Kasus Harian Bertambah di Bali, Pemkot Denpasar Pastikan PKM Berjalan
Penambahan kasus baru Covid-19 di Bali cenderung masih tinggi. Pada Jumat (29/1/2021), sebanyak 415 kasus terkonfirmasi Covid-19 di Bali. Sebanyak 155 kasus terkonfirmasi di Bali itu berasal dari Kota Denpasar.
Oleh
COKORDA YUDISTIRA M PUTRA
·3 menit baca
DENPASAR, KOMPAS — Penambahan kasus baru Covid-19 di Bali cenderung masih tinggi. Pada Jumat (29/1/2021), 415 kasus terkonfirmasi Covid-19 di Bali. Sebanyak 155 kasus terkonfirmasi di Bali itu berasal dari Kota Denpasar.
Terkait masih tingginya penambahan kasus terkonfirmasi di Kota Denpasar, Ketua Harian Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kota Denpasar I Made Toya mengatakan, penambahan kasus terkonfirmasi secara umum masih didominasi penularan secara lokal, atau transmisi lokal. Toya menambahkan, pemerintah sudah berupaya menekan laju penularan penyakit Covid-19, termasuk melalui pelaksanaan pembatasan kegiatan masyarakat (PKM).
”Kami sudah mengupayakan dan memastikan masyarakat mematuhi protokol kesehatan, terutama memakai masker dan menghindari kerumunan,” kata Toya, yang juga Penjabat Sekretaris Daerah Kota Denpasar, ketika ditemui dalam acara peresmian gedung Ombudsman RI Perwakilan Bali di Denpasar, Jumat (29/1/2021).
Secara terpisah, Sekretaris Daerah Provinsi Bali, yang juga Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Bali, Dewa Made Indra mengakui kondisi pandemi Covid-19 di Bali masih dinamis. Indra menyebutkan terjadi lonjakan penambahan jumlah kasus terkonfirmasi dalam beberapa hari terakhir.
”Kasus di Bali belakangan meningkat,” kata Indra ketika menghadiri acara peresmian kantor Ombudsman RI Perwakilan Bali. ”Kasus terbanyak memang terjadi di Denpasar,” ujar Indra menambahkan.
Dari laporan harian penanggulangan pandemi Covid-19 Provinsi Bali pada Jumat (29/1/2020), penambahan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 tercatat 415 kasus sehingga secara kumulatif, jumlah keseluruhan kasus Covid-19 hingga Jumat 25.813 kasus. Dilaporkan pula tujuh kasus meninggal sehingga jumlah seluruh kasus meninggal di Bali mencapai 670 kasus.
Adapun kasus aktif yang masih dirawat 3.642 pasien. Terdapat 307 pasien Covid-19 yang sembuh sehingga secara kumulatif, jumlah kasus sembuh mencapai 21.501 kasus, atau kesembuhannya sebesar 83,30 persen.
Penambahan kasus terkonfirmasi 415 kasus itu terjadi di sembilan daerah di Bali. Kota Denpasar mencatatkan 155 kasus baru, yang berasal dari pelaku perjalanan dalam negeri (PPDN) sebanyak 25 kasus dan transmisi lokal sebanyak 130 kasus. Laporan yang sama juga menyebutkan 129 pasien di Kota Denpasar dinyatakan sembuh.
Satgas desa hingga banjar
Lebih lanjut, Toya menyatakan, Pemkot Denpasar juga sudah melibatkan desa, desa adat, dan banjar adat di Kota Denpasar dalam pelaksanan pembatasan kegiatan masyarakat (PKM). Menanggapi sorotan terhadap kinerja aparat satgas di desa ataupun di banjar, Toya menyatakan semua pihak peduli terhadap kondisi pandemi Covid-19 di Kota Denpasar ataupun di Bali. Satgas Penanganan Covid-19 Kota Denpasar juga memastikan pelaksanaan PKM di Kota Denpasar.
”Fungsi satgas di desa ataupun di banjar adalah memantau aktivitas masyarakat di wewidangan (kawasan) desa atau banjarnya. Satgas bertugas mengawasi dan memastikan tidak ada kerumunan warga, masyarakat menggunakan masker, dan kegiatan usaha di lingkungan desa atau banjar sudah sesuai dengan protokol kesehatan,” kata Toya.
Sementara itu, Indra menyatakan, meskipun pemerintah sudah menyediakan tempat karantina dan memastikan kapasitas tempat perawatan pasien Covid-19 tetap mencukupi, tetapi tujuan utama penanganan pandemi Covid-19 dan pelaksanaan PKM adalah mengendalikan penyebaran penyakitnya dan menurunkan kasus Covid-19.
”Karena itu, kami meminta dan mengimbau masyarakat agar disiplin menerapkan 3M (memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak),” kata Indra serangkaian kehadirannya dalam acara peresmian Kantor Ombudsman RI Perwakilan Bali itu.
Senada dengan Indra, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho menyatakan penerapan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 tetap penting meskipun pemerintah sudah mulai mendistribusikan vaksin Covid-19, termasuk di Provinsi Bali. ”Vaksinasi menjadi penting dan memberikan harapan positif,” kata Trisno yang ditemui Kompas, Jumat. ”Namun kecepatan pemberian vaksin agar mampu menumbuhkan imunitas membutuhkan waktu,” ujar Trisno.
Trisno menambahkan, pelaksanaan perpanjangan PKM, termasuk di Bali, diperkirakan berpengaruh terhadap proyeksi pertumbuhan ekonomi daerah tetapi pengaruhnya diharapkan hanya jangka pendek. Lebih lanjut disampaikan, pertumbuhan ekonomi Bali terpengaruh pandemi Covid-19 karena sektor pariwisata yang menjadi andalan penggerak ekonomi Bali masih tertekan akibat pandemi Covid-19.