Abdi Dalem Keraton Yogyakarta Segera Didata untuk Divaksin Covid-19
Pemerintah Kota Yogyakarta akan segera melakukan pendataan kepada abdi dalem Kraton Yogyakarta agar bisa mendapatkan vaksinasi Covid-19. Sebagian abdi dalem adalah pelaku wisata.
Oleh
NINO CITRA ANUGRAHANTO
·3 menit baca
YOGYAKARTA, KOMPAS — Abdi dalem Keraton Yogyakarta belum terdaftar untuk mendapat vaksin Covid-19. Padahal, sebagian abdi dalem merupakan petugas wisata keraton yang banyak bertemu dengan wisatawan. Pemerintah Kota Yogyakarta akan segera melakukan pendataan abdi dalem agar bisa mendapatkan vaksinasi.
”Iya, belum (masuk daftar vaksinasi Covid-19). Untuk kelompok lansia (lanjut usia), jumlahnya sekitar 40 persen. Ini termasuk dengan yang mengurus wisata di Keraton Yogyakarta,” kata Wakil Penghageng Parentah Hageng Keraton Yogyakarta Kanjeng Pangeran Haryo (KPH) Yudhadiningrat, saat dihubungi, Jumat (5/3/2021).
Di Keraton Yogyakarta, abdi dalem yang menjadi petugas wisata banyak berinteraksi dengan publik. Kondisi itu membuat abdi dalem termasuk kelompok yang penting untuk divaksinasi agar terlindungi dari risiko penularan Covid-19. Terlebih lagi, sebagian abdi dalem merupakan warga lansia yang juga masuk dalam kelompok rentan tertular Covid-19.
Sementara aktivitas wisata di Keraton Yogyakarta masih berjalan di tengah pandemi Covid-19. Demi mencegah terjadinya penularan Covid-19, protokol kesehatan ketat diterapkan. Wisatawan wajib mengenakan masker dan menjaga jarak saat sedang berwisata di destinasi tersebut. Para abdi dalem juga dilengkapi dengan pelindung wajah (face shield) ketika memandu wisatawan.
”Keraton tidak melayani wisatawan berombongan. Paling tidak yang dilayani bus kecil yang hanya muat 10 orang. Kalau rombongan 40 orang atau lebih, keraton tidak melayani. Keraton selalu berpijak pada protokol kesehatan,” kata Yudhadiningrat.
Ditemui terpisah, Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti mengatakan, pihaknya akan segera melakukan pendataan abdi dalem yang akan divaksinasi Covid-19. Pihaknya menilai kelompok tersebut juga perlu diprioritaskan untuk segera mendapatkan vaksin. Hal ini didasari aktivitas mereka yang harus bertemu langsung dengan wisatawan.
”Kami akan prioritaskan. Segera pendataan dilakukan untuk mengatur bagaimana pelaksanaannya nanti,” kata Haryadi.
Vaksinasi terhadap pelaku wisata dan pedagang pasar di Kota Yogyakarta telah dimulai sejak Senin (1/3/2021). Pelaku wisata yang dimaksud merupakan pemandu wisata, pekerja hotel, pedagang kaki lima, dan lain sebagainya. Total sasarannya lebih dari 19.000 orang. Ditargetkan, vaksinasi itu bisa dirampungkan pada Sabtu (7/3/2021) ini.
Persoalan stok vaksin menjadi kendala dalam melaksanakan vaksinasi Covid-19. Sebab, pendataan penerima vaksin masih terus dilakukan. Padahal, jumlah vaksin yang tersedia cukup terbatas. (Emma Rahmi Aryani)
Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Emma Rahmi Aryani menyatakan, saat ini pihaknya fokus merampungkan vaksinasi terhadap sasaran tersebut. Diakuinya, abdi dalem belum masuk pada vaksinasi kelompok pelaku wisata. Untuk itu, pendataan perlu dilakukan secepatnya untuk mengalokasikan jumlah vaksin yang dibutuhkan.
”Tetap kami harus melakukan pendataan dulu. Baru setelah itu kami mendaftar (pengajuan vaksin) lagi ke pusat data dan informasi,” kata Emma.
Lebih lanjut, Emma menjelaskan, persoalan stok vaksin menjadi kendala dalam melaksanakan vaksinasi Covid-19. Sebab, pendataan penerima vaksin masih terus dilakukan. Padahal, jumlah vaksin yang tersedia cukup terbatas.
Total vaksin yang tersedia saat ini berjumlah 70.000 dosis. Sekitar 40.000 dosis sudah dialokasikan untuk dua kali penyuntikan vaksinasi pelaku wisata. Sebanyak 12.000 dosis dialokasikan untuk vaksinasi warga lansia. Sisanya, masih ada sejumlah tenaga kesehatan yang tertunda vaksinasinya.
”Pendataan berjalan terus. Tidak pakai berhenti. Jadi, kita harus berhitung menyelamatkan yang divaksinasi. Mereka harus bisa mendapatkan dua dosis. Kami akan selalu berkoordinasi dengan pemerintah pusat jika stok vaksin yang tersedia kurang,” kata Emma.