Kasus Positif Covid-19 Kembali Meningkat di Nusa Tenggara Barat
Kasus positif Covid-19 di NTB kembali meningkat. Masyarakat diingatkan untuk tidak kendur dan tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan.
Oleh
ISMAIL ZAKARIA
·3 menit baca
MATARAM, KOMPAS — Kasus positif Covid-19 di Nusa Tenggara Barat kembali meningkat. Dalam sehari, konfirmasi positif Covid-19 mencapai hampir 100 kasus. Kerja sama semua pihak, termasuk masyarakat, dalam menegakkan protokol kesehatan sebagai upaya pencegahan penularan harus serius dilakukan.
Menurut Ketua Pelaksana Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi NTB Lalu Gita Ariadi, Kamis (21/1/2021), pada Rabu kemarin, konfirmasi positif Covid-19 mencapai 90 kasus. Itu merupakan konfirmasi harian tertinggi sejak kasus pertama Covid-19 di NTB pada Maret 2020 lalu.
Berdasarkan data itu, 90 kasus konfirmasi baru tersebar di delapan dari sepuluh kabupaten kota di NTB, termasuk pasien baru dari luar provinsi. Terbanyak berada di Kota Mataram, yakni 24 orang, Sumbawa 23 orang, dan Kota Bima 13 orang.
Selain itu, 10 orang berasal dari Lombok Timur, 7 orang dari Lombok Barat, 7 orang dari Bima, 2 dari Dompu, 1 dari Sumbawa Barat, dan 3 orang dari luar provinsi.
Sejak awal tahun 2021, jumlah kasus positif Covid-19 di NTB meningkat. Pada 1 Januari 2021, total kasus terkonfirmasi mencapai 5.784 orang dengan 739 orang masih positif. Pada Rabu kemarin, total kasus mencapai 6.794 orang dengan pasien yang masih positif 1.033 orang.
Selain dari Pulau Sumbawa, penambahan kasus positif dari Pulau Lombok juga meningkat, termasuk dari Mataram yang sebelumnya sempat stabil.
”Kami memang memprediksi Januari ini akan terjadi peningkatan kasus. Terutama setelah berbagai kegiatan sebelumnya, seperti libur panjang Natal dan Tahun Baru, serta banyaknya orang yang bepergian ke luar daerah,” kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Mataram I Nyoman Swandiasa.
Menurut Nyoman, penambahan kasus di Mataram juga tidak terlepas dari konfirmasi positif dari kluster perkantoran, termasuk perguruan tinggi. Sebelumnya, Universitas Mataram memutuskan menghentikan sementara kegiatan setelah sejumlah dosen dan mahasiswa terkonfirmasi positif Covid-19.
Nyoman berharap, dengan berbagai upaya, mulai dari penelusuran riwayat kontak, penegakan protokol kesehatan, hingga penerapan kembali jam malam, kasus Covid-19 di Mataram bisa dikendalikan secepatnya.
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi NTB Tri Budi Prayitno menambahkan, penyebaran Covid-19 baru bisa terkendali jika semua pihak saling bekerja sama, mulai dari pemerintah hingga masyarakat, terutama dalam kedisiplinan menerapkan protokol kesehatan.
Hal itu penting. Apalagi kedisplinan masyarakat menerapkan protokol kesehatan mulai kendur. Pada saat yang sama, kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di NTB banyak yang tidak terdeteksi asalnya.
”Kalau kita lihat kondisi paparan Covid-19 (di NTB), sekitar 43 persen yang terpapar adalah dari kluster yang tidak teridentifikasi atau tidak diketahui (sumber penularannya). Ini tentu makin rumit bagi tenaga kesehatan untuk melacaknya,” kata Tri.
Oleh karena itu, menurut Tri, kedisiplinan menerapkan protokol kesehatan, mulai dari menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak, hingga menjauhi kerumunan, harus menjadi prioritas.
Pada saat yang sama, pemerintah daerah juga akan terus mengintensifkan penelusuran riwayat kontak (tracing) dan masyarakat mau menjalani pemeriksaan hingga perawatan jika terkonfirmasi positif.
”Semua harus bergerak. Tidak bisa hanya mengandalkan aparat penegak hukum, seperti Polri, TNI, dan satpol PP,” kata Tri.
Tri mengatakan, penegakan protokol kesehatan juga akan terus mereka lakukan. Sejalan dengan hal itu, sosialisasi hingga tingkat desa akan diintensifkan. Misalnya dengan memaksimalkan lagi peran Kampung Sehat yang sebelumnya dilombakan. Desa-desa itu juga akan didorong perannya dalam sosialisasi terkait vaksin kepada masyarakat.
”Besok, forum koordinasi pimpinan daerah dari tingkat provinsi hingga kabupaten akan bertemu secara daring untuk membahas langkah-langkah penanganan berdasarkan kondisi perkembangan Covid-19 saat ini,” kata Tri Budi Prayitno, Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi NTB.