Sungai Bedadung Meluap, 436 Rumah di Jember Terendam
Sebanyak 436 rumah di enam kecamatan di Kabupaten Jember terendam air dengan ketinggian beragam. Banjir terjadi akibat meluapnya Sungai Bedadung.
Oleh
ANGGER PUTRANTO
·2 menit baca
BANYUWANGI, KOMPAS — Sebanyak 436 rumah yang tersebar di enam kecamatan di Kabupaten Jember terendam banjir dengan ketinggian beragam. Beberapa di antaranya hanyut. Banjir terjadi akibat meluapnya Sungai Bedadung akibat hujan deras yang terjadi sejak Jumat (29/1/2021) malam.
Sungai Bedadung merupakan sungai terbesar yang membelah Kabupaten Jember. Sungai sepanjang lebih kurang 160 km tersebut mengalir dari kompleks Pegunungan Argopuro hingga bermuara di Samudra Hindia.
Pelaksana Tugas Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jember Heru Widagdo ketika dihubungi dari Banyuwangi, Sabtu (30/1/2021), mengatakan, kecamatan yang terdampak adalah Kecamatan Jelbuk, Kalisat, Pakusari, Patrang, Simbersari dan Kaliwates. Banjir terjadi di delapan titik.
Akibat banjir tersebut, 436 rumah terendam air dengan ketinggian beragam antara 30 cm dan 1 meter. Rumah-rumah yang terendam tersebut sebagian besar letaknya tak jauh dari pinggiran Sungai Bedadung.
Saat ini BPBD Jember masih mendata rumah-rumah yang terdampak. Pasalnya, banjir tak hanya merendam rumah, tetapi juga merusak, bahkan menghanyutkan beberapa rumah.
”Pendataan masih terus dilakukan sembari mengevakuasi kelompok rentan. Anak-anak dan lansia menjadi prioritas penyelamatan. Saat ini hujan masih terus mengguyur, dan kami khawatir akan ada banjir susulan,” katanya.
Saat ini hujan masih terus mengguyur, dan kami khawatir akan ada banjir susulan. (Heru Widagdo)
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Sosial Kabupaten Jember Wahyu S Handayani menambahkan, dapur umum sudah dibuka guna memenuhi kebutuhan para korban terdampak. Dapur umum kini dipusatkan di Kantor BPBD Jember, dan akan dibuka di beberapa titik di sekitar lokasi bencana.
”Saat ini sudah ada dapur umum yang kami dirikan. Dalam satu kali makan, kami menyediakan 1.000 hingga 1.500 porsi makanan untuk para korban dan relawan. Menurut rencana, kami akan tambah dapur umum di beberapa lokasi bencana,” kata Wahyu.
Ulil Albab, salah satu warga Jember, mengakui curah hujan yang tinggi mengguyur Jember tiga hari terakhir. Ia mengaku khawatir banjir semakin meluas dan melumpuhkan transportasi warga.
”Kita memang tidak bisa menyalahkan alam. Tapi hujannya memang sangat deras. Persoalannya adalah tidak adanya upaya pencegahan agar masyarakat lebih siap saat curah hujan sangat tinggi,” keluhnya.