Tenaga Kesehatan di Palu Sukseskan Vaksinasi untuk Beri Contoh kepada Masyarakat
Tenaga kesehatan di Kota Palu, Sulawesi Tengah, berkomitmen menyukseskan vaksinasi untuk pengendalian Covid-19.
Oleh
VIDELIS JEMALI
·3 menit baca
PALU, KOMPAS — Sejumlah tenaga kesehatan di Kota Palu, Sulawesi Tengah, berkomitmen mendukung kesuksesan vaksinasi Covid-19. Penggunaan vaksin dinilai sebagai upaya pengendalian wabah demi keselamatan bersama.
”Sebagai tenaga kesehatan, saya mendukung vaksinasi. Penggunaan vaksin ini bentuk ikhtiar untuk mencegah penyakit terus berkembang. Mudah-mudahan dengan ini wabah dihentikan,” kata Fatma (46), bidan di Puskesmas Mabelopura, Kecamatan Palu Selatan, Rabu (13/1/2021).
Fatma mengikuti simulasi penyuntikan vaksin Covid-19 di Puskesmas Kawatuna, Kecamatan Mantikulore. Bagi Fatma, vaksinasi sudah biasa. Tak hanya menerima vaksin, ia juga sering memberikan vaksin atau imunisasi kepada ibu dan anak.
Fatma pun sudah mendaftar pada aplikasi PeduliLindungiuntuk mendapatkan vaksin Covid-19. Pada tahap pertama yang dimulai Kamis (14/1/2021), vaksin diprioritaskan untuk tenaga kesehatan. Fatma pun tinggal menunggu konfirmasi untuk jadwal dan fasilitas kesehatan penyuntikan vaksin.
Risnania (40), tenaga kesehatan di Puskesmas Kawatuna, menyampaikan hal sama. Baginya, tenaga kesehatan menjadi model masyarakat dalam vaksinasi. ”Saya siap untuk divaksin. Tak ada pikiran macam-macam, hanya untuk mempercepat pandemi ini selesai,” katanya.
Merujuk data Dinas Kesehatan Kota Palu, sebanyak 5.700 tenaga kesehatan akan divaksinasi pada tahap pertama. Mereka semua telah mendaftar pada aplikasi. Vaksinasi dilakukan di 23 puskesmas dan rumah sakit. Jatah tersebut masih kurang untuk vaksinasi semua tenaga kesehatan di Palu sehingga sisanya akan divaksinasi pada tahap berikutnya.
Dalam simulasi tersebut, penerima melewati empat tahap proses. Tahap pertama adalah pendaftaran dengan menunjukkan keterangan telah terdaftar di aplikasi kepada petugas di fasilitas kesehatan. Setelah itu, penerima vaksin melewati prosedur untuk pemenuhan syarat (screening), termasuk penelusuran riwayat kesehatan. Jika pada tahap ini lolos, penerima lanjut ke tahap penyuntikan vaksin.
Setelah disuntik, penerima beristirahat untuk diobservasi selama sekitar 30 menit guna mendeteksi ada tidaknya gejala atau efek samping. Jika lancar, penerima akan mendapatkan surat keterangan telah mengikuti vaksin yang terdata secara digital di aplikasi.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Palu Lutfiah menyatakan, pihaknya telah mengantar vaksin ke puskesmas dan rumah sakit yang telah ditunjuk. Sampai saat ini tidak ada kendala untuk memulai vaksinasi pada Kamis.
Ia pun memastikan, sejauh ini tak ada informasi tenaga kesehatan yang menolak divaksinasi. ”Tenaga kesehatan cermin bagi masyarakat. Vaksin ini sudah dinyatakan aman dan kita harus terima,” ujarnya.
Tenaga kesehatan di 10 kabupaten lainnya akan divaksinasi pada jangka waktu selanjutnya.
Kota Palu, Kabupaten Donggala, dan Poso menjadi tiga daerah pertama yang tenaga kesehatannya divaksinasi pada tahap awal ini. Tenaga kesehatan di 10 kabupaten lainnya akan divaksinasi pada jangka waktu selanjutnya.
Meskipun vaksinasi bergulir, Lutfiah meminta warga tetap patuh pada protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19 dengan memakai masker, selalu mencuci tangan, serta menjaga jarak dan menghindari kerumunan. Ini karena vaksinasi masih bertahap dan butuh waktu untuk menjangkau seluruh warga.
”Vaksinasi menjadi salah satu bentuk perlindungan tubuh dari Covid-19, tetapi tidak berarti protokol kesehatan ditinggalkan. Ini harus tetap berjalan bersamaan, saling melengkapi,” ucapnya.
Kasus Covid-19 di Sulteng terus bertambah signifikan. Hingga Rabu (13/1/2021), jumlah total kasus sebanyak 5.017. Tambahan kasus harian terus mecetak rekor dengan jumlah lebih dari 100 kasus sejak akhir Desember 2020. Kasus-kasus merebak, terutama di Kota Palu, Parigi Moutong, Poso, Banggai, dan Morowali.