Warga Semarang Berharap Vaksinasi Meredam Dampak Pandemi
Meski tahap pertama vaksinasi diperuntukkan bagi tenaga kesehatan, sejumlah warga berharap segera mendapat giliran. Sejumlah warga mengaku tak takut karena vaksin bagian dari ikhtiar melawan Covid-19.
Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
·3 menit baca
SEMARANG, KOMPAS — Vaksinasi Covid-19 yang dimulai di Kota Semarang, Jawa Tengah, memunculkan harapan bagi warga agar penyebaran virus SARS-CoV-2 dapat terkendali. Meski tahap pertama ditujukan bagi tenaga kesehatan, sejumlah warga berharap segera mendapat giliran.
Vaksinasi Covid-19 di Jateng dimulai setelah Gubernur Jateng Ganjar Pranowo bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Jateng dan sejumlah tokoh divaksin di RSUD Tugurejo, Kota Semarang, Kamis (14/1/2021) pagi. Tak berselang lama, Wakil Wali Kota Semarang Hevearita G Rahayu divaksin perdana di Gedung Dinas Kesehatan Kota Semarang.
Budi Prasetyo (31), warga Kecamatan Semarang Barat, mengaku senang dengan dimulainya vaksinasi di Kota Semarang. ”Saya mendukung. Setelah tenaga kesehatan, saya berharap masyarakat bisa mendapat vaksin. Mudah-mudahan terbagi secara cepat dan merata kepada masyarakat,” katanya, Kamis.
Budi yang bekerja sebagai pengojek daring mengeluhkan pendapatannya berkurang hingga lebih dari 50 persen selama pandemi Covid-19. Namun, ia terbantu dengan jasa pengiriman makanan atau barang. Seiring dimulainya vaksin, ia berharap wabah berakhir dan aktivitas ekonomi masyarakat kembali pulih seperti sedia kala.
Hambali (45), warga Miroto, Kecamatan Semarang Tengah, mengatakan tidak takut divaksin. ”Yang penting kita sudah berikhtiar seperti menerapkan protokol kesehatan. Vaksin juga bagian dari ikhtiar dan sudah dicontohkan Pak Presiden. Memang ada kabar-kabar negatif soal vaksin, tetapi lebih baik ikut saja apa kata pemerintah,” ujarnya.
Saat ini, dari 62.560 dosis vaksin yang telah diterima Jateng pada tahap pertama untuk tenaga kesehatan, sebanyak 56.860 dosis telah didistribusikan ke Kabupaten dan Kota Semarang serta Kota Solo. Kota Semarang mendapat 38.240 dosis untuk 18.752 tenaga kesehatan. Setiap tenaga kesehatan akan mendapat dua dosis dalam rentang dua pekan.
Batal divaksin
Pada Kamis, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi batal divaksin karena pada hasil pemeriksaan darah, kekebalan tubuhnya dinyatakan baik. Sebelumnya, meski pernah terkonfirmasi Covid-19, Hendrar tetap berencana divaksin pada Kamis (14/1/2021). Namun, akhirnya Wakil Wali Kota Semarang Hevearita G Rahayu yang pertama divaksin di kota tersebut.
”Tadi malam, dari hasil tes darah, titer antibodi 1/230 atau jauh di atas angka normal. Jadi, imun saya masih sangat kuat. Agar lebih tepat sasaran, vaksin (perdana) diserahkan ke Ibu Wakil Wali Kota. Ini juga sebagai pesan bahwa vaksin ini aman,” kata Hendrar yang juga hadir pada pencanangan vaksinasi Kota Semarang.
Menurut Hendrar, berdasarkan keterangan dokter, titer antibodi bersifat fluktuatif. Pada saatnya turun dan tak bisa melakukan donor plasma konvalesen, ia akan divaksin. ”Hari ini bukan prioritas vaksin, justru saya ingin menyumbangkan plasma untuk kawan-kawan yang menderita Covid-19,” lanjutnya.
Adapun Ganjar Pranowo menekankan bahwa yang menerima vaksin saat ini hanya mereka yang belum pernah terinfeksi Covid-19. Hal sama disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Jateng Yulianto Prabowo. Menurut dia, sesuai ketentuan dari pusat, yang pernah terkonfirmasi Covid-19 dikeluarkan dari daftar penerima vaksin, termasuk kepala daerah.
Menurut data siagacorona.semarangkota.go.id. Kamis (14/1/2021) petang, terdapat 23.892 kasus positif kumulatif dengan rincian 1.074 orang dirawat, 20.904 orang sembuh, dan 1.914 orang meninggal. Sebanyak 24,3 persen dari data tersebut merupakan warga luar Kota Semarang.