Wakil Gubernur NTT dan Kepala Dinas Kesehatan Manggarai Barat Positif Covid-19
Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur Joseph Nae Soi dan Kepala Dinas Kesehatan Manggarai Barat terkonfirmasi positif Covid-19. Covid-19 di NTT juga telah menyentuh biara.
Oleh
KORNELIS KEWA AMA
·4 menit baca
KUPANG, KOMPAS — Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur Joseph Nae Soi dan Kepala Dinas Kesehatan Manggarai Barat terkonfirmasi positif Covid-19. Sejumlah kantor pemerintah dan satu biara juga terpapar Covid-19. Warga diminta mewaspadai penularan.
Joseph Nae Soi kepada media melalui keterangan pers virtual yang dimoderatori Sekretaris Daerah Nisa Tenggara Timur (NTT) Ben Polo Maing di Kupang, Senin (11/1/2021), mengatakan, dirinya terkonfirmasi positif Covid-19 melalui hasil tes cepat antigen dan swab PCR di Laboratorium Biomolekuler RSUD Yohannes, Kupang.
Sebelumnya, Nae Soi sempat melakukan perjalanan ke Jakarta bersama Gubernur NTT. ”Supaya tidak ada informasi yang simpang siur, saya katakan, saya positif kena korona. Dua pekan lalu saya sempat mengikuti kegiatan di Jakarta bersama Pak Gubernur. Rabu, 6 Januari 2021, saya sudah di Kupang dan sempat mengikuti beberapa kegiatan, antara lain sosialisasi (pelatihan) pemberian vaksinasi,” kata Nae Soi.
Ia kemudian berinisiatif melakukan tes cepat antigen pada Kamis (7/1/2021) karena sopir dan ajudannya merasa badannya panas dan meriang. Hasilnya reaktif.
Pada Jumat (8/1/2021), Wagub NTT menghubungi petugas Laboratorium Biomolekuler RSUD Yohannes, Kupang, untuk mengambil spesimen PCR dirinya. Hasil yang diperoleh, Sabtu (9/1/2021), ia dinyatakan positif Covid-19. Semua anggota keluarga Wagub Nae Soi pun menjalani pemeriksaan swab PCR, Senin (11/1/2021).
Meski dinyatakan positif, dirinya masih sehat-sehat saja.
Oleh karena itu, semua staf kantor gubernur dan masyarakat, termasuk wartawan yang sempat melakukan kontak erat dengan Nae Soi, diminta melaporkan diri untuk menjalani pemeriksaan. Warga juga diminta mewaspadai penularan.
Nae Soi menyebutkan, meski dinyatakan positif, dirinya masih sehat-sehat saja. Sampai Sabtu (9/1/2021) ia masih menjalami olahraga rutin di halaman rumah dinas wagub. Tidak ada keluhan yang cukup mengganggu terkait dengan Covid-19 ini.
Suhu tubuh Nae Soi pada Senin (11/1/2021) pukul 11.30 berada pada posisi 36,5 derajat celsius. Ia menjalani isolasi mandiri di rumah.
Ia memerintahkan Sekda NTT Ben Polo Maing membagi sistem kerja sif di kantor gubernur dan melakukan penelusuran terhadap pegawai negeri sipil (PNS) yang diduga melakukan kontak erat dengan dirinya. Petugas pun melakukan penyemprotan disinfektan di semua ruangan kantor, termasuk sarana dan prasarana yang diduga terpapar virus korona.
Penyemprotan disinfektan juga dilakukan di rumah jabatan Wagub, garasi mobil, dan halaman rumah. Penyemprotan atas kerja sama Biro Umum Setda NTT dengan Palang Merah Indonesia NTT dan Dinas Kesehatan NTT.
Kepala Biro Humas dan Protokol Sekda NTT Marius Jelamu mengatakan, sejak Senin (11/1/2021) telah diberlakukan sistem sif masuk kantor gubernur dan semua kantor organisasi pemerintah daerah (OPD) provinsi. Setiap hari 25 persen aparatur sipil negara masuk kantor secara bergantian.
