Vaksinasi Tak Boleh Kendurkan Protokol Penanganan Covid-19
Pemerintah Kabupaten Banyumas menyiapkan 59 fasilitas kesehatan untuk pelayanan vaksinasi Covid-19. Masyarakat diingatkan untuk tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan meski nantinya sudah divaksin.
Oleh
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
·3 menit baca
PURWOKERTO, KOMPAS — Pemerintah Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, menyiapkan 59 fasilitas kesehatan untuk melayani vaksinasi Covid-19. Meski sudah ada vaksin, protokol kesehatan dan penanganan Covid-19 tidak boleh kendur.
”Jadi, bukan berarti dengan divaksin kita lepas semuanya. Tapi, kolaborasi ketiganya mesti jalan. Jangan sampai nanti setelah vaksin lalu tidak bermasker karena terlena. Itu harus tetap dilakukan sampai ada evaluasi dari pemerintah pusat,” tutur Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas Sadiyanto, di Purwokerto, Rabu (6/1/2021).
Meski vaksinasi sudah berjalan, Sadiyanto tetap meminta masyarakat mematuhi protokol kesehatan. Strategi intervensi ada tiga hal. Pertama, masyarakat masih wajib melakukan 3M, yakni mencuci tangan, pakai masker, dan menjaga jarak. Kedua, pemerintah melakukan 3T, yakni tracing, treatment, dan test. Adapun yang ketiga adalah vaksin.
Terkait vaksin, Sadiyanto menjelaskan, yang bisa melayani vaksinasi di Banyumas ada 40 puskesmas ditambah 16 rumah sakit dan 3 klinik. ”Untuk menunjuk tempat vaksinasi, juga ada kriterianya. Harus ada tenaganya, ada alat rantai dingin supaya vaksin berfungsi baik,” katanya.
Sadiyanto menyampaikan, satu puskesmas diperkirakan bisa melayani vaksinasi maksimal 60 orang per hari dan rumah sakit bisa melayani sekitar 180 orang per hari. Layanan diatur supaya tidak terjadi kerumunan dan antrean panjang. Sistemnya disiapkan dengan memakai undangan.
Sadiyanto menyebutkan, hingga kini, di Banyumas ada 5.070 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19. Dari jumlah itu, sebanyak 4.318 orang sembuh, 231 orang meninggal, dan lainnya masih dirawat.
”Trennya melandai. Angka kesembuhan bagus, sudah 85,15, minimal 80. Dulu pernah 60. Angka reproduksi virus 0,79 atau di bawah 1. Belum bisa dikatakan terkendali, saya lihat zonanya masih oranye. Namun, sudah melandai, sudah ada perbaikan,” paparnya.
Sadiyanto menambahkan, kebutuhan vaksin untuk seluruh tenaga kesehatan di Banyumas ada 10.389 orang. Namun, yang akan diterima pada tahap awal dari pusat baru sebanyak 3.656 dosis. Oleh karena itu, dinas akan meminta fasilitas kesehatan membuat daftar prioritas.
”Yang jadi prioritas adalah dokter, perawat, juga sopir dan tenaga administrasi yang langsung melayani pasien Covid-19,” ujarnya.
Dihubungi terpisah, Kepala Dinas Kabupaten Cilacap Pramesti Griana Dewi menyampaikan, sasaran tenaga kesehatan yang akan mendapatkan vaksin di daerah itu sebanyak 5.033 orang. Namun, pada tahap pertama baru dikirim 1.700 dosis.
”Alokasi vaksin tahap satu untuk Cilacap baru 1.700 dosis,” kata Pramesti. Di Cilacap, layanan vaksinasi dilakukan di 38 puskesmas, 10 rumah sakit, dan 15 klinik.
Sementara itu, Kepala Dinas Kabupaten Purbalingga Hanung Wikantono menyampaikan, jumlah tenaga kesehatan di kabupaten itu ada 3.768 orang. Namun, hingga kini, belum ada informasi jumlah dosis yang akan diterima pada tahap pertama. ”Belum tahu akan didrop berapa dosis. Satu tahap atau dua tahap kami masih menunggu,” tuturnya.