Izin Penggunaan Darurat Diterbitkan, Dua Daerah di Sumsel Segera Terima Vaksin
Setelah Badan Pengawas Obat dan Makanan mengeluarkan izin penggunaan darurat, Pemprov Sumatera Selatan langsung menyalurkan 30.000 dosis vaksin Sinovac ke dua daerah, yakni Palembang dan Ogan Komering Ilir.
Oleh
RHAMA PURNA JATI
·3 menit baca
PALEMBANG, KOMPAS — Setelah Badan Pengawas Obat dan Makanan mengeluarkan izin penggunaan darurat, Pemprov Sumatera Selatan langsung menyalurkan 30.000 dosis vaksin Sinovac ke dua daerah, yakni di Kota Palembang dan Kabupaten Ogan Komering Ilir. Vaksinasi pertama kali akan diterapkan pada Kamis (14/1/2021). Kelompok masyarakat yang akan divaksinasi adalah sumber daya manusia kesehatan (SDMK) yang terdiri dari tenaga kesehatan dan penunjangnya.
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Sumatera Selatan Lesty Nurainy saat memantau penyaluran vaksin di Palembang, Sumatera Selatan, Selasa (12/1/2021). Dia menuturkan, setelah izin penggunaan darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan fatwa halal dan suci dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah diterbitkan, vaksin Sinovac yang diterima dari Bandung, Jawa Barat, sejak Senin (4/1/2021), akan mulai disalurkan.
Awalnya, 30.000 dosis vaksin Sinovac akan dikirim ke empat daerah di Sumsel, yakni Banyuasin, Ogan Ilir, Ogan Komering Ilir, dan Palembang. Namun, berdasarkan instruksi dari pemerintah pusat, hanya dua daerah yang menerima vaksin pertama kali, yakni kota Palembang (23.600 dosis) dan Kabupaten Ogan Komering Ilir (6.400 dosis).
”Kedua daerah ini dipilih karena paling dekat dari gudang vaksin serta vaksinator yang dinilai telah siap,” ucap Lesty.
Secara keseluruhan ada 2.550 vaksinator di 17 kabupaten/kota di Sumsel yang akan melakukan vaksinasi. Mereka akan dilatih agar mampu menjalankan vaksinasi secara baik. ”Pelatihan terhadap vaksinator ditargetkan selesai pada 27 Januari 2021. Jika vaksinatornya belum siap, vaksin tidak akan dikirim,” ujarnya.
Jika vaksinatornya belum siap, vaksin tidak akan dikirim. (Lesty Nurainy)
Alur pengiriman dimulai dari gudang vaksin Pemprov Sumsel, kemudian dikirim ke setiap gudang vaksin milik dinas kesehatan kabupaten/kota. Selanjutnya, vaksin tersebut didistribusikan ke sejumlah fasilitas pelayanan kesehatan yang telah terdaftar baik itu rumah sakit maupun puskesmas. Komposisi vaksin yang disalurkan disesuaikan dengan jumlah tenaga kesehatan termasuk vaksin cadangan sekitar 10 persen dari total vaksin yang dikirim.
Lesty menjelaskan, Palembang menjadi kota paling banyak menerima vaksin karena penduduk dan juga tenaga kesehatan yang lebih banyak dibanding daerah lain. Proses vaksinasi akan dilakukan pada Kamis (14/1/2021). Vaksinasi pertama akan digelar di Puskesmas Gandus, Kota Palembang. Gubenur Sumatera Selatan Herman Deru telah berkomitmen menjadi orang pertama di Sumsel yang divaksinasi.
Setelah semua vaksin disalurkan, menurut Lesty, pihaknya akan mengusulkan pengiriman vaksin selanjutnya. Pada tahap pertama, Dinkes Sumsel mengusulkan 59.000 dosis vaksin, tetapi baru terkirim 30.000 dosis karena keterbatasan kapasitas gudang vaksin.
”Sisanya akan dikirim segera,” ucapnya. Secara keseluruhan ada 5,7 juta warga Sumsel yang menjadi sasaran vaksinasi.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Palembang Fauziah Sisi menuturkan, setelah sampai di gudang vaksin milik Dinkes Kota Palembang, nantinya ke 23.600 vaksin akan segera didistribusikan ke 14 puskesmas di Palembang. Adapun pihak rumah sakit yang telah terdaftar sebagai tempat vaksinasi bisa mengambil vaksin tersebut di setiap puskemas yang ada di dekatnya.
Di tahap awal ada 14.403 tenaga kesehatan dan tenaga penunjang yang akan divaksinasi. Adapun jumlah vaksinator yang telah disiapkan sekitar 515 tenaga kesehatan. ”Vaksinator itu sudah menjalani pelatihan sebelumnya dan sudah siap untuk menjalani vaksinasi,” ucapnya.
Lesty menambahkan, walau vaksin sudah disalurkan, dia meminta agar masyarakat tetap taat menjalani protokol kesehatan. ”Kita harus memiliki komitmen bersama agar pandemi ini bisa hilang dari Sumatera Selatan,” ucap Lesty.