Kelompok Kriminal Bersenjata Bakar Pesawat Perintis di Intan Jaya
Kelompok kriminal bersenjata di Intan Jaya kembali berulah. Kelompok ini membakar sebuah pesawat perintis di pedalaman Intan Jaya.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·2 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Kabupaten Intan Jaya, Papua, kembali menebar teror. Sejumlah anggota kelompok ini dilaporkan membakar sebuah pesawat perintis bernomor registrasi PK-MAX di Lapangan Terbang Kampung Pagamba, Distrik Mbiandoga, Rabu (6/1/2021).
Kepala Bidang Humas Polda Papua Komisaris Besar Ahmad Mustofa Kamal, di Jayapura, Kamis (7/1/2021) malam, mengatakan, pesawat jenis Twin Otter itu adalah milik maskapai Mission Aviation Fellowship (MAF). Pesawat ini dipiloti Kapten Alex Luferchek asal Amerika Serikat.
Ahmad menjelaskan, kejadian ini bermula ketika Alex tiba di Lapangan Terbang Kampung Pagamba dengan membawa dua penumpang warga setempat sekitar pukul 09.00 WIT. Tiba-tiba, datang seorang anggota KKB ke lapangan terbang tersebut dan melepaskan tembakan ke udara. Alex yang merasa ketakutan pun merunduk di samping pesawat tersebut.
Alex pun diselamatkan sejumlah tokoh agama serta masyarakat setempat. Dia lalu dievakuasi warga ke Kampung Tekai yang berada di perbatasan antara Kabupaten Intan Jaya dan Kabupaten Nabire.
”Sebuah helikopter dari Wamena telah mengevakuasi Alex dari Kampung Tekai ke Nabire pada Kamis ini sekitar pukul 06.00 WIT. Kini Alex telah berada di Nabire dan tidak mengalami luka apa pun,” papar Ahmad.
Ia menuturkan, jajaran Polres Nabire telah berkoordinasi dengan Polres Intan Jaya masih berupaya menuju ke lokasi kejadian pembakaran pesawat tersebut. Lokasi tersebut hanya dapat dijangkau melalui jalur udara.
”Setelah dimintai keterangan oleh penyidik Polres Nabire, pihak MAF telah membawa Alex ke Jayapura agar dapat mengikuti pemeriksaan psikologi lebih lanjut,” tutur Ahmad.
Sejak awal tahun ini sudah terjadi dua serangan atas transportasi udara oleh KKB. KKB Kali Kopi juga menembaki helikopter operasional milik PT Freeport Indonesia di areal tambang Distrik Tembagapura, Mimika, Rabu kemarin. Tidak ada korban dalam kejadian itu.
Dari data Polda Papua, terjadi 49 kasus gangguan keamanan oleh KKB di Papua sepanjang 2020. Teror penembakan KKB terjadi di tujuh wilayah hukum Polda Papua, meliputi, Nduga, Intan Jaya, Paniai, Mimika, Puncak Jaya, Keerom, dan Pegunungan Bintang. Sebanyak 17 orang meninggal akibat ulah KKB tersebut.
Juru bicara Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka (TPN OPM), Sebby Sambom, saat dihubungi Kompas, mengakui pihaknya terlibat dalam aksi penyerangan pesawat di Mimika dan Intan Jaya. Ia menegaskan, OPM akan terus menyerang pesawat dan helikopter sipil karena dicurigai sebagai modus untuk membawa aparat TNI-Polri.
”Pesawat atau helikopter menjadi target utama ketika melintas atau mendarat di wilayah operasi kami. Kami akan terus menyerang jika pihak pemilik pesawat tetap melanggar peringatan kami,” kata Sebby.