Banjir Belum Reda, Kalimantan Barat Juga Dilanda Longsor
Banjir dan longsor juga melanda sejumlah daerah di Kalimantan Barat. Tidak hanya itu, puting beliung juga menghantam rumah-rumah warga. Pulau Kalimantan tengah dikepung bencana.
Oleh
DIONISIUS REYNALDO TRIWIBOWO
·3 menit baca
PONTIANAK, KOMPAS — Cuaca ekstrem di Kalimantan Barat beberapa hari terakhir mengakibatkan banjir di sejumlah wilayah dengan ketinggian hingga 2 meter. Tidak hanya banjir, beberapa daerah juga dilanda longsor.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalimantan Barat Novel Umar menjelaskan, banjir melanda lima kabupaten di Kalimantan Barat, yakni Kabupaten Landak, Sanggau, Bengkayang, Sambas, dan Ketapang.
”Di Kabupaten Ketapang dan Sambas, tidak hanya banjir, tetapi juga badai laut hingga terjadi puting beliung. Jadi, di sana anginnya kencang sekali, tetapi informasi terakhir, banjir di dua wilayah itu perlahan surut,” kata Novel saat dihubungi Kompas, Minggu (17/1/2021).
Hingga hari Minggu, tiga kabupaten masih dilanda banjir dengan ketinggian maksimal 2 meter. Ketinggian air terus meningkat seiring curah hujan yang masih tinggi. ”Untuk Kabupaten Landak kemungkinan puncak banjirnya hari ini. Jadi, Minggu pagi sampai malam itu banjir besarnya datang, semoga (Senin) besok surut karena dari laporan BMKG, curah hujan mulai rendah,” kata Novel.
Novel menambahkan, di Kabupaten Landak, terdapat dua kecamatan yang dilanda banjir paling besar, yakni Kecamatan Kuala Behe dan Ngabang. Kedua kecamatan ini merupakan bagian hulu sungai yang mengaliri wilayah Landak.
”Kami sudah sosialisasi ke masyarakat agar mereka waspada di semua wilayah yang rawan banjir, selain itu posko-posko darurat sudah disiapkan,” kata Novel.
Menurut Novel, hingga kini, dari seluruh bencana banjir di Kalbar, tercatat baru 10 keluarga yang mengungsi. Seluruh keluarga berasal dari Kabupaten Landak dan saat ini mengungsi di kantor Kecamatan Kuala Behe. Di kabupaten ini, setidaknya 131 rumah terdampak banjir.
”Kami masih terus memantau perkembangan di lokasi. Sampai sekarang belum banyak yang mengungsi,” kata Novel.
Di Kabupaten Sanggau, khususnya di Kelurahan Beringan, Kelurahan Ilir, dan Dusun Benuan, Kecamatan Entikong, terjadi longsor yang merusak sejumlah rumah. Longsor juga merusak jalan Trans-Kalimantan dari Tayan menuju Pontianak. Akibatnya, akses transportasi terganggu.
”Saat ini kami sedang menyalurkan berbagai bantuan, mulai dari makanan, selimut dan sarung, hingga mengumpulkan tim untuk evakuasi dan tim kesehatan,” lanjut Novel.
Belakangan, cuaca ekstrem melanda sejumlah daerah di Pulau Kalimantan. Selain di Kalsel dan Kalbar, Kalimantan Tengah juga bersiap menghadapi cuaca ekstrem. Pemerintah daerah terus melakukan pengawasan tinggi muka air di wilayah-wilayah rawan bencana banjir dan longsor.
Sekretaris Daerah Kalimantan Tengah Fahrizal Fitri menjelaskan, hingga kini, pihaknya masih terus berkoordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kota Palangkaraya untuk mendapatkan prakiraan cuaca. Hingga kini, hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi bisa terjadi kapan saja.
Kalimantan Tengah juga bersiap menghadapi cuaca ekstrem. Pemerintah daerah terus melakukan pengawasan tinggi muka air di wilayah-wilayah rawan bencana banjir dan longsor.
"Masyarakat kami, 80 persen tinggal di pinggir sungai. Jadi mereka sudah terbiasa dengan banjir. Meski demikian, kami tetap mengingatkan agar terus waspada,” tambah Fahrizal.
Dia menambahkan, hingga kini belum ada informasi bencana banjir dan longsor. ”Semoga aman-aman saja,” kata Fahrizal.