14 Pimpinan dan Tokoh di Kalbar Yakinkan Warga dengan Mengikuti Vaksin Perdana
Sebanyak 14 pimpinan dan tokoh di Kalimantan Barat divaksin pertama di Pendopo Gubernur Kalbar, Kamis (14/1/2021). Dengan demikian, diharapkan masyarakat yakin dengan vaksin yang sudah ada.
Oleh
EMANUEL EDI SAPUTRA
·3 menit baca
PONTIANAK, KOMPAS — Sebanyak 14 pimpinan dan tokoh di Kalimantan Barat disuntik vaksin Covid-19 pertama di Pendopo Gubernur Kalbar, Kamis (14/1/2021). Langkah ini dilakukan untuk meyakinkan warga agar tidak ragu ikut vaksinasi mendatang.
Sebanyak 14 pimpinan dan tokoh di Kalbar itu, antara lain, Panglima Komando Daerah Militer XII/Tanjungpura Mayor Jenderal Muhammad Nur Rahmad, Kepala Kepolisian Daerah Kalbar Inspektur Jenderal Remigius Sigid Tri Hardjanto, Wakil Kepala Kepolisian Daerah Kalbar Brigadir Jenderal (Pol) Asep Safrudin, dan Ketua DPRD Kota Pontianak Sataruddin.
Selain itu, Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Perwakilan Kalbar Didik Sadikin, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar Harisson dan Ketua Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Haryanto. Kemudian, dari Ikatan Keluarga Besar Madura (IKBM) Kalbar Muhammad Fauzi dan tokoh Muhammadiyah Kalbar Sukino.
Turut divaksin pula Wakil Ketua Muhammadiyah Provinsi Kalbar Iksanudin, pastor Paroki Katedral Santo Yosef Pontianak Alexius Alex Pr dan Sekretaris Persatuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) Pendeta Filemon Adi. Kemudian, Ketua Persatuan Wanita Tionghoa (Penwati) Kalbar Linda Ango dan dosen Universitas Tanjungpura Pontianak Nasikin Hakim.
Sebanyak 14 pimpinan dan tokoh masyarakat yang terlebih dahulu divaksin pada Kamis pagi menunjukkan mereka tak ragu akan vaksin, dan diharapkan warga bisa mengikuti langkah mereka.
Adapun Gubernur Kalbar Sutarmidji tidak termasuk yang memenuhi syarat untuk bisa menerima vaksin karena pernah terkena Covid-19. ”Saya sebenarnya bersedia divaksin. Namun, karena sudah dua kali positif Covid-19 dan ada gangguan autoimun, saya tidak memenuhi syarat untuk divaksin,” kata Sutarmidji.
Pangdam XII/Tanjungpura Mayor Jenderal Muhammad Nur Rahmad, seusai divaksin, menuturkan, 30 menit setelah divaksin ia dalam kondisi baik-baik saja. Hal ini diharapkan masyarakat tidak perlu takut terhadap vaksinasi. Dengan vaksinasi diharapkan Kalbar akan terbebas dari Covid-19.
Ketua Persatuan Wanita Tionghoa (Penwati) Kalbar Linda Ango menuturkan, semua warga negara wajib menjalankannya demi kepentingan bersama. Hal ini untuk menghindari pandemi Covid-19. ”Sebagai warga negara saya ikut vaksin,” ujar Linda.
Muhammad Fauzi dari IKBM Kalbar menuturkan, secara pribadi ia menilai, ini salah satu ikhtiar untuk berkhidmat kepada umat. Sebagai tokoh masyarakat hendaknya memberikan contoh kepada masyarakat. Ia juga yakin bahwa pemerintah tidak akan mengorbankan rakyatnya. Hal ini justru bertujuan untuk menyelamatkan masyarakatnya.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar Harisson menuturkan, vaksin ini aman dan halal. Badan Pengawas Obat dan Makanan sudah memberikan persetujuan penggunaan sesuai standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Majelis Ulama Indonesia (MUI) juga sudah mengeluarkan sertifikasi halal dan suci untuk vaksin ini.
Pada 28 Januari, mereka akan divaksin lagi. Dengan adanya vaksinasi tersebut, Sutarmidji berharap Kalbar segera keluar dari pandemi Covid-19.
Pada Jumat (15/1/2021), Kota Pontianak, Kabupaten Kubu Raya, dan Mempawah bisa memulai juga vaksinasi. Kemudian, untuk 11 kabupaten/kota lainnya vaksinasi dilakukan pada Februari ketika vaksin kembali tiba di Kalbar.
Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar sendiri sudah mendistribusikan vaksin untuk termin satu tahap satu, pada Rabu (13/1/2021), yakni ke Kota Pontianak 10.400 dosis, Kabupaten Kubu Raya 3.480 dosis, dan Mempawah 2.000 dosis. Jumlah tenaga kesehatan yang divaksin termin pertama tahap pertama di Pontianak 5.032 orang, Kubu Raya 1.726 orang, dan Mempawah 981 orang.
Adapun distribusi vaksin ke 11 kabupaten/kota lainnya akan dilakukan pada tahap satu termin kedua, yakni pada Februari. Kini, pihaknya masih menunggu vaksin untuk 11 kabupaten/kota.
Terkait perkembangan Covid-19 di Kalbar, secara kumulatif hingga Kamis (14/1/2021) kasus konfirmasi Covid-19 di Kalbar 3.416 orang. Sebanyak 3.086 orang di antaranya sembuh dan 28 orang meninggal. Kemudian, sebanyak 302 orang masih diisolasi.