10.000 Vaksin Tiba di Kalbar, Tenaga Kesehatan Masih Diverifikasi
Sebanyak 10.000 ”vial” vaksin Covid-19 tiba di Kalimantan Barat, Selasa (5/1/2021). Meskipun vaksin telah tiba, masyarakat harus tetap menjaga protokol kesehatan karena vaksinasi bukan berarti meniadakan protokol.
Oleh
EMANUEL EDI SAPUTRA
·4 menit baca
PONTIANAK, KOMPAS — Sebanyak 10.000 vial vaksin Covid-19 tiba di Kalimantan Barat, Selasa (5/1/2021). Verifikasi masih dilakukan terhadap tenaga kesehatan yang akan diberikan vaksin paling awal, termasuk menanyakan ketersediaan mereka divaksin.
Vaksin Covid-19 tiba di Bandara Supadio, Pontianak, sekitar pukul 09.30. Setelah itu, dengan pengawalan aparat keamanan, vaksin dibawa ke tempat penyimpanan di Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kalbar Harisson, Senin (5/1/2021), menjelaskan, pada tahap pertama, Kalbar menerima 10.000 vial dari 50.000 vial vaksin yang dialokasikan untuk Kalbar. ”Vaksin dikawal personel TNI-Polri,” katanya.
Selanjutnya, Dinkes Provinsi Kalbar masih menunggu emergency use authorization (EUA) atau penggunaan dalam keadaan darurat, yakni surat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan yang menurut rencana diterbitkan pada 11 Januari. Setelah itu, pihaknya baru boleh mengirimkan vaksin ke kabupaten/kota.
Dinkes Provinsi Kalbar bertugas mendistribusikan vaksin sampai ke dinkes kabupaten/kota. Distribusi selanjutnya ke puskesmas atau fasilitas pelayanan kesehatan yang dianggap mampu melayani vaksinasi dilakukan dinkes kabupaten/kota.
Vaksinasi tahap pertama menyasar para petugas kesehatan. Jumlah tenaga kesehatan (nakes) di Kalbar yang tercatat dalam sistem informasi sumber daya manusia kesehatan 26.651 orang. ”Secara bertahap kami akan melakukan vaksinasi,” kata Harisson.
Vaksin akan dibagikan berdasarkan proporsi tenaga kesehatan per kabupaten/kota di Kalbar. Untuk pendistribusian vaksin ke kabupaten/kota akan dikawal personel Kepolisian Daerah (Polda) Kalbar.
Nakes yang akan bertugas melaksanakan vaksinasi (vaksinator) adalah dokter, perawat, dan bidan. Jumlah vaksinator di Kalbar mencapai 8.403 orang. Mereka terus dilatih. ”Sebetulnya mereka sudah terbiasa memberikan vaksin. Namun, lebih ditekankan lagi untuk memonitor kejadian ikutan pasca-vaksinasi,” kata Harisson.
Terkait tempat penyimpanan vaksin di daerah, selama ini kabupaten/kota sudah memilikinya. Calon penerima vaksin sudah terdaftar secara nasional dalam satu data vaksinasi. Masyarakat penerima vaksin nanti akan mendapat pesan singkat melalui telepon genggam (HP). Mereka akan diverifikasi melalui pesan singkat.
Verifikasi terkait berbagai hal, antara lain apakah menderita Covid-19 dan memiliki komorbid serta kesediaan divaksin. Jika bersedia divaksin, orang yang bersangkutan akan mendapatkan tiket untuk vaksinasi yang juga dikirim melalui ponsel.
Verifikasi terkait berbagai hal, antara lain apakah menderita Covid-19 dan memiliki komorbid serta kesediaan divaksin.
Sementara waktu vaksinasi dan fasilitas yang akan dituju juga akan dikirim melalui pesan singkat secara pribadi. Setelah sampai di fasilitas kesehatan, penerima vaksinasi akan diperiksa lagi oleh petugas kesehatan. Jika layak dan sehat, mereka akan diberikan vaksin Covid-19.
”Jika ada yang menolak divaksin, aplikasi otomatis akan mengalihkan kepada orang lain. Tidak ada paksaan untuk pelaksanaan vaksinasi ini, tetapi diharapkan masyarakat dapat divaksin,” paparnya.
Pemberian vaksin dilakukan empat tahap sesuai arahan Kementerian Kesehatan. Tahap pertama Januari-April 2021 yang akan divaksinasi pertama adalah nakes, asisten nakes, tenaga penunjang, serta mahasiswa yang sedang menjalani pendidikan profesi kedokteran yang bekerja pada fasilitas kesehatan.
Tahap kedua, petugas pelayanan publik, yakni TNI-Polri, aparat penegak hukum, petugas bandara, petugas pelabuhan, petugas stasiun, petugas terminal, pegawai perbankan, perusahaan listrik negara, dam perusahaan daerah air minum. Selanjutnya, petugas-petugas lain yang terlibat langsung pada pelayanan masyarakat. Dalam tahap kedua ini pula, ada kelompok usia lanjut di atas 60 tahun yang akan divaksinasi.
Tahap ketiga, April 2021-Maret 2022 adalah masyarakat rentan secara aspek geospasial, sosial, dan ekonomi. ”Sasaran pada periode ini adalah masyarakat yang dianggap rentan,” kata Harisson.
Tahap keempat, juga pada April 2021-Maret 2022, masyarakat dan pelaku perekonomian lain berdasarkan pendekatan kluster dan sesuai ketersediaan vaksin. ”Masyarakat termasuk warga miskin yang rentan tetap mendapatkan vaksin Covid-19 secara gratis,” ungkap Harisson.
Harisson menekankan, vaksinasi tidak meniadakan protokol kesehatan. Justru protokol kesehatan yang utama harus terus-menerus dilakukan di era pandemi Covid-19, yakni menjaga jarak, memakai masker, dan mencuci tangan.
Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Kalbar Komisaris Besar Donny Charles Go mengatakan, Polda Kalbar mengamankan secara khusus distribusi vaksin. Vaksin yang telah tiba di tempat penyimpanan dijaga 24 jam.
Pengawalan akan diberikan hingga proses distribusi ke seluruh daerah di Kalbar. Pengawalan itu dilakukan untuk memastikan vaksin sampai di tempat tujuan tanpa hambatan.