Kabupaten Tegal Tunda Pembelajaran Tatap Muka dan Batasi Mobilitas Guru
Pemkab Tegal kembali menunda rencana pembelajaran tatap muka yang sedianya digelar Senin (18/1/2021). Pergerakan guru ke luar kota juga dibatasi guna mencegah penyebaran Covid-19.
Oleh
KRISTI UTAMI
·3 menit baca
SLAWI, KOMPAS — Setelah mempertimbangkan kondisi penyebaran Covid-19 di daerahnya, Pemerintah Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, memutuskan kembali menunda rencana pembelajaran tatap muka yang sedianya digelar Senin (18/1/2021). Mobilitas guru ke luar kota juga dibatasi untuk menekan risiko penularan Covid-19 di lingkungan sekolah.
Penundaan rencana pembelajaran tatap muka itu mulai diumumkan kepada seluruh sekolah setingkat SD dan SMP pada Kamis (14/1/2021). Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tegal Akhmad Wasari memerintahkan seluruh sekolah untuk tetap melaksanakan pembelajaran jarak jauh secara daring hingga 30 Januari 2021.
”Perpanjangan masa pembelajaran jarak jauh secara daring ini mengacu pada peraturan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah dan surat Gubernur Jawa Tengah. Dalam peraturan dan surat tersebut dijelaskan, penundaan pembelajaran tatap muka dilakukan sebagai langkah antisipasi terhadap peningkatan kasus Covid-19,” kata Wasari di Tegal, Jumat (15/1/2021).
Sebelumnya, Pemkab Tegal berencana menggelar pembelajaran tatap muka, Senin (4/1/2021). Rencana itu ditunda setelah mempertimbangkan kasus aktif Covid-19 di Kabupaten Tegal yang masih tinggi.
Selain menunda pembelajaran tatap muka, Pemkab Tegal juga membatasi pergerakan guru ke luar kota. Setiap kepala sekolah diinstruksikan untuk memperketat pemberian izin kepada guru yang berencana melakukan perjalanan ke luar kota.
”Guru yang melakukan perjalanan ke luar kota wajib menunjukkan hasil tes usap atau tes cepat antigen. Tes itu harus dilakukan sebelum dan setelah melakukan perjalanan,” ucap Wasari.
Keputusan memperketat mobilitas guru disambut baik Kepala SMP Negeri 1 Slawi Alfatah. Menurut dia, pihaknya akan mengawasi pergerakan guru sesuai dengan arahan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tegal.
”Kebetulan, guru-guru di sekolah kami masih bekerja dari kantor dan setiap hari melakukan presensi dengan sidik jari. Jadi, hanya ada sedikit kemungkinan mereka ke luar kota,” kata Alfatah.
Tak hanya menunda pembelajaran tatap muka dan membatasi pergerakan guru, setiap sekolah diminta membentuk satuan tugas penanggulangan Covid-19. Tugas satuan tugas tersebut antara lain mengampanyekan penerapan protokol kesehatan.
Hingga Jumat malam, kasus positif Covid-19 di Kabupaten Tegal sebanyak 3.863 orang. Dari jumlah tersebut, kasus aktif tercatat 437 orang dan kasus meninggal 139 orang.
Pendidikan karakter
Sementara itu, untuk menyiasati keterbatasan dalam pembelajaran jarak jauh, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Batang menciptakan program Guru Menyapa Siswa. Melalui program tersebut, guru diharapkan berinteraksi aktif dengan siswa meski secara daring. Selain menyampaikan materi pembelajaran sesuai kurikulum, guru juga diberi tanggung jawab memberikan pendidikan karakter.
”Guru harus melakukan panggilan video setiap hari secara acak kepada anak didiknya. Saat panggilan video berlangsung, siswa diharuskan berseragam rapi seperti halnya saat dia berangkat sekolah. Hal ini harus dilakukan supaya anak tidak kehilangan ritme kehidupan sebagai seorang siswa,” kata Kepala Bidang Pembinaan Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Batang Sumanto.
Di SMP Negeri 3 Batang, pendidikan karakter selalu diselipkan dalam setiap kegiatan belajar-mengajar. Eva Rafiqoh, salah satu guru SMP Negeri 3 Batang, misalnya, berupaya menyisipkan kegiatan untuk menumbuhkan rasa cinta tanah air serta kepedulian terhadap lingkungan melalui kegiatan belajar-mengajar.
”Setiap Senin, saya minta siswa menyanyikan lagu kebangsaan. Lalu, Selasa-Kamis saya ajak melakukan kegiatan religi. Adapun setiap Jumat, siswa saya minta melakukan kegiatan yang memupuk empati terhadap lingkungan dan Sabtu kegiatan yang bisa meningkatkan literasi anak,” tutur Eva.
Pemerintah Kabupaten Batang berencana menerapkan pembelajaran jarak jauh secara daring sampai kasus Covid-19 di daerah itu terkendali. Hingga Jumat malam, jumlah kasus positif Covid-19 di Batang sebanyak 2.662 orang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 288 orang merupakan kasus aktif. Adapun jumlah kasus meninggal sebanyak 127 orang.