Kasus positif baru Covid-19 di NTB kembali meningkat. Kasus positif tidak hanya berasal dari warga NTB, tetapi juga dari luar NTB, termasuk dalam rangka aktivitas liburan Natal dan Tahun Baru.
Oleh
ISMAIL ZAKARIA
·4 menit baca
MATARAM, KOMPAS — Kasus positif baru Covid-19 di Nusa Tenggara Barat kembali meningkat. Selain sumbangan daerah yang masih berstatus zona merah, peningkatan itu juga karena banyak kasus baru dari pelaku perjalanan asal luar NTB selama liburan panjang Natal dan Tahun Baru 2021.
Berdasarkan data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 NTB, hingga Rabu (6/1/2021), total pasien kasus positif di NTB mencapai 5.902 orang. Dari jumlah itu, 4.866 dinyatakan sembuh dan 295 orang meninggal. Sementara sisanya 741 orang masih dalam perawatan.
Baca juga : Vaksinasi di NTB Prioritaskan Tenaga Kesehatan
Sepanjang 2021 atau lima hari terakhir, kasus baru Covid-19 di NTB mencapai 178 orang. Secara umum, kasus positif baru di NTB tersebar di Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa. Namun, secara jumlah kasus, lebih banyak berasal dari Pulau Sumbawa, terutama dari Kabupaten Sumbawa.
Saat ini Sumbawa masih berada dalam zona merah dengan kasus positif terbanyak 234 orang. Sejak awal 2021, tercatat ada 58 kasus baru yang terkonfirmasi di daerah tersebut.
Kondisi itu juga membuat Sumbawa juga menjadi satu-satunya daerah di NTB yang hingga saat ini belum melaksanakan pembelajaran tatap muka terbatas tingkat SMA sederajat. Wilayah itu masih menggunakan simulasi karena Pemerintah Provinsi NTB tidak ingin mengambil risiko terjadinya penularan yang lebih tinggi jika tetap melaksanakan tatap muka terbatas.
Kepala Dinas Kesehatan NTB Nurhandini Eka Dewi mengatakan, meningkatnya kasus di Sumbawa tidak terlepas dari penelusuran riwayat kontak yang terus dilakukan setiap ada ditemukan pasien positif.
”Penelusuran riwayat kontak dimaksimalkan setiap ada pasien positif. Hasilnya, dari satu pasien positif, bisa ditemukan beberapa kasus positif lainnya,” kata Eka.
Liburan
Selama liburan Natal dan Tahun Baru 2021, NTB, khususnya Lombok, menjadi salah satu daerah wisata masyarakat dari berbagai wilayah di Indonesia. Posko Natal dan Tahun Baru 2021 Bandara Internasional Lombok mencatat, ada 80.080 orang penumpang, baik yang datang maupun berangkat. Pada puncak arus, yakni 24 Desember 2020, penumpang mencapai 5.496 orang, di mana 3.062 tiba dan 2.434 berangkat.
Kedisiplinan protokol kesehatan selama masa libur panjang juga dilakukan. Seperti sejumlah daerah di Jawa dan Bali, Pemerintah Provinsi NTB juga mewajibkan pelaku perjalanan yang tiba di NTB melampirkan hasil tes rapid antigen.
Kawasan-kawasan wisata juga tetap menerapkan protokol kesehatan, terutama pengelola akomodasi dengan tetap memeriksa suhu tubuh, menyediakan penyanitasi tangan, dan mengatur jaga jarak tamu mereka.
”Tidak hanya saat momen liburan panjang, sebelumnya juga kami sudah ketat menerapkan protokol kesehatan. Apalagi, itu syarat juga untuk memulai kembali operasional,” kata Ketua Asosiasi Hotel Mandalika, Kuta, Lombok Tengah.
Meski berbagai upaya telah dilakukan, kasus terkonfirmasi positif selama masa liburan panjang cukup banyak. Menurut Eka, hal itu terlihat dari meningkatnya jumlah pelaku perjalanan dari luar NTB yang terkonfirmasi positif.
Dari data Gugus Tugas Covid-19 NTB, sejak puncak arus kedatangan di Bandara Internasional Lombok, yakni 24 Desember 2020 hingga 5 Januari, penambahan pasien positif dari pelaku perjalanan naik hampir 100 persen.
Pada 24 Desember 2020, jumlah pasien positif dari pelaku perjalanan asal luar NTB (dirawat di NTB) 56 orang. Lalu, pada 5 Januari, jumlahnya meningkat menjadi 102 orang.
”Sebelumnya, pasien dari luar provinsi nol. Sekarang, bisa sampai 10 orang per hari,” kata Eka.
Pasien-pasien positif asal luar NTB yang saat ini menjalani isolasi berasal dari berbagai daerah. Selasa kemarin, dari 10 orang yang terkonfirmasi, antara lain, berasal dari DKI Jakarta, Pontianak (Kalimatan Barat), Denpasar (Bali), Palu (Sulawesi Tengah), Pinrang dan Toraja (Sulawesi Selatan), Pesisir Selatan (Sumatera Barat), Dumai (Riau), serta Banda Aceh (Aceh).
Terkait hal itu, menurut Kepala Satuan Polisi Pamong Praja NTB Tri Budi Prayitno, selain operasi yustisi bersama TNI dan Polri, mereka juga telah mendorong para pelaku wisata untuk tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan.
Menurut Tri, penambahan kasus baru memang masih terus terjadi di NTB. Oleh karena itu, operasi yustisi yang dibarengi sosialisasi protokol kesehatan akan semakin gencar dilakukan. Tidak hanya di kawasan wisata, tetapi juga di seluruh wilayah NTB.