Curah Hujan Tinggi, Empat Kecamatan di Karawang Rawan Banjir
Empat dari tiga puluh kecamatan di Karawang, Jawa Barat, berpotensi terdampak banjir yang dipicu luapan sungai akibat hujan lebat. Warga yang tinggal di daerah aliran sungai diminta tetap waspada.
Oleh
MELATI MEWANGI
·2 menit baca
KARAWANG, KOMPAS — Empat dari 30 kecamatan di Karawang, Jawa Barat, kembali berpotensi terdampak banjir tahun ini. Warga yang tinggal di daerah aliran sungai diminta tetap waspada hingga awal Maret 2021.
Daerah rawan bencana yang dipetakan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karawang adalah Kecamatan Telukjambe Timur, Cilamaya Wetan, Rengasdengklok, dan Cikampek. Pada tahun 2020, daerah-daerah itu terendam banjir selama berhari-hari.
Kepala BPBD Karawang Yasin Nasrudin, Jumat (22/1/2021), menyampaikan, pemetaan itu berdasarkan pengalaman tahun 2020 dan prediksi cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika. Banjir yang terjadi di Karawang masih dipicu luapan air dari beberapa sungai.
Awal Januari hingga pertengahan Februari 2020, banjir melanda rumah warga daerah aliran sungai (DAS) dengan ketinggian 10-200 sentimeter dan merendam sekitar 10.529 rumah yang ditempati 11.212 rumah tangga. Total kejadian bencana hidrometeorologi sepanjang 2020 di Karawang 135 kejadian banjir, longsor (10), puting beliung (138), dan air pasang atau rob (11).
”Banjir tahun 2020 lebih dahsyat jika dibandingkan periode yang sama tahun ini,” kata Yasin.
Tahun ini, bencana yang terjadi di Karawang adalah lima puting beliung dan empat kali rob di pesisir utara Karawang. Sejauh ini, BPBD Karawang belum menerima laporan banjir yang melanda rumah warga.
Yasin mengimbau agar warga tetap waspada dengan potensi banjir yang mungkin terjadi akibat banjir kiriman dari daerah lain. Empat perahu karet dan 14 unit tenda pengungsi telah disiapkan untuk evakuasi warga.
Sekretaris Daerah Karawang Acep Jamhuri mengatakan telah mengajukan kajian penanganan banjir sejak tahun 2019. Ada beberapa faktor penyebab banjir di Karawang, antara lain sampah dan limpasan air dari bendung.
”Solusi jangka panjang untuk banjir adalah pembangunan bendung di beberapa sungai. Proyek tersebut masih dalam tahap perencanaan fisik atau detail engineering design,” katanya.