Vaksinasi di Sumbar Diprioritaskan bagi Tenaga Kesehatan Covid-19
Sebanyak 36.920 dosis vaksin Covid-19 tiba di Provinsi Sumatera Barat pada Selasa (5/1/2021) pagi. Dinkes Sumbar menunggu instruksi dari pemerintah pusat untuk proses vaksinasi.
Oleh
YOLA SASTRA
·4 menit baca
PADANG, KOMPAS — Sebanyak 36.920 dosis vaksin Covid-19 yang dikirim dari PT Bio Farma (Persero) Bandung, Jawa Barat, tiba di Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat, Selasa (5/1/2021) pagi. Vaksinasi akan diprioritaskan kepada tenaga kesehatan yang menangani langsung Covid-19.
Sebanyak 19 koli vaksin Covid-19 itu tiba di gudang Dinkes Sumbar, Padang, Selasa pukul 08.42. Distribusi vaksin dikawal ketat personel Brigade Mobil (Brimob) dan polisi lalu lintas. Setelah dicek jumlah dan kondisi kemasannya, kemudian dilakukan serah terima antara dinkes dan distributor. Selanjutnya, vaksin disimpan di ruangan dingin (cold room) milik dinkes.
Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan Dinkes Sumbar Lila Yanuar, Selasa (5/1/2020), mengatakan, total vaksin yang diterima untuk tahap pertama sebanyak 36.920 dosis untuk 18.460 orang. Nantinya satu orang akan mendapatkan dua dosis vaksin. Untuk sementara, vaksin disimpan dulu di gudang dinkes hingga ada instruksi lebih lanjut dari Kementerian Kesehatan.
”Sementara kami hanya menyimpan dulu sambil menunggu instruksi pelaksanaan vaksinasi. Masih ada izin-izin dari Balai POM (Pengawas Obat dan Makanan) dan sebagainya yang diperlukan. Beberapa hari ini kami menunggu instruksi,” kata Lila, seusai serah terima vaksin, Selasa pagi.
Lila melanjutkan, dinkes terus mendata tenaga kesehatan yang menjadi sasaran vaksinasi. Awalnya, yang terdata hanya tenaga kesehatan berstatus pegawai negeri sipil dan pegawai rumah sakit swasta, belum termasuk tenaga sukarela. Dengan adanya instruksi dari presiden bahwa tenaga sukarela juga menjadi sasaran vaksinasi, dinkes juga mendata mereka.
”Tenaga sukarela sebelumnya kan tidak masuk sistem informasi SDM kesehatan. Sekarang, tenaga sukarela masuk sasaran vaksinasi sesuai instruksi presiden. Kami masih menunggu informasi dan data tenaga sukarela yang bekerja di faskes,” ujar Lila.
Menurut Lila, secara keseluruhan, tenaga kesehatan dan tenaga sukarela penanganan Covid-19 di Sumbar sekitar 40.000 orang. Oleh karena jumlah SDM kesehatan dan tenaga sukarela lebih banyak dibandingkan dosis vaksin yang tersedia, vaksinasi diprioritaskan kepada tenaga kesehatan yang menangani langsung Covid-19.
Untuk distribusi ke dinas kesehatan kabupaten/kota, Lila mengatakan, Dinkes Sumbar juga menunggu instruksi lebih lanjut. Vaksin Covid-19 mulai didistribusikan ke daerah jika sudah ada instruksi pelaksanaan vaksinasi. Adapun untuk vaksinator, sebanyak 520 orang tenaga dinkes sudah dilatih oleh Balai Pelatihan Kesehatan Batam.
Inspektur Polisi Satu Abdul Aziz, ketua tim pengawalan vaksin Covid-19 Bengkulu dan Sumbar, mengatakan, vaksin mulai didistribusikan dari Bio Farma di Bandung pada Minggu (3/1/2021) pukul 16.00. Dari Bandung, vaksin diangkut melalui jalur darat ke Bengkulu, kemudian ke Sumbar.
Aziz melanjutkan, vaksin tiba di Bengkulu pada Senin (4/1/2021) sekitar pukul 17.00 sebanyak 16 koli atau 20.280 dosis. Distribusi vaksin kemudian dilanjutkan ke Sumbar dan tiba pada Selasa pukul 08.42 sebanyak 19 koli atu 36.920 dosis.
Menurut Aziz, proses distribusi dikawal ketat sehingga tidak ada kendala. Dari Markas Komando Brimob Kelapa Dua, ada 18 personel yang mengawal distribusi vaksin. Selain itu, di setiap wilayah yang dilewati, juga ada pengawalan dari 25 orang brimob.
”Selama perjalanan, kami dibantu Brimob di daerah dan polisi lalu lintas. Setiap jalur yang kami lewati sudah diamankan oleh rekan-rekan wilayah,” kata Aziz.
Selain dari kepolisian, distribusi vaksin ke gudang Dinkes Sumbar juga diawasi Balai Besar POM Padang. Kepala Balai Besar POM Padang Firdaus Umar mengatakan, mereka mengawal distribusi rantai dingin vaksin. ”Setelah datang, vaksin segera dipindahkan ke ruang pendingin. Suhu dijaga 2-8 derajat celsius,” kata Firdaus.
Selanjutnya, untuk distribusi ke dinkes kabupaten/kota, Firdaus mengatakan, Balai Besar POM Padang juga bakal mengawasi. Balai sudah mendata dan mengecek kesiapan instalasi farmasi kabupaten/kota terkait pendistribusi vaksin. ”Kesiapan sarana dan prasarananya sudah baik. Nanti kami juga mengawal saat pendistribusian ke puskesmas dan rumah sakit,” ujarnya.
Secara terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang Ferimulyani Hamid, Senin (4/1/2021), mengatakan, Padang mendapat vaksin sekitar 10.000 dosis untuk 5.000 orang. Hingga Senin kemarin, data SDM kesehatan yang valid sebagai penerima vaksin dan sudah menerima notifikasi via SMS sebanyak 2.500 orang.
”Ketika vaksin sudah tiba, kami klarifikasi lagi tenaga kesehatan yang menerima SMS. Jika sudah pernah positif Covid-19, mereka dikeluarkan, tidak divaksin, karena sudah ada antibodi di tubuhnya. Atau tenaga kesehatan yang memiliki penyakit yang mengharuskan untuk ditunda proses vaksinasi,” kata Feri.