Gubernur Jateng Wanti-wanti Protokol Kesehatan Tetap Ketat Seusai Vaksinasi
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menjadi orang pertama di provinsi itu yang disuntik vaksin Covid-19, di Aula RSUD Dr Adhyatma atau RSUD Tugurejo, Kota Semarang, Kamis (14/1/2021) pagi.
Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
·3 menit baca
SEMARANG, KOMPAS — Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menjadi orang pertama di provinsi itu yang disuntik vaksin Covid-19, di Aula RSUD Dr Adhyatma atau RSUD Tugurejo, Kota Semarang, Kamis (14/1/2021) pagi. Ganjar mewanti-wanti agar protokol kesehatan tetap harus ketat meski vaksinasi telah dimulai.
”Pesan saya, bukan berarti setelah divaksin protokol kesehatan menjadi menurun. Awas. Harus tetap ketat. Nanti, kalau sudah 70 persen lebih warga Indonesia sudah divaksin, kita lihat apa yang terjadi, terkait imunitas. Namun, protokol kesehatan harus tetap dijaga,” kata Ganjar saat memberi keterangan seusai divaksin.
Selain Ganjar, juga divaksin antara lain Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen, Pangdam IV/Diponegoro Mayor Jenderal Bakti Agus Fadjari, Kapolda Jateng Inspektur Jenderal Ahmad Luthfi, Wakil Ketua DPRD Jateng Sukirman, Kepala Dinkes Jateng Yulianto Prabowo, Direktur RSUD Tugurejo Haryadi Ibnu Junaedi, Ketua Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jateng Edy Wuryanto, serta para tokoh agama.
Vaksinasi di Jateng dimulai sekitar pukul 07.30. Ganjar mendatangi sejumlah meja vaksinasi, sesuai urutan tahapan, antara lain untuk diperiksa terkait kondisi kesehatan terbaru. Ia lalu duduk di kursi untuk divaksin. Setelah selesai, ia diminta menunggu selama 30 menit. Hal sama juga diterapkan kepada para pejabat/tokoh yang lain.
”Alhamdulillah semua bisa berjalan lancar. Nanti juga dimulai di Kota Semarang, Kabupaten Semarang, dan Solo. Mudah-mudahan ini bisa berjalan lancar sehingga nanti bisa terjadi herd immunity (kekebalan kelompok),” ujar Ganjar.
Nanti, kalau sudah 70 persen lebih warga Indonesia sudah divaksin, kita lihat apa yang terjadi, terkait imunitas. Namun, protokol kesehatan harus tetap dijaga.
Saat ini, dari 62.560 dosis vaksin yang telah diterima Jateng pada tahap pertama, untuk tenaga kesehatan, telah didistribusikan 56.860 dosis ke tiga daerah pertama, yakni Kabupaten dan Kota Semarang serta Solo. Namun, khusus Solo, baru menerima separuh kebutuhan dosis. Itu bagian dari rencana karena tetap dipisahkan cadangan sebagai antisipasi jika ada vaksin yang rusak atau ampul vaksin pecah.
Kepala Dinkes Jateng Yulianto Prabowo menuturkan, meski telah dilakukan vaksinasi, mengenakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak (3M) serta tracing, testing, treatment (pelacakan, tes, dan perawatan/3T) tetap akan digenjot. Kapasitas tempat tidur ruang isolasi dan ICU rumah sakit pun akan terus ditambah.
Suci dan halal
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jateng KH Ahmad Darodji ikut hadir pada pencanangan vaksinasi di Jateng, tetapi tidak divaksin karena tak masuk kriteria penerima. Ia meminta kepada masyarakat untuk dapat bekerja sama dengan pemerintah dalam program vaksinasi ini guna menekan penyebaran Covid-19.
Darodji menuturkan, upaya yang dilakukan pemerintah perlu didukung. ”Ini sudah melalui uji klinis. Oleh MUI juga sudah dijelaskan bahwa (vaksin) ini suci dan halal. Masyarakat agar tidak ragu lagi. Yang telah mendapat jadwal segera divaksin agar kita bisa segera mengurangi penyebaran Covid-19 ini,” ucapnya.
Ia menambahkan, MUI Jateng sudah melakukan rapat koordinasi. Pada akhir Januari 2021 akan dilakukan halaqah ulama se-Jateng yang nantinya akan membuat pernyataan terkait vaksinasi. Akan ditampilkan gambar Presiden Joko Widodo, Gubernur Jateng, dan tokoh agama divaksin agar masyarakat bisa yakin.
Berdasarkan data Corona.jatengprov.go.id, yang dimutakhirkan pada Kamis (14/1/2021) pukul 12.00, terdapat 108.178 kasus positif kumulatif di Jateng, dengan rincian 11.995 dirawat/isolasi, 89.438 sembuh, dan 6.745 meninggal. Ada penambahan 14.452 kasus positif sejak 1 Januari 2021.