Gempa Berulang Guncang Pesawaran, Belum Ada Laporan Kerusakan
Kabupaten Pesawaran, Lampung, diguncang gempa dengan kekuatan 3,8 Magnitudo pada Jumat (8/1/2021) pukul 08.33. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika mencatat 17 kali rentetan gempa selama tiga hari terakhir.
Oleh
VINA OKTAVIA
·2 menit baca
BANDAR LAMPUNG, KOMPAS — Kabupaten Pesawaran, Lampung, diguncang gempa dengan kekuatan 3,8 magnitudo pada Jumat (8/1/2021) pukul 08.33 WIB. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika mencatat sudah terjadi 17 kali rentetan gempa sejak tiga hari terakhir. Sejauh ini tidak dilaporkan kerusakan ataupun korban.
Pusat gempa pada Jumat pagi berada pada koordinat 5.54 lintang selatan dan 105.13 bujur timur, tepatnya berada pada jarak 17 kilometer tenggara Pesawaran dengan kedalaman 10 kilometer.
Berdasarkan laporan masyarakat, gempa dirasakan dengan skala III MMI. Sejumlah warga di wilayah Pesawaran dan Bandar Lampung mengaku merasakan getaran gempa yang cukup kuat di dalam rumah.
”Getaran keras seperti truk lewat, tapi hanya sesaat,” ujar Giyo (40), warga Desa Durian, Kecamatan Padang Cermin, Pesawaran, Lampung, saat dihubungi dari Bandar Lampung, Jumat siang.
Sampai saat ini, petugas BMKG belum mendapat laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat dua kali guncangan gempa itu. Gempa juga tidak berpotensi menimbulkan tsunami. Dia meminta agar masyarakat yang tinggal di wilayah pesisir pantai untuk tetap tenang.
”Gempa berkekuatan 3,8 magnitudo ini merupakan kejadian gempa ke 17 kali di lokasi yang berdekatan sejak tiga hari lalu,” ujar Rudianto, selaku Pengamat Meteorologi dan Geofisika Muda BMKG Kegempaan Lampung.
Pada Jumat, BMKG Kegempaan Lampung mencatat ada tiga kali kejadian gempa di Pesawaran. Adapun pada Kamis (7/1/2021) terjadi satu kali gempa dan Rabu (6/1/2021) terjadi 13 kali gempa di Pesawaran.
Rudianto menjelaskan, dari 17 kejadian gempa itu, hanya dua yang dirasakan warga. Gempa yang dirasakan pada Jumat pagi merupakan yang terbesar. Sementara 16 gempa lainnya memiliki magnitudo lebih kecil.
Menurut dia, seluruh gempa memiliki kedalaman dangkal atau kurang dari 10 kilometer. Rentetan gempa ini diduga akibat pergerakan sesar lokal yang berada di wilayah tersebut.
Dia menambahkan, gempa yang mengguncang Pesawaran tiga hari terakhir diduga kuat berasal dari aktivitas Sesar Menanga (Menanga Fault). Berdasarkan peta geologi, sesar itu berada persis di wilayah episentrum rentetan gempa.
Potensi gempa
Lampung merupakan salah satu wilayah dengan aktivitas kegempaan yang cukup tinggi. Kondisi itu dipengaruhi aktivitas subduksi Lempeng Eurasia dengan Lempeng Indo-Australia. Zona subduksi lempeng inilah yang menjadi jalur-jalur pusat gempa tektonik di Lampung.
Selain dekat dengan zona subduksi, Lampung juga dilewati sesar tektonik aktif yang membentang dari ujung Aceh hingga Selat Sunda yang dikenal sebagai Sesar Besar Sumatera.