Pendaftaran Vaksinasi di Pontianak Dilakukan secara Manual
Vaksinasi terhadap tenaga kesehatan di Kota Pontianak, Kalimantan Barat, Selasa (26/1/2021), sebesar 1.418 orang. Untuk mempercepat capaian target vaksinasi, pendaftarannya dilakukan manual.
Oleh
EMANUEL EDI SAPUTRA
·2 menit baca
PONTIANAK, KOMPAS — Pendaftaran vaksinasi di Kota Pontianak, Kalimantan Barat, diakukan secara manual. Cara ini diklaim lebih cepat dan efisien ketimbang menggunakan penerapan aplikasi teknologi.
Dua minggu terakhir, Kepala Dinas Kesehatan Kota Pontianak Sidiq Handanu mengatakan, sempat terkendala sistem pendaftaran vaksinasi. Awalnya, mekanismenya menggunakan SMS blast aplikasi PeduliLindungi. Kemudian, data itu dimasukan ke aplikasi PCare. Namun, cara itu tidak berjalan mulus.
”Sekarang, pendaftarannya manual. Tulis tangan seperti imunisasi biasa. Dengan cara itu ternyata hasilnya lebih cepat. Satu hari bisa masuk hampir 400 data. Yang bisa diimunisi sekitar 200 orang. Manual bisa lebih cepat,” ungkap Handanu, di Pontianak, Rabu (27/1/2021).
Selain itu, untuk mempercepat target capaian vaksinasi, pihaknya akan dibantu organisasi-organisasi profesi, terutama mereka yang bekerja di swasta. Kerja Sama akan dilakukan bersama Ikatan Dokter Indonesia dan Ikatan Dokter Gigi Indonesia. ”Hari Kamis dan Sabtu mereka membuka vaksinasi khusus untuk anggota yang belum sempat ke fasilitas kesehatan pemerintah,” kata Handanu.
Vaksinasi terhadap tenaga kesehatan di Kota Pontianak, hingga Selasa (26/1), mencapai 2.066 orang. Sebanyak 1.418 orang di antaranya sudah divaksinasi. Namun, sekitar 29 persen dari yang hadir ditunda atau ditolak vaksinasinya. Mereka tidak memenuhi syarat divaksin. Sebagian besar mengalami darah tinggi.
Handanu mengatakan, target vaksinasi Kota Pontianak berdasarkan data pemerintah pusat sebanyak 4.635 tenaga kesehatan. Namun, dari data Dinkes Pontianak, jumlah tenaga kesehatan yang akan divaksin 5.500 tenaga kesehatan.
”Tidak hanya tenaga kesehatan, tetapi meliputi semua orang yang bekerja di fasilitas kesehatan. Termasuk juga tenaga administrasi dan mahasiswa yang sedang bekerja di fasilitas kesehatan,” kata Handanu.
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menuturkan, secara umum kasus Covid-19 di Pontianak landai dan cenderung ada penurunan. Hal itu berdasarkan kondisi hunian rumah sakit di Pontianak.
Ketaatan warga kota terhadap protokol dan pembatasan juga berkontribusi guna memutus munculnya kluster-kluster baru. Apalagi, dengan adanya vaksinasi diharapkan bisa semakin menekan kasus Covid-19. Ke depan, perkembangan terus dipantau. Sebab, aktivitas dan mobilitas masyarakat tinggi.
Handanu, menuturkan, khusus rumah sakit di Pontianak yang melayani Covid-19 tingkat huniannya di bawah 30 persen. Tingkat hunian tempat isolasi di Rusunawa Pontianak di bawah 10 orang per hari. Namun, pihaknya tetap waspada.
Berdasarkan data Dinkes Kalbar hingga Selasa (26/1) pukul 21.00, secara kumulatif sebanyak 3.799 orang terkonfirmasi Covid-19. Sebanyak 3.380 orang di antaranya sembuh dan 29 orang meninggal. Sejauh ini, warga Pontianak yang sudah dites usap lebih kurang 31.000 orang dari total penduduk 45.000 orang.