Penambahan Kasus di Medan Meningkat Dua Kali Lipat, Razia Protokol Kesehatan Diperketat
Razia protokol kesehatan di Medan kembali diperketat, khususnya di tempat hiburan malam. Jumlah kasus positif baru di Medan kini mencapai 60 kasus per hari, dua kali lipat dibandingkan awal Desember.
Oleh
NIKSON SINAGA
·3 menit baca
MEDAN, KOMPAS — Razia protokol kesehatan di Medan, Sumatera Utara, kembali diperketat, khususnya di tempat hiburan malam, seperti kafe, tempat karaoke, dan diskotek. Hal itu karena semakin tingginya pelanggaran protokol kesehatan Covid-19. Jumlah kasus positif baru di Medan kini mencapai 60 kasus per hari, dua kali lipat dibandingkan awal Desember.
”Razia tempat hiburan malam kembali dilakukan karena penerapan protokol kesehatan yang semakin tidak disiplin. Kami memberikan surat peringatan kepada pelaku usaha dan teguran kepada pengunjung,” kata Pelaksana Tugas Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Sumut Asren Nasution.
Asren mengatakan, razia tempat hiburan malam dilakukan setelah Satpol PP Sumut bertemu dengan satpol PP kabupaten/kota dan berkomitmen untuk memperketat kembali pengawasan penerapan protokol kesehatan. Disiplin protokol kesehatan pernah meningkat ketika pengawasan diperketat di kawasan Medan, Binjai, dan Deli Serdang. Namun, setelah pengawasan dilonggarkan, penerapan protokol kesehatan tidak disiplin.
Untuk tahap awal, petugas saat ini hanya membubarkan kerumunan, memberikan surat peringatan, dan teguran kepada pelaku usaha ataupun masyarakat yang melanggar. ”Namun, selanjutnya kami akan jatuhkan sanksi tegas kepada pelanggar protokol kesehatan,” kata Asren.
Asren mengatakan, sanksi terhadap pelanggar protokol kesehatan sedang disusun di dalam Rancangan Peraturan Daerah Sumut tentang Penegakan Disiplin dan Penegakan Hukum Protokol Kesehatan. Perda yang ditargetkan bisa disahkan pada akhir Januari ini akan mengatur sanksi, seperti denda dan penutupan sementara tempat usaha.
Kepala Dinas Kesehatan Sumut Alwi Mujahit Hasibuan mengatakan, penerapan protokol kesehatan masih menjadi upaya utama memutus rantai penularan. Ia pun menyesalkan, hingga kini penerapan protokol kesehatan masih sangat minim dilakukan.
Alwi mengingatkan, program vaksinasi jangan sampai mengendurkan disiplin protokol kesehatan. Hal yang paling menentukan dalam menangani pandemi bukan hanya vaksinasi, melainkan penerapan protokol kesehatan, penelusuran kontak kasus positif, pengujian, sampai pada perawatan atau isolasi.
”Penularan Covid-19 pun masih terus meningkat, terutama setelah ada libur panjang,” kata Alwi.
Berdasarkan data Satuan Tugas Penanganan Covid-19, kasus positif di Sumut per 21 Januari mencapai 19.962 kasus. Sebanyak 17.230 di antaranya telah sembuh dan 719 orang meninggal. Terdapat pertambahan 83 kasus positif dalam sehari. Episentrum penularan pun masih terjadi di Kota Medan.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Medan Edwin Effendi mengatakan, penambahan kasus baru di Medan saat ini mencapai 60 kasus positif per hari. Penambahan kasus baru itu dua kali lipat dari awal Desember, yakni 10-30 kasus positif per hari.
Saat ini, Pemko Medan mengantisipasi penambahan kasus positif yang terus meningkat. Edwin menyebut, keterisian tempat tidur di ruang isolasi masih sekitar 50 persen. ”Namun, jumlah tenaga kesehatan dan alat kesehatan sudah sangat terbatas,” ungkapnya.
Edwin pun mengatakan, penanganan pandemi di Medan dilakukan dengan meningkatkan pengujian, penelusuran kontak, isolasi, dan penetapan protokol kesehatan. Upaya itu pun diharapkan bisa menekan penambahan kasus baru di Sumut.