Pemprov Papua Tingkatkan Disiplin Protokol Kesehatan dan Penelusuran
Pemerintah Provinsi Papua meningkatkan pengawasan disiplin protokol kesehatan dan pemeriksaan Covid-19. Hal ini dipicu kasus baru dan angka kematian di Papua terus bertambah.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·3 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Pemerintah Provinsi Papua akan meningkatkan pengawasan disiplin protokol kesehatan dan penelusuran warga yang terindikasi terpapar Covid-19. Hal ini dipicu kasus baru dan angka kematian yang terus bertambah dalam sepekan terakhir.
Ketua Harian Satuan Tugas Pengendalian, Pencegahan, dan Penanganan Covid-19 Provinsi Papua Welliam Manderi, seusai Rapat Koordinasi Peluncuran Vaksin Covid-19 Provinsi Papua di Jayapura, Jumat (8/1/2021), mengatakan, peningkatan disiplin protokol kesehatan sebagai persiapan pembatasan sosial yang ditetapkan pemerintah pada 11 Januari.
Warga yang terjaring razia protokol kesehatan juga akan diperiksa antigen. ”Kami juga akan mengeluarkan surat edaran kepada para kepala daerah di kabupaten dan kota yang termasuk zona merah Covid-19 agar mereka meningkatkan kegiatan penelusuran, pemeriksaan Covid-19, dan pengawasan protokol kesehatan di kawasan publik,” ujarWelliam.
Ia menjelaskan, angka kesembuhan di Papua terus meningkat, tetapi kasus baru dan pasien yang meninggal akibat Covid-19 juga terus bertambah. Penambahan kasus baru dominan di daerah zona merah, seperti Jayapura, Mimika, dan Merauke.
Dari data Satgas Covid-19 Provinsi Papua selama enam hari terakhir, terdapat 349 kasus baru dan sembilan penderita meninggal. Hingga Kamis (6/1), jumlah kasus kematian akibat Covid-19 di Papua mencapai 249 orang. Sebanyak 975 orang dirawat dan 12.616 orang lainnya sembuh. Adapun positivity rate Covid-19 di Papua mencapai 14 persen. Angka tersebut jauh di atas ambang batas yang ditetapkan organisasi kesehatan dunia WHO, yakni 5 persen.
Welliam menuturkan, Pemprov Papua akan mulai melakukan vaksinasi Covid-19 pada 15 Januari. Sebanyak 10 orang akan menjadi sukarelawan yang pertama kali menggunakan vaksin ini di Papua. ”Para sukarelawan berasal dari kalangan petinggi TNI, Polri, Pemprov Papua, tokoh agama, dan tokoh masyarakat. Kami terus meningkatkan sosialisasi manfaat vaksin ini agar tidak ada sikap penolakan di tengah masyarakat,” tuturnya.
Juru Bicara Satgas Covid-19 Provinsi Papua Silwanus Sumule mengakui, kasus baru Covid-19 dan angka kematian di Papua terus bertambah. Bahkan, ruang Instalasi Gawat Darurat dan ruang isolasi di Rumah Sakit Dok II Jayapura untuk pasien Covid-19 hampir penuh.
Ia pun mengimbau warga agar jangan terlambat memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan apabila merasakan gejala yang mirip Covid-19. Hal ini untuk mencegah kasus kematian terus bertambah. ”Pemda di kabupaten dan kota di Papua harus meningkatkan kembali penelusuran dan tes. Saat ini pemeriksaan sampel hanya 100 orang per hari. Padahal, jumlah pemeriksaan sampel pada tahun lalu mencapai sekitar 300 orang per hari,” katanya.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi Papua dr Aaron Rumainum mengatakan, Pemprov Papua telah mendapatkan bantuan dari pusat untuk penyediaan 400 personel kesehatan. Mereka akan bertugas melakukan penelusuran terhadap warga yang diduga terpapar Covid-19.
”Para tenaga ini akan terfokus bertugas di dua daerah yang menjadi episentrum penyebaran Covid-19 di Papua, yakni Kota Jayapura dan Kabupaten Mimika,” tutur Aaron.