (rencana) A dan plan B,” kata Steaven.
Sebelumnya, Gubernur Sulut Olly Dondokambey mengatakan, vaksin akan diterima Sulut pada Januari 2021, tetapi ia tak menyebut tanggal spesifik. Sementara Sulut menunggu, ia mengajak semua warga untuk tetap menaati protokol kesehatan dalam kehidupan sehari-hari.
Jangan berharap pada vaksin. Kita tidak tahu apakah vaksin datang bulan ini, bulan depan, atau dua bulan depan. Jadi, utamakan protokol kesehatan dulu.
Pemprov Sulut juga berupaya meminimalkan penyebaran Covid-19 lebih luas dengan mengimbau warga agar merayakan malam pergantian tahun menuju 2021 di rumah saja secara sederhana. Langkah ini didukung kebijakan Pemkot Manado untuk menutup semua pusat usaha pada pukul 18.00 Wita agar warga tak ada alasan untuk berada di luar rumah.
Wali Kota Manado Vicky Lumentut juga menyatakan masih menunggu alokasi vaksin tahap pertama dari pemerintah pusat. Ia masih belum dapat menyebut jumlah vaksin yang akan diberikan bagi nakes di Manado. Untuk sementara, yang dapat dilakukan warga adalah disiplin 3M, yaitu mencuci tangan, mengenakan masker, dan menjaga jarak.
”Jangan berharap pada vaksin. Kita tidak tahu apakah vaksin datang bulan ini, bulan depan, atau dua bulan depan. Jadi, utamakan protokol kesehatan dulu. Saya mengimbau warga untuk melaksanakannya dengan penuh kerelaan,” ujar Vicky.