Kaltara Dapat Jatah 10.680 Vaksin, Tenaga Kesehatan Jadi Prioritas
Provinsi Kalimantan Utara mendapat jatah 10.680 dosis vaksin Covid-19 dari pemerintah pusat dan diprioritaskan untuk tenaga kesehatan. Vaksin itu masih dalam proses pengiriman.
Oleh
SUCIPTO
·2 menit baca
BALIKPAPAN, KOMPAS — Provinsi Kalimantan Utara mendapat jatah 10.680 dosis vaksin Covid-19 dari pemerintah pusat. Pada tahap awal, tenaga kesehatan yang berhadapan langsung dengan Covid-19 diprioritaskan mendapat vaksinasi.
”Prioritas utama pada tahap awal nanti adalah tenaga kesehatan dan tenaga lain yang berhubungan dengan penanganan Covid-19,” ujar Juru Bicara Satgas Covid-19 Kalimantan Utara Agust Suwandy, dihubungi dari Balikpapan, Senin (4/1/2021).
Ia mengatakan, vaksin belum sampai di Kaltara. Menurut informasi yang ia terima, vaksin dikirim melalui jalur udara ke Balikpapan dari Bandung, Jawa Barat. Setelah itu, vaksin dikirim melalui jalur darat ke Kalimantan Utara. Diperkirakan, vaksin akan sampai di Kaltara dalam dua hari ke depan.
Agus menyebutkan, vaksinasi akan dimulai serentak di seluruh Indonesia mulai 14 Januari. Tenaga kesehatan menjadi prioritas utama karena mereka adalah garda terdepan dalam penanganan Covid-19.
Selain tenaga kesehatan, tenaga pendukung seperti sopir ambulans, petugas puskesmas, Satgas Covid-19, dan tenaga administrasi di klinik kesehatan akan menjadi prioritas vaksinasi.
Satgas Covid-19 Kaltara mencatat, saat ini ada sekitar 5.000 petugas kesehatan yang terdaftar untuk mengikuti vaksinasi tahap awal. Vaksinasi tahap awal ini akan dilakukan dua kali untuk setiap orang prioritas.
Adapun untuk distribusi vaksin, Pemprov Kaltara sudah berkoordinasi dengan pemerintah kota/kabupaten untuk mengambilnya di Tanjung Selor, pusat pemerintahan Kaltara.
”Wilayah Kaltara sangat luas. Untuk itu, kami sudah berkoordinasi kepada semua Satgas Covid-19 di kabupaten dan kota untuk mengambil jatah vaksin daerah masing-masing,” kata Agust.
Berharap lancar
Gubernur Kaltara Irianto Lambrie berharap vaksinasi tahap awal ini bisa berjalan maksimal dan lancar. Dengan memvaksinasi tenaga kesehatan dan tenaga pendukungnya, Irianto ingin menekan tenaga kesehatan yang terpapar Covid-19. Hal itu diharapkan bisa mengoptimalkan penanganan pasien di rumah sakit dan ruang isolasi mandiri.
”Risiko petugas kesehatan terpapar Covid-19 tinggi. Di Kaltara, tercatat 199 tenaga kesehatan terkonfirmasi positif Covid-19. Semoga vaksinasi ini bisa mengoptimalkan penanganan pasien nantinya,” ujar Irianto dalam siaran pers yang diterima Kompas.
Satgas Covid-19 Kaltara mencatat, angka reproduksi efektif di Kaltara rendah hingga 2 Jauari 2021, yakni 0,8. Ini menunjukkan penularan Covid-19 di Kaltara rendah. Meski demikian, pergerakan orang masih perlu diantisipasi. Irianto mengatakan, pelacakan, penanganan, dan perawatan akan tetap dioptimalkan untuk menekan penularan.
”Semua alat transportasi dan pusat keramaian akan dipantau maksimal. Selain itu, kita sudah memiliki dua alat PCR untuk memeriksa spesimen pasien agar lebih cepat melakukan pelacakan,” tutup Irianto.