Upaya Komprehensif Atasi Banjir Pekalongan, Dana Rp 26,2 Miliar Disiapkan
Kota Pekalongan, Jawa Tengah, menyiapkan upaya komprehensif mengatasi banjir, seperti menambah jumlah stasiun pompa, merehabilitasi saluran air, dan membangun talud sungai. Disiapkan anggaran total Rp 26,2 miliar.
Oleh
KRISTI UTAMI
·3 menit baca
PEKALONGAN, KOMPAS — Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah menyiapkan anggaran senilai total Rp 26,2 miliar untuk menangani bencana banjir yang terus melanda wilayah tersebut selama bertahun-tahun. Anggaran tersebut digunakan untuk menambah jumlah kolam retensi dan stasiun pompa, memperbaiki talud sungai, serta merehabilitasi drainase sebagai upaya komprehensif mengatasi banjir.
Dalam sebulan terakhir, banjir akibat curah hujan tinggi dan luapan sungai berulang kali melanda di Kota Pekalongan di pesisir utara Jateng. Banjir terakhir kali terjadi pada Kamis (29/1/2021) di Kelurahan Kauman, Kecamatan Pekalongan Timur. Saat itu, air setinggi hingga 1,2 meter merendam puluhan rumah dan membuat ratusan orang mengungsi di sejumlah titik pengungsian.
Tak hanya di Kauman, banjir juga rawan terjadi di sejumlah daerah di beberapa bantaran sungai, seperti Sungai Meduri, Sungai Bremi, Sungai Loji, Sungai Banger, serta Sungai Asem Binatur. Selain itu, di kawasan Pantai Sari juga rawan banjir akibat limpasan air laut.
”Kami ingin mengatasi persoalan banjir ini secara lebih menyeluruh. Kami akan menambah jumlah kolam retensi dan stasiun pompa serta merehabilitasi talud sungai dan drainase,” kata Kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Pekalongan Khaerudin, Senin (1/2/2021).
Khaerudin menuturkan, pembangunan kolam retensi dan stasiun pompa akan dilakukan di Kelurahan Kramatsari, Kraton, Kauman, Panjang Baru, Panjang Wetan, Pasirkratonkramat, Degayu, dan Poncol. Dalam pembangunan tersebut, disiapkan anggaran sebesar Rp 14,2 miliar.
Hingga saat ini, Kota Pekalongan memiliki 21 stasiun pompa air yang tersebar di sejumlah kelurahan. Selain itu, Kota Pekalongan juga punya tiga unit pompa mobile yang difungsikan menyedot genangan di sejumlah tempat yang jauh dari sungai ataupun saluran irigasi.
Sementara itu, anggaran sebesar Rp 4,1 miliar juga disiapkan untuk memperbaiki talud dan tanggul sungai. Talud dan tanggul sungai yang akan diperbaiki, antara lain, di Kelurahan Pasirkratonkramat, Tirto, Pasirsari, dan seluruh talud se-Kota Pekalongan.
Kaerudin menambahkan, rehabilitasi saluran irigasi dan drainase di Kelurahan Medono, Pasirkratonkramat, Pasirsari, dan Panjang Baru juga akan dilakukan. Tak hanya itu, seluruh drainase se-Kota Pekalongan juga akan direhabilitasi. Adapun anggaran yang disiapkan untuk rehabilitasi tersebut sebesar Rp 7,9 miliar.
”Pembangunan tersebut dibiayai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Pekalongan dan dana Bantuan Keuangan (Bankeu) Provinsi Jawa Tengah. Anggaran itu sudah pasti, semoga tahun ini tidak ada refocusing,” ujar Khaerudin.
Siapkan dana
Di Kabupaten Tegal, pemerintah setempat menyiapkan anggaran sebesar Rp 10 miliar untuk antisipasi dan penanganan bencana alam sepanjang 2021. Di Kabupaten Tegal, sejumlah bencana, seperti banjir dan tanah longsor, rawan terjadi.
”Selain mengalokasikan anggaran, kami juga melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait kesiapsiagaan bencana. Dengan demikian, jika sewaktu-waktu bencana terjadi, masyarakat sudah tahu apa yang harus dilakukan,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tegal Jaenal Dasmin.
Di Kabupaten Pekalongan, anggaran yang disiapkan untuk menanggulangi bencana selama 2021 sebesar Rp 1,9 miliar. Menurut Kepala BPBD Kabupaten Pekalongan Budi Raharjo, terdapat sejumlah bencana yang diwaspadai di daerahnya, yakni tanah bergerak, longsor, banjir, dan pohon tumbang.
Tanah bergerak terakhir terjadi pada pertengahan Januari di Desa Bodas, Kecamatan Kandangserang. Kala itu, 95 rumah warga rusak ringan hingga sedang. ”Sebagai antisipasi, kami memasang sistem peringatan dini di tujuh desa rawan tanah bergerak. Untuk satu desa, rata-rata ada dua sampai tiga alat yang dipasang,” kata Budi.