Ruang Pendingin Terbatas, Sulut Baru Terima 15.000 Dosis Vaksin
Distribusi vaksin Covid-19 ke Sulut dipecah dalam dua gelombang karena menyesuaikan dengan kapasitas sistem rantai dingin di daerah itu yang tidak dapat menampung semua vaksin sekaligus.
Oleh
KRISTIAN OKA PRASETYADI
·3 menit baca
MANADO, KOMPAS — Sebanyak 15.000 dari 23.760 dosis vaksin Covid-19 tiba di Manado, Sulawesi Utara, dan disimpan di ruang pendingin Dinas Kesehatan Provinsi. Sisanya akan datang pekan depan. Vaksin dikirim dalam dua gelombang karena menyesuaikan dengan kapasitas sistem rantai dingin di Sulut yang tidak mencukupi untuk menampung semua vaksin itu sekaligus.
Juru Bicara Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sulut dr Steaven Dandel mengatakan, vaksin dibawa pesawat Batik Air yang mendarat di Bandara Sam Ratulangi, Selasa (5/1/2021) sekitar pukul 06.00 Wita. Pemindahan kardus-kardus yang memuat 15.000 dosis vaksin buatan perusahaan China, Sinovac, itu dikawal ketat kepolisian.
Semua vaksin telah selesai dipindahkan ke ruang pendingin (cold room) di gudang Dinas Kesehatan Sulut pada siang hari. Sulut mendapatkan alokasi 23.760 dosis vaksin pada tahap pertama, sedikit lebih banyak dari kebutuhan bagi 22.104 tenaga kesehatan (nakes) di seluruh Sulut. Sisa dari alokasi itu, sekitar 8.000 dosis, akan dikirimkan pekan depan.
”Kami tidak bisa terima semuanya sekaligus karena keterbatasan cold room. Vaksin ini harus disimpan dalam suhu 2-8 derajat celsius dan kemampuan cold room kita saat ini baru 15.000 dosis. Saat 23.760 dosis vaksin mulai didistribusikan, baru yang 8.000 kami bisa terima,” kata Steaven.
Meski begitu, Steaven mengatakan, rantai dingin (cold chain) distribusi dan penyimpanan vaksin di Sulut tidak perlu dikhawatirkan. Dari ruang pendingin Dinas Kesehatan Sulut, akan ada mobil berlemari pendingin yang dapat mendistribusikan vaksin ke daerah. Penyimpanan dan distribusi vaksin disebutnya bukan hal baru bagi Dinas Kesehatan Sulut.
”Kami rutin memvaksinasi ribuan anak di bawah satu tahun dan mengimunisasi anak-anak di atas satu tahun, begitu juga anak usia sekolah. Cuma, sekarang ditambah antigen baru, Covid-19, untuk umur penerima usia 18-59 tahun. Jadi, kami tinggal memperbarui kemampuan vaksinator dengan langkah-langkah khusus, di samping menyediakan kapasitas cold room,” papar Steaven.
Vaksin akan mulai didistribusikan serentak ke kabupaten/kota jika Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sudah menerbitkan surat izin edar. Steaven mengatakan, pihaknya siap mengirim vaksin segera setelah izin itu terbit.
Namun, hal ini berarti vaksinasi tidak dapat dilaksanakan serentak di 15 kabupaten/kota karena distribusi memakan waktu, terutama ke tiga kabupaten kepulauan. Ada 195 puskesmas dan 49 rumah sakit (RS) yang akan menjadi tujuan distribusi vaksin.
Satu orang akan menerima vaksin dua kali dalam jarak 14 hari. Artinya, Sulut membutuhkan total 44.208 dosis vaksin bagi 22.104 tenaga kesehatan. Menurut Steaven, vaksinasi pun bisa memakan waktu 1 bulan lebih pada tahap pertama. Untuk memenuhi target 1,6 juta penerima vaksin di Sulut, vaksinasi bisa berlangsung lebih dari setahun.
Gubernur Sulut Olly Dondokambey, dalam rapat kerja, Senin (4/1), mengatakan, pemprov telah membangun beberapa RS baru, salah satunya RS Umum Daerah Sulut, untuk mengatasi Covid-19. Karena itu, ia menyatakan, pengembangan dan perlindungan sumber daya manusia kesehatan (SDMK) sangat penting, terutama di masa pandemi.
Kita juga harus dukung program pemerintah sehingga program vaksinasi ini bisa berhasil di tingkat masyarakat.
Kedatangan vaksin pun disambut baik oleh para nakes. Kepala Puskesmas Kombos di Manado dr Mardi Rotinsulu mengatakan, dirinya telah mendaftar sebagai penerima vaksin. Ia menilai vaksin dapat melindungi nakes dan pasien dari Covid-19. Selama ini, kegiatan puskesmas terhambat karena warga takut berobat.
”Karena itu, saya ajak rekan-rekan saya untuk tidak takut menerima vaksin. Vaksin sudah melalui tahapan klinik. Kita juga harus dukung program pemerintah sehingga program vaksinasi ini bisa berhasil di tingkat masyarakat,” katanya.
Pendamping pasien tuberkulosis (TB) di Puskesmas Sario, Manado, Ivonne Paendong, juga senang karena vaksin telah tiba. Ia tidak menyimpan kekhawatiran tertentu dan akan siap menerima vaksin. ”Ini penting karena kami adalah garda terdepan dalam pelayanan kesehatan, termasuk untuk pasien TB,” ucapnya.
Hingga kini, Sulut telah mengakumulasi 9.921 kasus Covid-19 sejak Maret 2020. Sebanyak 7.421 orang sudah sembuh, sedangkan 322 lainnya meninggal. Orang yang masih membutuhkan perawatan mencapai 2.178. Sedikitnya 270 orang sedang dirawat di ruang isolasi rumah sakit.