Hal itu dilakukan untuk menekan penyebaran Covid-19. ”Sejumlah kantor OPD tingkat provinsi terpapar Covid-19, yakni Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, serta Badan Koordinasi Keluarga Berencana NTT. Beberapa PNS di kantor-kantor itu terkonfirmasi positif Covid-19,” katanya.
Mengenai kondisi kesehatan Gubernur NTT Viktor Laiskodat, kata Jelamu, Gubernur Laiskodat sehat. ”Pak Gubernur tidak pergi ke Jakarta, hanya Wakil Gubernur saja. Pak Gubernur sehat-sehat saja,” ujar Jelamu.
Sementara itu, di Manggarai Barat, Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Manggarai Barat Yohanes Johan mengatakan, Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan Manggarai Barat Paulus Mami terkonfirmasi positif Covid-19, Mingggu (10/1/2021).
Sebelumnya, Kamis (7/1/2021), ia mengeluh demam dan penciuman menurun. Setelah melakukan tes cepat molekuler (TCM) di RSUD Komodo Manggarai Barat, Paulus Mami dinyatakan positif Covid-19.
Kasus transmisi lokal di NTT sudah meluas di 21 kabupaten/kota sehingga masyarakat perlu waspada dan tetap menjalankan protokol kesehatan, di samping menjaga imunitas tubuh.
Ia mengatakan, hari ini, Senin (11/1/2021), semua anggota keluarga Kadis Kesehatan dan PNS di kantor Dinas Kesehatan melakukan tes cepat antigen. Mereka juga mulai bekerja di kantor dengan sistem sif dan melakukan disinfeksi ke semua ruangan kantor.
”Semua PNS yang telah melakukan kontak erat dengan Pak Kepala Dinas langsung menjalani TCM di RSUD Komodo untuk mengetahui kondisi kesehatan mereka,” kata Johan.
Paulus Mami diduga terpapar dari transmisi lokal karena ia tidak pernah melakukan perjalanan ke luar Labuan Bajo atau NTT. Kasus transmisi lokal di NTT sudah meluas di 21 kabupaten/kota sehingga masyarakat perlu waspada dan tetap menjalankan protokol kesehatan, di samping menjaga imunitas tubuh.
Menyentuh biara
Selain di pemerintahan, penyebaran Covid-19 juga menyentuh biara. Anggota Rumah Biara Soverdi SVD Kupang, P Gregor Neonbasu SVD, menyebutkan, beberapa pastor di biara itu terkonfirmasi positif Covid-19, yakni Eduard Dosi SVD, John Salu SVD, Cosmas Fernandes SVD, Ocep Riang SVD, tiga anggota staf Biara Soverdi Kupang, dan RD Andre Sikka Pr. Para pastor ini sebagian menjalani isolasi mandiri di rumah biara, sebagian diisolasi di rumah sakit.
Sebelumnya diberitakan, 6 dari 112 pastor di Keuskupan Ruteng positif Covid-19. Diduga, para pastor ini terpapar dari umat saat melakukan pelayanan rohani. Petugas kesehatan telah melakukan penelusuran terhadap mereka ynag melakukan kontak erat dengan keenam pastor itu.
Ketua Yayasan Tukelakang, NTT, Marianus Minggo mengatakan, tim Satgas Covid-19 sebaiknya lebih terbuka memublikasi kasus-kasus terkini secara lebih cepat dan rinci untuk mengingatkan masyarakat. Banyak kasus yang menimpa pejabat publik, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan politisi sengaja didiamkan.
”Jika dipublikasikan ke masyarakat, mereka makin waspada. Masih ada sebagian masyarakat menganggap remeh dengan kasus Covid-19 ini sehingga tidak mengenakan masker, tidak menjaga jarak, tidak mencuci tangan, dan tidak menghindari kerumunan. Ini, lebih banyak terjadi di pasar-pasar dan pusat-pusat perbelanjaan,” kata Minggo.